Semua Bab Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat : Bab 581 - Bab 590

773 Bab

581. Kakak, dimana kamu?

Ayah Xiao Chen tidak menyangka kalau orang-orang yang dulunya dekat dengannya akan bersikap seperti ini. Hanya karena cemburu mereka berani melakukan hal keji seperti itu padahal dia sendiri tidak pernah punya pikiran buruk untuk membuat anaknya menjadi seorang penguasa. Tapi sekarang mereka menuduhnya tanpa bukti bahkan benar-benar ingin menghancurkan dirinya serta keluarga Xiao hanya untuk keserakahan mereka. Kepala keluarga Hu melihat ayah Xiao Chen yang tampak menyedihkan hanya tersenyum jijik, siapa yang tidak cemburu dengan semua anak-anak keluarga Xiao? Xiao Chen, meski dia pengkhianat tapi menjadi kaisar dari benua barat yang mereka saja tidak berani sentuh. Lalu anak perempuan mereka yang bahkan sudah kehilangan jiwa Phoenix malah dapat menjadi seorang master alkimia hebat di tingkat ke lima. Di tambah satu anak mereka yang sekarang benar-benar memiliki keberuntungan dari surga, memikirkan saja itu sudah cukup membuat banyak kepala keluarga sangat cemburu kepada ayah Xiao Che
Baca selengkapnya

582. Maafkan aku, aku terlambat!

Teriakan Xiao Tianhai meski terdengar tidak keras tapi semua orang masih dapat mendengarnya, bahkan ibu Xiao Chen bergetar saat Xiao Tianhai meneriaki nama Xiao Chen di depannya. Dia tentu ingat anak itu, anak yang sangat dia sayangi dan anak pertama yang membuatnya tidak bisa lupa betapa sayangnya dia dulu. Tapi apa? Anak itu bahkan membunuh keluarganya sendiri jadi kenapa dia harus datang membantu mereka di saat seperti ini? Semua musuh malah tertawa seolah telah mendengar sesuatu yang lucu dari mulut anak kecil itu, mereka tahu Xiao Chen siapa tapi bagaimana mungkin anak itu datang setelah ia sendiri yang mengkhianati keluarganya. Xiao Lingling yang terluka menggigit bibirnya, dia tentu ingat sosok yang selalu berada paling depan di saat dia dalam bahaya. Tapi sekarang sosok itu tidak lagi ada dan dia sangat membencinya karena perbuatan yang telah dilakukan Xiao Chen dulu pada keluarga.“Hahaha, anak yang lucu. Bagaimana bisa bocah itu datang pada kalian? Dia telah membunuh banyak
Baca selengkapnya

583. Kami kembali!

“Siapa yang berani menyakiti adikku?”.“Tenang Lingling, kakak di sampingmu!” Ingatan masa lalu waktu dia kecil muncul begitu saja dan tiba-tiba air matanya menetes, lalu tangisan sedih mengisi suasana disana. Dia benar-benar terlihat menyedihkan dan entah kenapa meski dia membenci Xiao Chen, dia tidak bisa menahan perasaan sedih itu jauh dari dalam lubuk hatinya. Xiao Chen melihat Xiao Lingling menangis itu tidak bisa menahan rasa sakit dalam hatinya, dia memeluk adiknya tersebut dengan lembut lalu mengangkatnya. Setelah Xiao Chen mengangkat Xiao Lingling, sosok Xiao Chen bergerak seperti angin dan muncul di depan kelompok yang menjaga ibunya. Saat mereka melihat Xiao Chen masuk begitu saja, tidak ada yang menghalanginya bergerak karena mereka masih tidak percaya melihat Xiao Chen dapat muncul di depan mata mereka sekarang.“Maafkan anak yang tidak berbakti ini ibu! Dan maaf, aku telah membuat ibu marah serta mebencinku!” Ucap Xiao Chen setelah memposisikan Xiao Lingling dengan baik.
Baca selengkapnya

