Hendra berdiri di podium dengan sangat anggun.Papan tulis besar di belakang Hendra tertulis beberapa topik perilaku ekonomi, investasi kuantitatif dan penelitian kuantitatif tentang obligasi.Hendra memegang mikrofon sambil berbicara dengan nada yang santai, "Aku datang pidato karena ditangkap mendadak oleh kepala sekolah kalian, Pak Sugeng. Sebelumnya aku nggak ada menyiapkan materi apa pun, tapi investasi kuantitatif dan perdagangan kuantitatif adalah bidangku, juga fokus utamaku saat melanjutkan studi profesor.""Kalian langsung tanya saja kalau ada yang nggak paham."Seorang mahasiswi angkat tangan bertanya, "Kak Hendra, Perdagangan kuantitatif yang kamu sebutkan ini terlalu rumit bagi kami. Apa boleh ceritakan bagaimana kamu membangun cita-citamu? Lalu sejak kapan mulai selangkah demi selangkah mendekati cita-citamu? Kemudian, motivasi apa yang membuatmu bekerja keras untuk mencapainya? Bagaimana mempertahankannya?"Pertanyaan mahasiswi ini sangat terus terang.Seorang mahasiswa
Hendra terdiam sebentar, kemudian berkata dengan nada mengejek, "Kalau dulu aku nggak mengubah rencanaku, maka dua tahun kemudian yaitu di usia sah untuk menikah, aku nggak akan sanggup untuk menikahinya."Seorang mahasiswi lanjut menanyakan, "Kak Hendra, kamu begitu tampan, apa dia nggak bersedia hidup susah bersamamu?""Kak Hendra, pacaran denganku saja! Aku nggak perlu rumah besar!"Hendra memegang mikrofon mengingatkan mahasiswi itu dengan nada bercanda dan serius, "Perhatikan kata-katamu, ya. Tunanganku juga ada di sini."Ruang kuliah yang luas menjadi heboh sekali lagi.Semua orang saling memandang mencari tunangannya.Sisca langsung menundukkan kepalanya dan bersembunyi di bawah meja agar tidak terlihat.Hendra melanjutkan kata-katanya untuk menarik kembali perhatian para mahasiswa, "Kalian jangan cari lagi, nanti tunanganku akan pergi karena ketakutan."Semua mahasiswa terus berteriak dengan semangat.Hendra melanjutkan, "Aku harus mengganti sebuah kalimat, bukan dia nggak mau
Ketika pertanyaan itu disebutkan ....Sisca yang duduk di paling belakang tiba-tiba menjadi sangat tegang.Nancy mendekatinya sambil bergurau, "Jangan-jangan Pak Hendra mau menyebut namamu?"Sisca tiba-tiba menjadi sangat ketakutan.Ruangan kuliah yang luas ini paling sedikit terisi 500 orang.Sisca bertanya, "Apa kamu sudah selesai rekam?"Nancy langsung mengerti maksud Sisca, dia berkata, "Aku sudah selesai rekam. Kenapa? Kamu ingin kabur?"Hendra yang berdiri di podium tiba-tiba melihat ke sosok yang duduk di paling belakang.Mata Hendra dan Sisca saling bertatapan.Saat Hendra hendak menjawab pertanyaan mahasiswa itu, Sisca dan Nancy sudah membungkuk dan diam-diam kabur ke pintu belakang.Hendra mengambil mikrofon sambil tersenyum melihat bayangan yang kabur."Dia memang lulusan universitas kita, dia juga termasuk kakak senior kalian."Seorang mahasiswa bertanya dengan penasaran, "Siapa namanya? Dia angkatan dan jurusan apa?"Kini, Sisca sudah berhasil kabur dari ruangan kuliah.He
Sisca menjawab, "Siapa yang tanya maka dialah si tahi."Wajah Hugo Semay, ayahnya Nonira langsung menjadi masam ketika mendengar jawaban Sisca, "Nona, kenapa kamu berbicara seperti ini?"Sisca menjawab, "Pak Hugo, anakmu yang duluan menyuruhku menjadi istri kedua."Hugo langsung menatap Nonira dan bertanya, "Apa yang dia katakan benar?""Nggak, Ayah! Biasanya Ayah mendidikku begitu tegas, bagaimana mungkin aku bisa berbicara seperti itu? Dia adalah Sisca yang umur 18 tahun sudah pacaran, bahkan hamil. Bagaimana mungkin wanita yang hamil di luar nikah adalah wanita baik? Ayah, dia sangat kurang ajar, dia yang duluan memarahiku."Hugo tentu saja percaya dengan anak perempuannya.Ditambah lagi ketika mendengar hamil di luar nikah saat umur 18 tahun membuat Hugo merasa Sisca adalah wanita tidak jelas.Tatapan Hugo terhadap Sisca pun berubah seperti dipenuhi dengan kesan buruk.Hugo sudah terbiasa menjadi pemimpin yang suka memerintah.Dia berlagak lapang dada memerintah Sisca dengan nada r
