Namun, Hendra tidak keduanya, dia tidak tertarik dengan kegiatan seperti ini.Terutama Sisca ada di sisinya, dia lebih tidak berniat untuk menghadiri perayaan sekolah.Sisca bertanya dengan bingung, "Kamu nggak pergi? Tapi aku sudah janji dengan Nancy untuk pergi."Hendra menahan punggung Sisca, lalu dirinya bergerak maju. Kelembutan tadi sudah menghilang sepenuhnya, Hendra berkata, "Aku pergi kalau kamu pergi."Kaki Sisca tegang hingga membuatnya hampir pingsan....Keesokan siang.Cahaya matahari yang terang menyinari tempat tidur besar.Saat Sisca masih tidur, dia merasa gatal di bagian wajahnya. Awalnya dia mengira ulah Hendra, saat Sisca mendorongnya, dia malah menyentuh tubuh yang dipenuhi dengan bulu.Sisca membuka matanya, ternyata Kentang melompat ke atas kasur dan menjilat wajahnya dengan berani.Sisca langsung menjauhkannya.Kentang sangat manja terhadap Sisca. Saat Sisca tidak mengizinkannya menjilat wajah, dia langsung berjalan ke lengan Sisca.Sisca berbaring sambil berpi
...'Kenapa dulu aku nggak menyadari kalau otak Hendra begitu mesum?'Hendra membuat roti lapis berisi daging dan telur untuk Sisca.Sisca langsung menyantap roti itu di dapur.Hendra memiringkan kepala bertanya, "Bagaimana rasanya?"Sisca menganggukkan kepala menjawab, "Lezat."Sisca memberikan roti lapis yang sudah digigitnya kepada Hendra.Menghadapi kondisi ini, Hendra tercengang sesaat. Dia menatap Sisca dan tidak langsung memakan roti tersebut.Sisca bertanya, "Kamu merasa jijik?"Ketika Sisca mau mengambil kembali rotinya, Hendra langsung menahan tangannya.Hendra menunduk ke arah tangan Sisca dan menggigit di bekas gigitannya Sisca.Bagaimana mungkin Hendra merasa jijik terhadap sisa makanan Sisca? Seluruh tubuh Sisca bahkan sudah pernah dicium oleh Hendra.Di paha Sisca juga masih ada bekas yang dibuat Hendra kemarin malam.Hanya saja, di saat ini mereka sepertinya melewati kekosongan selama tujuh tahun. Sekarang, mereka hanya menjalani kehidupan bahagia setelah menikah.Sisca
Saat Hendra dan Sisca tiba, pintu sekolah sudah sangat ramai.Keramaian di depan membuat mobil susah untuk masuk, jadi mobil mereka diparkir di parkiran terbuka.Nancy juga baru sampai dan mengatakan kalau dia menunggu Sisca di tempat registrasi.Para sukarelawan di depan gerbang sekolah memandu Sisca dan Hendra ke tempat registrasi.Ketika mereka mendekati tempat registrasi, ponsel Hendra berdering lagi.Ini telepon dari Pak Sugeng.Pak Sugeng kembali meminta Hendra ke kantornya untuk membantunya melakukan sesuatu.Hendra menanyakan Sisca, "Apa kamu mau ikut denganku?"Sisca tidak ingin pergi, dia pun berkata, "Nancy masih menungguku di tempat registrasi, aku juga nggak kenal Pak Sugeng. Kamu menemuinya saja dulu, nanti kita baru berkumpul lagi."Hendra memberi tahu, "Nyalakan suara teleponmu agar nanti bisa kuhubungi."Sisca suka mematikan suara teleponnya, dia selalu menyalakan mode jangan ganggu sebelum tidur dan lupa mematikannya di keesokan hati. Lama-kelamaan, ponsel Sisca pun m
Setelah mengisi buku donatur, Sisca dan Nancy pun hendak pergi.Di saat ini, tiba-tiba datang sekelompok orang yang tidak asing. "Loh, bukankah ini primadona sekolah kita si Sisca?"Kali ini, Sisca langsung mengenali orang ini.Nonira Semay, dia adalah salah satu penggemar gila Hendra.Nancy juga mengenalinya.Nonira termasuk orang yang terkenal di angkatan mereka. Dia memiliki banyak teman penjilat karena dia adalah anak bupati.Nonira melirik buku donatur melihat Sisca baru menyumbang satu juta, dia langsung menertawakannya, "Kamu nggak malu menyumbang satu juta? Sisca, kenapa kamu dari dulu begitu miskin? Oh ya, dulu kamu saja bersedia mengkhianati Hendra demi 40 juta."Sisca tidak marah, melainkan menertawakannya, "Kulihat semua alumni yang terkenal mendonasikan beberapa juta saja. Tapi, dengan statusmu yang mulia seharusnya menyumbang 20 miliar, dong."Nancy juga memprovokasi, "Ayo Nona Nonira, cepat donasikan 20 miliar agar kami tahu kehebatanmu."Nonira memang berasal dari kelua