584. Terlalu serakah!

“Hahahaha! Bajingan dari dunia luar, apa kau pikir dengan menggabungkan kekuatan seluruh benua tengah dapat menghancurkan keluargaku? Sayang sekali itu tidak mungkin!” Teriak salah satu seorang pemuda dengan sabit bersandar di bahunya. Mata semua generasi muda yang muncul bersamaan dengan ke empat serangkai mengagetkan Medan perang, generasi muda dari dunia atas juga sangat terkejut saat melihat kemunculan semua orang itu.“Saudara-saudaraku, dengarkan perintahku! Ini adalah debut pertama dari generasi kita, bunuh musuh mandikan tubuh kalian dengan darah mereka!” Teriak Xiao Fang sambil mengangkat belatinya ke langit. “Bunuh musuh!” Semua generasi muda yang dulu di anggap telah mati ternyata telah kembali lagi. Tidak hanya mereka kembali, tapi mereka kembali dengan kekuatan yang jauh melampaui semua harapan generasi tua. CLLANGG.“Tombak kekaisaran, dengar perintahku! Bunuh semua musuh jangan biarkan mereka lolos, tunjukan kepada mereka apa yang terjadi jika melawan kekaisaran Xiao!
Baca selengkapnya

585. Apa otakmu ada yang salah?

“Kamu adalah orang yang paling bodoh dalam hidupku! Menggunakan kekuatan iblis lalu menggunakan kekuatan qi milikmu untuk menutupi qi iblis itu. Menurutmu apakah aku tidak dapat melihat semua itu dengan mataku sendiri?” Perkataan Xiao Chen mengejutkan tuan muda kedua yang selama ini merahasiakan itu dari keluarganya juga. Tapi di mata Xiao Chen dia benar-benar ketahuan menggunakan kekuatan iblis hal itu tentu mengagetkan bahkan anggota keluarga Hu itu sendiri termasuk kepala keluarga Hu. “Apa maksudmu? Aku… Pufff!” Xiao Chen menjatuhkan tuan muda kedua ke tanah lalu menginjak perut tuan muda itu dengan keras sampai pria itu memuntahkan seteguk darah segar keluar dari mulutnya. Tidak berhenti di sana saja, Xiao Chen mengeluarkan lima pedang yang masing-masing menusuk setiap anggota tubuh tuan muda kedua keluarga Hu tersebut. Kaki, tangan, dan yang terakhir tepat di leher tuan muda kedua sehingga dia tidak dapat mengeluarkan suara apapun dari mulutnya. Hanya darah sebagai bukti kalau d
Baca selengkapnya

586. Kau terlalu kejam nak!

“Apa maksudmu? Kau menghina kami? Bocah, kami mempunyai prinsip dalam perang dan bisa memutuskan mana yang benar mana yang tidak dalam perang ini!” Sahut pria lain tampak tidak sadar dengan situasi mereka disana secara jelas. Xiao Chen yang dalam posisi tenang hanya tersenyum melihat semua ucapan bodoh tentang perang dari pemuda di hadapannya. Mana ada perang seperti itu, dimana mereka belajar perang? Kekejaman perang sekarang saja mereka lakukan sendiri dan mereka mengatakan bisa memutuskan perang ini sesuai keinginan mereka? Itu hampir membuat Xiao Chen tertawa terbahak-bahak mendengarnya, bahkan di kehidupan dulu saja perang tidak memiliki cara yang benar dalam berperang. Dimana pun itu, perang hanya mengandalkan kemampuan masing-masing dalam menilai, membuat strategi dan paling utama kekuatan sendiri. “Tuan muda, bunuh dia! Dia telah melanggar peraturan perang dengan mengikutkan orang yang tidak ikut dalam perang ini!” Ucap kepala keluarga Xi dengan marah saat perang itu berhent
Baca selengkapnya