Nonira memang sangat sombong, tapi dia juga sangat lapang dada. "Oke, aku minta ayahku beri tahu pimpinan sekolah untuk tambah satu tempat.""Nonira, kamu memang teman yang murah hati!"Nonira memang tidak menyumbang banyak uang, tapi dia punya ayah yang hebat.Berbeda dengan Sharon, dia tidak bisa mengandalkan ayah dan dirinya sendiri, tapi dia juga ingin mengenal beberapa orang hebat.Misalkan memberikan kartu namanya kepada orang terkenal seperti Hendra atau melihat siapakah wanita yang berdiri di sebelah Hendra.Sharon sangat penasaran.Dulu, dia berteman dengan Sisca agar bisa lebih sering melihat Hendra.Pernah sekali Sisca meminjam buku teori Hendra, dia tidak sempat untuk mengembalikannya.Sharon diam-diam mengambil buku itu dan menyelipkan sebuah surat cinta di dalamnya, kemudian memberikannya kepada Hendra.Surat cinta itu berisi seluruh cintanya terhadap Hendra.Sharon mengira selama dia memiliki keberanian seperti Sisca, meskipun Hendra tidak menerimanya, pasti akan sungkan
Pak Sugeng dengan terkejut bertanya, "Kamu nggak bohong?"Hendra menjawab dengan santai, "Untuk apa aku membohongimu? Nanti kuundang Pak Sugeng ke pesta pernikahanku, ya."Pak Sugeng melihat Hendra, kemudian melihat mahasiswi yang berdiri di belakang.'Mahasiswi itu mengenakan mantel wol terang dengan aura yang anggun, tapi juga terlihat sangat lembut.''Bukan cantik, melainkan sangat cantik.''Mahasiswi itu jelas-jelas lebih menawan dibandingkan beberapa primadona beberapa angkatan ini.'Pak Sugeng merasa tidak asing terhadap Sisca, dia menanyakan Hendra dengan penasaran, "Apakah dia dari universitas kita juga?"Hendra mengangkat tangannya menyuruh Sisca kemari.Awalnya Sisca mengira Hendra sedang membahas masalah penting dengan pimpinan sekolah, maka itu dia terus berdiri di belakang saja.Sekarang setelah dipanggil Hendra, dia pun langsung berjalan ke arahnya.Hendra menggenggam tangan Sisca dan memperkenalkan, "Dia adalah tunanganku, namanya Sisca."Setelah itu, Hendra menunduk dan
Hendra memeluknya dan menciumnya selama beberapa saat di bawah cahaya matahari terbenam.Sesekali ada pejalan kaki yang lewat.Sisca mendorongnya, tapi Hendra tetap tidak berhenti.Ini adalah taman kencan, jadi melihat pasangan berciuman adalah hal yang lumrah.Akan tetapi, Sisca tetap saja dicium hingga wajahnya memerah dan terengah-engah.Hendra sepertinya ... semakin lama semakin berani.'Sisca tiba-tiba teringat gambaran mereka ciuman pertama kali.Awalnya sangat kaku, tapi sepertinya pria selalu pintar tanpa diajarkan.Perlahan-lahan, Hendra pun tidak hanya menciumnya saja, Hendra mulai memegang tubuhnya dengan kehilangan kendali.Saat itu Sisca masih sangat kecil, dia pertama kali mengalami hal ini. Sisca terkejut oleh nafsu yang datang secara tiba-tiba ini, jadi dia pun langsung menampar wajahnya Hendra.Mereka berdua tercengang.Setelah itu, Sisca tidak berbicara dengannya selama beberapa hari.Dia selalu menghindar saat melihat Hendra.Pada akhirnya, Hendra tidak tahan lagi. D
Alan melihat sepasang tangannya yang tegang hingga bergetar.Alan ingin mengulurkan tangannya seperti dulu dan menariknya ke pelukan untuk dihibur.Namun, sekarang dia tidak berhak melakukannya.Alan menarik napas yang panjang, lalu berkata, "Memang salahku. Aku nggak seharusnya pergi tanpa pamit dan memutuskanmu begitu saja."Nancy mendongak dan mencibir, "Sekarang sudah nggak ada gunanya membahas masalah ini. Tapi, kamu memang benar kalau hubungan kita diselesaikan tanpa alasan jelas. Sekarang saatnya diperjelas daripada seperti kekurangan sesuatu. Katakanlah dengan jujur, apa yang terjadi saat itu? Atau kamu menemukan wanita lain yang lebih kamu cintai?"Alan menjawab dengan senyuman, "Aku nggak menemukan wanita yang lebih kucintai. Lima tahun lalu atau lima tahun ke depannya, aku tetap mencintai satu orang yang bernama Nancy saja.""Aku juga berharap diriku menemukan orang yang lebih kucintai, dengan begitu aku nggak perlu kembali mencarimu lagi, juga nggak akan tahu kalau kamu sud
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!