Sisca dan Nancy mengelilingi sekolah.Setelah bertahun-tahun berlalu, tidak ada banyak perubahan yang terjadi di sekolah, kecuali renovasi di lapangan olahraga dan lapangan basket saja.Ketika mereka berjalan ke kantin nomor dua untuk melihat makanan kantin sekarang, Sisca menerima telepon dari Hendra.Hendra menanyakan, "Di mana kamu?""Aku dan Nancy di kantin nomor dua. Apa kamu datang mencari kami?"Hendra menjawab, "Pak Sugeng membawaku ke ruangan kuliah untuk memberikan pidato kepada adik kelas. Mungkin aku nggak bisa pergi secepat ini. Apa kamu yang datang saja?"Sisca mengiakannya dan mengakhiri panggilan. Dia menanyakan Nancy, "Hendra sedang memberikan pidato di ruang kuliah. Mau pergi, nggak?"Nancy langsung menjadi semangat dan berkata, "Mau! Ini adalah kesempatan yang bagus! Untung saja aku bawa kamera. Sudah kuduga hari ini pasti ada berita yang menggemparkan dari orang-orang terkenal."Ketika mereka berdua berjalan ke ruang kuliah di gedung fakultas, mereka melewati papan
Tatapan Alan mengarah ke pergelangan tangan Sisca yang ditahan oleh Zayn.Alan hanya tertawa dengan cuek, tapi dia berkata dengan jelas, "Pemikiran di luar negeri memang lebih terbuka, setidaknya nggak ada pernikahan paksaan orang tua."Pernikahan paksaan orang tua.Kata-kata ini menyindir pernikahan Zayn dan Nancy yang didasari tanpa perasaan apa pun.Sindiran ini pun seperti menampar wajah Zayn.Zayn kelahiran keluarga politikus, bagi mereka harga diri sama pentingnya dengan status mereka.Namun, Alan malah terang-terangan mempermalukannya.Ekspresi Zayn menjadi sangat masam, dia pun langsung membalasnya tanpa sungkan, "Apa kamu tahu dia mau atau nggak? Apa kamu mengerti apa yang disebut rela dengan tulus? Pak Alan sudah bertahun-tahun di luar negeri sepertinya sudah melupakan kebiasaan dalam negeri.""Kalau begitu, mari kuajarkan apa yang disebut kebiasaan dalam negeri. Pernikahan dua keluarga nggak perlu ikut campur kamu si orang luar."Zayn menatap Alan dengan senyuman dan tatapan
Hendra berdiri di podium dengan sangat anggun.Papan tulis besar di belakang Hendra tertulis beberapa topik perilaku ekonomi, investasi kuantitatif dan penelitian kuantitatif tentang obligasi.Hendra memegang mikrofon sambil berbicara dengan nada yang santai, "Aku datang pidato karena ditangkap mendadak oleh kepala sekolah kalian, Pak Sugeng. Sebelumnya aku nggak ada menyiapkan materi apa pun, tapi investasi kuantitatif dan perdagangan kuantitatif adalah bidangku, juga fokus utamaku saat melanjutkan studi profesor.""Kalian langsung tanya saja kalau ada yang nggak paham."Seorang mahasiswi angkat tangan bertanya, "Kak Hendra, Perdagangan kuantitatif yang kamu sebutkan ini terlalu rumit bagi kami. Apa boleh ceritakan bagaimana kamu membangun cita-citamu? Lalu sejak kapan mulai selangkah demi selangkah mendekati cita-citamu? Kemudian, motivasi apa yang membuatmu bekerja keras untuk mencapainya? Bagaimana mempertahankannya?"Pertanyaan mahasiswi ini sangat terus terang.Seorang mahasiswa
Hendra terdiam sebentar, kemudian berkata dengan nada mengejek, "Kalau dulu aku nggak mengubah rencanaku, maka dua tahun kemudian yaitu di usia sah untuk menikah, aku nggak akan sanggup untuk menikahinya."Seorang mahasiswi lanjut menanyakan, "Kak Hendra, kamu begitu tampan, apa dia nggak bersedia hidup susah bersamamu?""Kak Hendra, pacaran denganku saja! Aku nggak perlu rumah besar!"Hendra memegang mikrofon mengingatkan mahasiswi itu dengan nada bercanda dan serius, "Perhatikan kata-katamu, ya. Tunanganku juga ada di sini."Ruang kuliah yang luas menjadi heboh sekali lagi.Semua orang saling memandang mencari tunangannya.Sisca langsung menundukkan kepalanya dan bersembunyi di bawah meja agar tidak terlihat.Hendra melanjutkan kata-katanya untuk menarik kembali perhatian para mahasiswa, "Kalian jangan cari lagi, nanti tunanganku akan pergi karena ketakutan."Semua mahasiswa terus berteriak dengan semangat.Hendra melanjutkan, "Aku harus mengganti sebuah kalimat, bukan dia nggak mau
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!