All Chapters of Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca: Chapter 731 - Chapter 740

973 Chapters

Bab 731

Di bawah cahaya kembang api, Hendra memberikan ciuman yang panas kepada Sisca.Walaupun angin di gunung sangat dingin, mereka saling berpegangan hingga terasa hangat....Mereka kembali ke hotel setelah merayakan tahun baru di Gunung Helta.Sisca terus mengulang rekaman lamaran dan kembang api merah muda.Hendra merangkulnya dari belakang, kemudian mencium pipinya sambil berkata, "Tidurlah, sudah lumayan larut."Sisca bertanya, "Kenapa kembang api merah muda ini bisa membentuk tulisan? Apa kamu mencari orang untuk desain?""Aku memesannya. Apa kamu nggak suka?"Bagaimana mungkin ada yang nggak suka kembang api yang begitu meriah?'Sisca berkata dengan penasaran, "Kembang api itu pasti sangat mahal, 'kan?""Biasa saja, nggak semahal cincin di tanganmu."Hendra langsung pergi ke kamar mandi setelah menjawabnya.Sisca menoleh dan menanyakan, "Biasa itu harganya berapa?"Hendra dengan santai berkata, "10,4 miliar."...'Maukah kamu menikah denganku, Sisca?''Lima kata ini sebanyak 10,4 mil
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 732

Mereka menghabiskan beberapa saat di kamar mandi.Hendra menggunakan handuk bersih menyeka seluruh badan Sisca hingga kering, kemudian menggendongnya ke tempat tidur.Wajah Sisca terasa sangat panas, suaranya bahkan menjadi sedikit serak, "Hendra, apa ... kamu merasa menderita?"Barusan tadi seluruh tubuh Sisca sudah dicium oleh Hendra, tapi mereka tidak melanjutkan yang lain lagi.Hendra memeluknya dan menarik selimut sambil berkata, "Aku sudah terbiasa."...Sisca menatap Hendra dengan kebingungan.Hendra langsung mengelus wajahnya dan tertawa dengan pasrah, "Selama tujuh tahun berpisah denganmu, selain menggunakan tanganku, aku nggak pernah melakukan hal lain lagi. Jadi, aku sudah terbiasa untuk menahannya."Meskipun terasa menderita, Hendra tetap mengendalikan dirinya dengan sangat baik.Sisca dalam seketika tidak tahu harus berkata apa.Hendra menatap samping wajahnya, lalu menempel di telinganya bertanya, "Atau ... kamu yang merasa menderita?""Kalau kamu merasa menderita, aku bo
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 733

Akan tetapi, semua ini terpengaruh oleh telepon di tengah malam. Nancy mengingat dulu saat pacaran dengan Alan, ada sebuah konser di malam tahun baru.Tiket konser itu sulit didapat.Saat itu, kondisi ekonomi Alan sangat tidak bagus. Dia menggunakan uang yang sudah lama ditabung untuk membeli dua buah tiket dari calo.Meskipun Keluarga Gwen tidak semakmur keluarganya Zayn, setidaknya kebutuhan Nancy terpenuhi. Saat itu, dia pun hanya memikirkan untuk pergi ke konser bersama Alan.Setelah beberapa saat, Nancy baru tahu kalau Alan makan mi instan selama beberapa waktu demi membeli dua tiket konser.Kemungkinan karena masa lalunya terlalu indah, sehingga ketika dipikirkan kembali terasa sangat menyedihkan.Air mata menetes dengan tiba-tiba.Di depan pintu ruang kerja terdengar suara ketuk pintu.Itu adalah Zayn. "Kamu belum tidur?"Nancy segera menyeka air matanya, kemudian menutup riwayat panggilan sambil berdiri berkata, "Ini mau tidur."Melihat matanya memerah, dia mengernyit berkata,
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 734

