Hendra memeluknya dan menciumnya selama beberapa saat di bawah cahaya matahari terbenam.Sesekali ada pejalan kaki yang lewat.Sisca mendorongnya, tapi Hendra tetap tidak berhenti.Ini adalah taman kencan, jadi melihat pasangan berciuman adalah hal yang lumrah.Akan tetapi, Sisca tetap saja dicium hingga wajahnya memerah dan terengah-engah.Hendra sepertinya ... semakin lama semakin berani.'Sisca tiba-tiba teringat gambaran mereka ciuman pertama kali.Awalnya sangat kaku, tapi sepertinya pria selalu pintar tanpa diajarkan.Perlahan-lahan, Hendra pun tidak hanya menciumnya saja, Hendra mulai memegang tubuhnya dengan kehilangan kendali.Saat itu Sisca masih sangat kecil, dia pertama kali mengalami hal ini. Sisca terkejut oleh nafsu yang datang secara tiba-tiba ini, jadi dia pun langsung menampar wajahnya Hendra.Mereka berdua tercengang.Setelah itu, Sisca tidak berbicara dengannya selama beberapa hari.Dia selalu menghindar saat melihat Hendra.Pada akhirnya, Hendra tidak tahan lagi. D
Alan melihat sepasang tangannya yang tegang hingga bergetar.Alan ingin mengulurkan tangannya seperti dulu dan menariknya ke pelukan untuk dihibur.Namun, sekarang dia tidak berhak melakukannya.Alan menarik napas yang panjang, lalu berkata, "Memang salahku. Aku nggak seharusnya pergi tanpa pamit dan memutuskanmu begitu saja."Nancy mendongak dan mencibir, "Sekarang sudah nggak ada gunanya membahas masalah ini. Tapi, kamu memang benar kalau hubungan kita diselesaikan tanpa alasan jelas. Sekarang saatnya diperjelas daripada seperti kekurangan sesuatu. Katakanlah dengan jujur, apa yang terjadi saat itu? Atau kamu menemukan wanita lain yang lebih kamu cintai?"Alan menjawab dengan senyuman, "Aku nggak menemukan wanita yang lebih kucintai. Lima tahun lalu atau lima tahun ke depannya, aku tetap mencintai satu orang yang bernama Nancy saja.""Aku juga berharap diriku menemukan orang yang lebih kucintai, dengan begitu aku nggak perlu kembali mencarimu lagi, juga nggak akan tahu kalau kamu sud
Alan lanjut berkata dengan suara serak, "Guruku saat itu sangat menyukaiku, kamu juga tahu hal ini. Dia membantuku mengajukan beasiswa penuh untuk kuliah di luar negeri, bahkan memberiku bantuan dana agar aku meninggalkan Kota Aroha. Dia juga tahu kalau saat itu aku tetap di sini ... maka hidupku akan hancur.""Terlalu banyak kejadian yang terjadi di saat itu. Dua hari setelah ibuku meninggal, ayahmu mencariku lagi. Dia terus menghinaku. Cici, maaf .... Saat itu aku sangat sedih, jadi aku memukulnya.""Aku nggak tahu bagaimana menghadapimu. Saat itu, aku sangat kehilangan arah, semua kreditor itu hampir saja datang ke sekolah. Saat itu, aku nggak sanggup menghadapi diriku sendiri, apalagi menghadapimu.""Setelah itu, guruku mencari orang untuk menutup masalah ini dan menyuruhku untuk segera pergi. Dia mengajukan visa ekspres, lalu aku pun langsung pergi setelah visa itu sudah keluar. Sebelum pergi, aku bahkan nggak berani menemuimu karena takut kamu tahu masalah itu dan takut diriku ak
Nancy menangis hingga sangat dirinya kehilangan fokus.Dia bahkan sangat lemas saat turun dari mobil.Ponsel yang dipegangnya terus menyala beberapa kali, tapi dia tetap tidak mengangkat telepon itu.Sepasang kakinya terasa sangat berat saat berjalan di tengah angin dingin. Setelah berjalan beberapa saat, dia tidak sanggup menahan semuanya lagi, dia perlahan berjongkok dan memeluk dirinya sendiri sambil menangis keras.Kenapa takdir mau mempermainkanku?'Dalam mobil Bentley hitam.Luis, asistennya Alan masuk ke dalam mobil, dari kaca spion dia melihat sepasang mata Hendra yang sangat merah.Alan adalah orang yang tenang, sopan dan ahli mengendalikan emosi.Ini pertama kalinya Luis melihat Alan yang seperti ini.Suasana di dalam mobil terasa sangat tertekan.Alan menenangkan dirinya selama beberapa saat, tapi bagian dadanya terasa seperti ada gunung api yang meledak hingga membuat pembuluh darah di dahinya berdenyut kencang.Di saat ini, Alan tiba-tiba mengangkat tangannya memegang pega
