Maxi mengira Sisca sedang jual mahal untuk menaikkan harga dirinya, dia berkata, "Kutambahkan 20 juta lagi, jadi setiap bulan 220 juta. Nggak semua orang sanggup menikahimu sepertiku. Kamu juga jelas dengan kondisimu sendiri. Keluarga yang mementingkan harga diri pasti nggak akan menikahimu."Sisca mencibir, "Jadi, keluargamu nggak mementingkan harga diri?"...Ekspresi Maxi langsung memburuk ketika menyadari dirinya sedang disindir Sisca.Namun, pria sejati tidak akan bertengkar dengan wanita. Dia hanya berkata dengan nada mendidik, "Sisca, apa kamu nggak sadar kalau aku memberimu 220 juta per bulan sudah termasuk menghargaimu? Aku hanya ingin bertanggung jawab dengan kesukaanku di masa muda, tapi kalau sudah menikah, aku akan tetap membayarmu setiap bulan. Kalau aku sudah bosan, kamu nggak boleh melarangku mencari hiburan di luar."Sisca mengeluh, "Tapi, 220 juta per bulan terlalu sedikit.""Apa yang kamu katakan?"Sisca berkata, "Seseorang memberiku kartu hitam tanpa limit. Dia lebi
Nonira mencibir, "Maxi sudah merindukanmu bertahun-tahun, kondisi keluarganya juga lumayan bagus. Sisca, kamu jangan jual mahal lagi, kamu sudah bukan gadis 18 tahun lagi. Kalau kamu masih jual mahal, kamu pasti nggak akan laku."Sharon berkata dengan tulus, "Sisca, selamat ya sudah menemukan pacar seperti Maxi. Kapan kalian rencana menikah?"Sisca menikah dengan pria yang ditolaknya dulu.Hal ini membuat Sharon sangat puas, karena dia sangat suka menyeret Sisca turun dari posisi primadona.'Maxi? Dia hanyalah pengusaha kecil saja.''Aku saja nggak tertarik padanya, jadi sebaiknya Sisca yang menikah dengannya saja.'Sisca mengangkat lengan dan berjaga jarak dengan Maxi, lalu berkata, "Aku segera menikah, tapi bukan dengan dia."Maxi sama sekali tidak percaya, dia berkata, "Apakah itu pria yang tadi kamu bilang memberimu kartu hitam, lebih tampan dan tinggi dariku? Pria yang nggak bermain wanita di luar?"Sisca tidak terlihat sedang bercanda.Maxi berkata dengan menghina, "Sisca, apakah
Perut Nonira sakit karena tertawa, "Apa kamu baik-baik saja? Hendra? Kamu sudah membuatnya masuk penjara selama tiga tahun dan masih ingin dia menikahimu! Selain itu, apa statusnya dan statusmu saat ini? Kubilang padamu, ya. Jadi orang jangan keterlaluan!"Sharon juga merasa sulit untuk memercayainya dan mencoba membujuk dengan ramah, "Sisca, kita semua tahu Kak Hendra sudah bertunangan. Tolong jangan terlalu terobsesi padanya lagi. Jadi orang harus selalu melihat ke depan."Sisca tidak juga terburu-buru untuk membuktikan dirinya dan hanya berkata, "Lupakan saja kalau kalian tidak percaya. Saat menikah, aku akan mengirimkan undangan pada kalian."Maxi menarik Sisca dengan wajah penuh kasih sayang, "Oke, oke, saat menikah, kita akan mengirimkan undangan pada mereka!""Lepaskan!"Semakin Sisca menolak, Maxi menjadi semakin bersemangat.Di hadapan teman-teman sekelas lama ini, sifat jahat dan keinginan pria untuk menaklukkan wanita menjadi semakin kuat.Nonira dan yang lainnya sama sekali
Maxi minum bir dan mulai mabuk.Dia merasa mustahil seorang pria begitu ceroboh hingga menikahi wanita yang menjebaknya.Maxi mengira maksud dari Hendra 'memberi bukti cinta' hanya untuk meredakan suasana. Bagaimanapun, tindakan memberikan bukti cinta tidak berada dalam lingkup pengetahuannya.Lalu dia berkata, "Itu benar! Sisca, kenapa kamu nggak bilang kalau Kak Hendra juga memberimu bulan?"Hendra menatap Sisca dan berkata dengan jelas, "Sisca salah bilang. Aku nggak memberinya Kartu Centuri."Maxi berkata, "Sisca, mari kita lihat apa kamu bisa terus berpura-pura!"Nonira tidak terkejut dengan ini, "Sisca, kalau berbohong harus ditampar, lho!"Hendra mengernyitkan dahi dan bertanya pada Sisca, "Seingatku aku memberimu tiga Kartu Centuri, 'kan? Kamu malah memotong salah satunya.""..."Saat memberinya Kartu Centuri pertama, saat itu hubungan mereka masih tidak begitu dekat. Sebelum membiarkannya kembali ke Kota Sela, Sisca mengembalikan kartu itu kepadanya.Saat itu Hendra mengalami