Setelah melihat komentar panas itu, Sisca melihat akun sosial medianya Hendra.Teman-teman yang Sisca kenal juga mengomentari postingan lamaran suksesnya Hendra.Caleb menuliskan, "Keluarga kami belum setuju! Cepat batalkan!"Vonny menuliskan, "Penyakit bipolarmu nggak perlu diterapi lagi. Aduh! Aku kehilangan seorang klien! Mari kita hitung total biaya pengobatanmu."Benny menuliskan, "Racunmu sudah dihilangkan, penglihatanmu sudah pulih, lamaran sudah sukses, suasana hati juga sudah membaik! Kamu sudah berhasil! Hebat sekali!"Angel menuliskan, "Ayah, kenapa Ayah diam-diam melamar saat aku nggak di sana? Aku marah!"Moonly juga ikut mengomentari, "Ingat undang aku di meja utama."Sisca tertawa membaca semua komentar, dia tidak ikut mengomentari, tapi hanya memberikan tanda suka saja.Sepasang lengan tiba-tiba merangkulnya dari belakang, Hendra menggosok dagu di kepalanya sambil bertanya, "Kenapa kamu senang sekali?"Sisca menunjukkan postingan media sosial di depan Hendra berkata, "K
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 735

Keberadaan Hendra di sini hanya akan mengganggu pekerjaan Sisca.Hendra mengeluh dengan sedih, "Barusan dilamar sudah mengusirku?""Nggak ...."Sisca melihat layar ponsel Hendra yang sedang menyala. Setelah selesai mandi, dia main ponsel sebentar saja sudah pukul sembilan.Sisca buru-buru mendorong Hendra, kemudian memasukkan ponselnya ke dalam tas dan berkata, "Hah? Sudah jam sembilan! Aku pergi ke pabrik dulu. Apa nanti kamu masih di sini setelah aku kembali dari pabrik?"Hendra sengaja menatapnya berkata, "Nggak di sini lagi."Sebenarnya Sisca sudah membawa tasnya ke depan pintu kamar, dia langsung berlari kembali menurunkan lehernya, kemudian menciumnya dan berkata, "Kalau begitu, aku nggak mengantarmu lagi, ya. Seingatku kamu bawa sopir kemari, 'kan?"...Sisca buru-buru pergi bekerja dan meninggalkan Hendra sendirian di kamar.Hendra hanya tersenyum menyentuh bibirnya yang dicium oleh Sisca.'Ciuman ini sangat biasa.'Akan tetapi ....Sore hari, Hendra meninggalkan Kota Chande.D
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 736

Billy menjawab, "Yakin."Sherine juga menjawab, "Yakin."Kali ini, jawaban mereka berdua sama saat menjawab pertanyaan dari pegawai sipil.Pegawai itu menganggukkan kepala berkata, "Kalau nggak ada masalah lagi, maka aku akan buatkan akta perceraian kalian."Prosedur perceraian berjalan lumayan lancar.Saat keluar dari kantor sipil, Sherine dan Billy masing-masing memegang satu lembar kertas.Sherine tertawa menghina berkata, "Akte nikah dan cerai terlihat mirip. Jadi, cerai juga sesuatu yang harus dirayakan. Selamat bahagia, Billy."Ketika Sherine mengatakan hal ini, Billy teringat dulu Sherine juga berdiri di tempat ini mengatakan kata yang sama."Selamat bahagia, Pak Billy."Bagian dadanya terasa sesak seakan-akan tertutup oleh sekumpulan kapas.Billy membuka pintu mobil berkata, "Naiklah. Aku mengantarmu ke suatu tempat."Sherine juga tidak tahu tujuan mereka, dia hanya diam-diam naik mobil sambil menikmati kebaikan Billy untuk terakhir kalinya.Ketika mereka mendekati tujuan ....
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 737

"Sebenarnya mereka sudah lama tinggal bersama. Dulu Hendra menyewa sebuah rumah demi Sisca karena Sisca akan datang setiap hari Sabtu. Lama-kelamaan, Sisca pun membatalkan asrama di sekolah dan pindah untuk tinggal bersama Hendra."Dulu Billy tidak pernah menjelaskan dengan jujur terhadap Sherine tentang perasaan dia dengan Sisca.Ini juga pertama kalinya Sherine mendengar masa lalu Sisca dan Hendra. Dia dengan terkejut berkata, "Sisca lumayan berani, ya."Billy lanjut berkata, "Sisca kelihatannya sangat lemah, sebenarnya sifat dia dengan Hendra lumayan mirip. Aku pernah berpikir, kalau bilang aku pernah menyukai Sisca, lebih benar adalah aku mengagumi dia dan Hendra yang sudah menemukan belahan jiwa sejak awal. Meskipun mereka terluka, jiwa mereka juga nggak bisa terpisahkan. Mereka seperti sebuah simbiosis yang nggak bisa dimasuk oleh orang lain dan nggak bisa dipisahkan.""Di saat mereka tinggal bersama, aku pernah mengunjungi rumah mereka untuk makan. Rumah itu nggak seperti kontra
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 738