Sisca bertanya dengan lucu, "Bagaimana kalau mantanku mencariku? Menurutmu, apa yang akan kulakukan?"Hendra menatapnya dan memainkan alis, dia berkata, "Aku nggak perlu memikirkan apa yang akan kamu lakukan."?Sisca masih kebingungan, Hendra malah menjawab, "Mantanmu dan pacarmu adalah aku. Aku mencarimu, jadi terserah apa yang mau kamu lakukan."...Hendra terdiam sesaat, dia lanjut berkata, "Tapi, Nancy sudah menikah, si Alan malah masih mencarinya ...."Hendra belum sempat menyelesaikan kata-katanya.Sisca sudah menerima pesan dari Nancy.Nancy membalas pesan Sisca agar dia tenang, "Aku baik-baik saja. Aku sudah sampai di rumah, kamu tenang saja."Sisca menanyakan, "Apa yang dikatakan Alan padamu?"Nancy balas, "Kalau ada waktu baru kuceritakan saja. Aku pulang ke rumah orang tuaku."Sisca merasa tenang ketika mengetahui Nancy pulang ke rumah orang tuanya.Sisca menyimpan ponselnya, lalu menanyakan Hendra, "Kalau aku sudah menikah, tapi kamu nggak tahu aku sudah menikah, kamu data
Hendra tersenyum berkata, "Sepertinya aku selamanya nggak bisa melewati rintangan Sisca."Teddy merasa kasihan pada Hendra, dia berkata, "Kamu terlalu keras kepala juga. Untuk apa kamu memaksa dirimu?""Teddy, nanti ingat datang menjadi saksi di pernikahan aku dan Sisca, ya."Hendra dengan nada yang tenang menyampaikan berita yang mengejutkan.Teddy melebarkan matanya dengan tidak percaya. "Apa? Aku nggak salah dengar, 'kan? Kamu dan Sisca ... kembali bersama lagi?"Kebetulan Sisca keluar dari kamar mandi.Ketika Teddy melihat Sisca, matanya langsung melotot sambil berkata, "Kamu benar-benar nggak bercanda?"Hendra memainkan alis berkata, "Sejak kapan aku pernah bercanda tentang masalah pernikahan?"Hendra mengulurkan tangannya kepada Sisca.Sisca pun langsung meletakkan tangannya di telapak tangan Sisca.Sisca juga terkejut saat bertemu dengan Teddy, dia menyapa, "Pak Teddy?"Teddy tersenyum dengan baik hati sambil berkata, "Halo, Sisca. Ternyata kamu masih mengingatku. Delapan tahun
Hendra membalikkan badannya dan berjalan ke lantai atas.Sharon menyusul Hendra dengan sepatu hak tingginya. Dia mengeluarkan selembar kartu nama dari tas, memberikannya kepada Hendra sambil berkata, "Kak Hendra, ini kartu namaku."Hendra berhenti berjalan.Tatapan Sharon langsung bersinar menantikan apa yang akan dikatakan Hendra terhadapnya.Hendra hanya meliriknya sambil bertanya, "Kamu bilang dulu kamu teman sekamar Sisca?""Iya, kamu sudah ingat, ya?"Hendra tentu saja sudah lupa, tapi dia tetap menerima kartu nama itu karena Sharon adalah temannya Sisca.Namun, responnya juga sangat cuek.Dia hanya mengangguk terhadap Sharon sekadar menyapa.Hendra membuka pintu ruang VIP.Sharon berhenti di tempat tadi dengan senyuman yang lebar.'Akhirnya aku memberikan kartu namaku kepada Kak Hendra!''Ini pertama kalinya Hendra menatapku.''Aku bukan lagi wanita jelek yang dulu, sekarang aku adalah Sharon yang cantik dan percaya diri.''Intinya, Hendra tetap saja pria pada umumnya.'Pria past
Sisca bersandar di teras mencari udara segar.Dia mengirimkan beberapa pesan suara untuk Angel.Angel mengirimkan banyak video kepada Sisca, dia bilang Kakek membawanya bermain ke banyak tempat, makan makanan lezat, bahkan bilang kalau dia semakin menyukai Kakek.Dari telepon saja Sisca sudah merasakan keimutan Angel, dia pun tersenyum dengan bahagia.Barusan Sisca menyimpan ponselnya, dia mendengar suara pria dari samping, "Loh, bukankah ini adalah primadona kita? Halo Sisca, kamu sedang kirim pesan dengan siapa sampai senyumanmu begitu bahagia?"Sisca melihatnya, kemudian berusaha berpikir lama baru tahu siapa pria ini.Sebelumnya pria ini juga pernah menyerang Sisca di obrolan grup.'Namanya ... Maxi Milano?'Dulu pria ini juga mengejar Sisca hampir satu tahun. Setiap hari dia membawakan sarapan untuk Sisca, tapi setelah ditolak oleh Sisca, dia tetap tidak menyerah.Lalu, akhirnya hubungan Sisca dan Hendra diputus secara paksa.Maxi sekali lagi mengejar Sisca, tapi saat itu Sisca se
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!