Sharon telah meminjamkan uang makan di masa sulit Sisca. Karena hari ini sudah bertemu, Sisca akan memberinya tumpangan tidak peduli seperti apa dia.Sisca tidak menolak dan membuka kunci sentral, "Naiklah."Sharon tersenyum, kemudian membuka pintu kursi belakang, "Sisca, terima kasih."Hendra minum bir di malam hari dan bersandar di kursi penumpang dengan santai.Sisca mengemudikan mobil dan bertanya, "Kamu naik kereta nomor berapa?"Sharon berkata, "Aku naik kereta bawah nomor 3."Sisca melihat sistem navigasi dan melihat kereta bawah tanah nomor 3 jauh dari sini, jadi dia berkata, "Kamu tinggal di mana? Aku akan mengantarmu langsung ke sana.""Benarkah? Terima kasih banyak."Sharon memberikan alamat komunitasnya.Sisca fokus mengemudikan mobil.Kota ini sangat padat pada malam akhir pekan dan mereka melewati beberapa lampu merah.Saat menunggu di lampu merah, pria yang duduk di kursi penumpang tiba-tiba mengulurkan tangan ke arahnya.Sisca menoleh ke arahnya, "?"Tatapannya mengisya
Sisca dan Hendra cukup sulit dalam mengakrabkan diri. Mereka juga bukanlah tipe orang yang bisa langsung akrab dengan orang yang tidak begitu dekat.Terutama orang ini yang belum tentu bisa dianggap sebagai teman.Apalagi Hendra dan Sharon sama sekali tidak kenal dekat.Saat Sisca menoleh ke arah Hendra yang jelas tidak senang, jadi dia pun menolak, "Lain kali kalau ada waktu luang saja. Minggu depan dia ada pesta makan malam."Sharon merasa agak menyesal dan tersenyum, "Kak Hendra sibuk sekali. Bagaimana denganmu, Sisca? Karena sekarang kamu nggak bekerja, kamu pasti selalu punya waktu untuk keluar makan dan berbelanja, 'kan?"Sisca belum berbicara.Hendra sudah menjawab untuknya, "Sisca nggak punya waktu luang, dia harus bersamaku."Mendengar ini, Sharon berkata tanpa basa-basi, "Sisca, kamu begitu manja? Benar juga, orang zaman sekarang nggak seperti dulu dan ada begitu beraneka jenis orang yang punya motif tersembunyi. Kamu harus tetap mengawasinya, jangan sampai ...."Hendra menye
Misalnya, Hendra kaya. Dia tahu dia kaya dan tidak akan cukup bodoh untuk bertanya kepada orang lain apakah mereka merasa dia kaya atau tidak.Karena masalah dia kaya adalah fakta objektif yang tak terbantahkan.Contoh lainnya adalah Sisca. Dia tidak akan bertanya kepada orang lain apakah mereka merasa dia cantik atau tidak. Kecantikannya sudah diakui dan tidak perlu membuktikan diri sendiri yang hanya akan terkesan pamer.Sharon, "???"Sisca, "..."Sisca ingin menutup mulut Hendra.Kata-kata pria ini sungguh kejam.Sharon merasa terpukul dan air mata yang dia tahan tiba-tiba jatuh.Sisca mengambil selembar tisu dan menyerahkannya pada Sharon, "Seleranya nggak begitu bagus, jangan memasukkannya ke dalam hati."Hendra, "..."Untung saja mereka telah sampai di komunitas tempat tinggal Sharon.Sisca memarkir mobilnya di pinggir jalan.Sharon mengucapkan sampai jumpa kepada mereka dan keluar dari mobil.Begitu dia keluar dari mobil, Hendra menghela napas lega sebelum membuka jendela penump
Hendra meraih tangan Sisca dan berjalan ke arah rumah, "Biarkan saja dia dulu. Kamu juga bukan kurir."Kurir?Sisca tiba-tiba mendapat ide, "Bukankah beres kalau aku menyuruh kurir datang dan mengantarkan lipstik ke rumahnya?"Hendra menatap Sisca sambil tersenyum dan menyarankan cara yang lebih sederhana dan kasar."Buang lipstiknya dan transfer sejumlah uang padanya, habis perkara. Blokir dia.""..."Tidak perlu sampai sejauh ini juga.Sebenarnya Sharon tidak melakukan sesuatu yang merugikan dan Sisca juga tidak ingin dibicarakan di kalangan alumni lagi.Lagi pula, reputasinya sudah cukup buruk.Sekarang Sisca benar-benar tidak peduli apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya, tetapi kalau ingin menikahi Hendra, dia akan menjadi bagian dari Grup SY dan reputasinya yang buruk nggak akan membawa hal baik bagi Hendra atau Grup SY.Selain itu, sekarang Sisca akan kembali ke Kota Aroha untuk berkembang dan mungkin kelak akan bertemu dengan sekelompok orang ini lagi di dunia bisnis. Kal
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!