Kota Chande.Malam hari saat Sisca tiba di hotel, dia langsung menerima panggilan video dari Angel.Barusan Sisca mengangkat telepon, Angel langsung melebarkan matanya mendekati layar hingga wajahnya yang lucu terlihat sangat besar. "Ibu, apakah Ayah melamarmu?"Angel meneleponnya dengan tidak sabar lagi untuk menanyakan hal ini.Sisca hanya tertawa sambil berkata, "Nanti kukirimkan rekaman lamarannya padamu.""Oke! Tapi, aku ingin lihat secara langsung! Ayah jahat sekali, dia mengambil kesempatan melamarmu saat aku nggak di sana, selain itu juga nggak mengajakku melihat kembang api. Untung saja Kakek memainkan banyak kembang api untukku."Angel mencemberutkan mulutnya dengan tidak senang.Sisca melihat wajah Angel yang lucu sambil membujuknya, "Kalau begitu, nanti saat Ibu dan Ayah libur kerja imlek bawa kamu main di luar saja, ya."Angel langsung menjadi semangat berkata, "Bermain di luar? Ke mana?"Sisca juga belum memikirkannya, dia menanyakan Angel, "Kamu ingin ke mana?"Angel ber
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 739

Angel memoncongkan mulutnya bertanya, "Kalau IQ 140 apakah boleh nggak belajar?"Kali ini, jawaban Sisca dan Matthew sama, "Nggak boleh."Angel memeluk kepalanya sambil berkata dengan mengernyitkan alisnya, "Kalau begitu untuk apa punya IQ? Orang bodoh juga mau belajar, pintar juga mau belajar."Sisca berkata, "Ayahmu juga sangat pintar, dia sangat giat belajar. Kalau pintar ditambah giat belajar akan menjadi semakin pintar. Tapi, kalau pintar nggak giat belajar, maka akan menjadi bodoh."Matthew mengelus kepala Angel sambil berkata, "Angel, kamu pergi bermain dulu, ya. Aku bicara sebentar dengan ibumu."Angel pun pergi.Matthew bertanya, "Apa kerjaanmu dengan Moonly di Kota Chande lancar-lancar saja?""Lumayan baik, hubunganku dengan Moonly juga baik-baik saja. Ayah, kamu tenang saja."Matthew menganggukkan kepalanya dengan senyuman sambil bertanya, "Setelah perjalanan bisnis selesai, kamu ada rencana apa?"Sisca bingung sebentar menanyakan, "Rencana?""Masih pura-pura bodoh. Bukankah
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

Bab 740

Setelah mengatakan isi pikirannya, Pak Matthew tertawa sambil berkata, "Sekarang kita memang belum pernah mengembangkan bisnis makanan dan minuman di kota kecil. Beberapa dewan direksi juga pernah mengungkit hal ini, tapi mereka merasa makanan siap saji sedang heboh, jadi mereka ingin mengembangkan makanan siap saji. Hannah, apa kamu punya pemikiran terhadap makanan siap saji?"Sisca berkata, "Sebagian besar restoran cepat saji yang dibuka di mal menggunakan makanan siap saji, karena di mal melarang penggunaan api, jadi hanya bisa menggunakan makanan siap saji. Tapi, bisnis makanan jenis ini akan dengan cepat kehilangan persaingan.""Dikarenakan makanan mereka bukan ditumis dengan api dan gas yang sebenarnya, jadi mereka hanya menambahkan sebuah perasa 'makanan masak'. Tapi, kalau konsumen tahu, mereka juga bersedia untuk mengonsumsinya karena nggak ada restoran lezat yang bisa mereka pilih, jadi mereka terpaksa makan makanan siap saji.""Makanan di restoran dimsum favorit Angel pasti
last updateLast Updated : 2024-04-09
Read more
PREV
1
...
7273747576
...
98
DMCA.com Protection Status