587. Keinginan membunuh Xiao Chen

“Satu lagi orang yang bermasalah!” Ucap Xiao Chen dengan suara dingin menatap ke arah pria paruh baya dan tiga anak muda di langit itu.“Itu …. Saudari Jiang?” “Saudari Jiang, tolong kami!” Satu persatu anak muda di kurungan langsung seperti melihat penolong mereka dan berteriak dengan suara yang terdengar menyedihkan ke arah wanita muda tersebut. Tapi wanita itu yang tampak tenang Riska mengatakan apapun dan hanya berdiri di belakang penatua dari sektenya yang dia panggil dengan artefaknya. Dia sudah melihat semuanya dan yakin kalau semua terus terjadi maka sisi yang tadi menjadi pemenang akan jadi sisi kalahnya. Hal ini memang dia sendiri tidak ingin dan orang di atasnya juga sama, Mereka pasti akan marah jika semua generasi muda mati disini hal yang dia sendiri tidak bisa tanggung.“Ranah kaisar, bagaimana mungkin bisa ada?” Wajah leluhur tua yang sudah terlihat seperti pria paruh baya berubah. Dia yang sudah mendekati jalan ke ranah kaisar dapat merasakan kalau orang pria paruh b
Baca selengkapnya

588. Membunuh musuh!

“Salam untuk kakak besar!” Ucap leluhur tua memberi penghormatan kepada cahaya emas tersebut. Sosok bercahaya emas itu dia menatap pria paruh baya itu, pandangannya tertuju kepada seluruh yang ada di bawahnya. Ekspresinya sangat muram terlebih dia dapat merasakan banyak orang di garis keturunan yang sama dengannya telah mati di bawah sana. Memandang ke arah Xiao Chen yang memiliki simbol Xiao di keningnya, ada sedikit kelegaan dan kejutan di matanya lalu dia memandang ke arah leluhur tua yang sudah memberi hormat padanya.“Ho? Adik kedua, kamu ternyata masih hidup dan kekuatanmu… Hahahaha, tampaknya keluarga Xiao ku sangat diberkahi sekarang yah? Jelaskan padaku, apa yang terjadi disini?” Leluhur tua menarik nafas lalu ekspresinya berubah sangat sedih, sambil dia menceritakan semuanya kepada orang yang dia sebut kakak itu. Xiao Chen dengan santai nya bergerak ke arah tuan muda dunia atas yang ada di bawahnya, wajah pria paruh baya semakin berubah saat melihat tingkah Xiao Chen yang lu
Baca selengkapnya

589. Anakku berhenti!

“Agh! Kami menyerah,”“Tidak, ampuni kami!” Semua pasukan kekaisaran Xiao terus bergerak membunuh mereka yang mencoba lari ataupun bertahan, mereka tidak peduli apakah semuanya menyerah atau tidak. perintah kaisar adalah bunuh, tidak meninggalkan satupun tahanan dan itu membuat mereka tidak lagi punya hati untuk membiarkan musuh hidup, itu dilihat oleh mata kepala seluruh anggota keluarga Xiao yang tidak bergerak dari posisi mereka. Hanya Xiao Chen dan empat sepupu Xiao Chen yang terus bergerak seolah mereka datang hanya untuk melampiaskan kemarahan mereka. “XIAO LONG! Hentikan perang ini, kami sudah menyerah! Kenapa anakmu tidak mau berhenti?” Teriak kepala keluarga Ye yang ditahan oleh seorang dari kekaisaran Xiao. Mereka benar-benar berniat membunuh kepala keluarga dan pemimpin musuh yang ada disana, dan kepala keluarga Ye yang hanya dapat bertahan tidak dapat menolong orang-orangnya menahan rasa sakit itu. Tapi dia juga sadar kalau tangannya ikut membunuh banyak anggota keluarga
Baca selengkapnya

590. Aku menunggumu mu di dunia atas!

“Ibu, apa peduliku dengan iblis yang menyerang benua tengah? Jika pun benua ini hancur aku tinggal membawa kalian ke benua barat untuk pindah. Disana lebih baik daripada tempat ini dan juga aku kaisar disana. TIdak ada yang akan mengganggumu atau adik-adik disana!” Sahut Xiao Chen seolah sudah merencanakan untuk membawa keluarga Xiao pindah ke benua barat. Sang ibu yang melihat anaknya benar-benar keras kepala menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan jalan pikiran Xiao Chen. Meski mereka pindah, ini adalah tanah nenek moyang mereka keluarga Xiao tetap harus dirawat dan melawan iblis adalah tanggung jawab mereka sebagai cultivator. Jangan hanya karena dendam melupakan asal serta tugas mereka. Xiao Chen yang mendengar semua ucapan ibunya tidak dapat melawan lagi, meski ekspresinya masih sangat ingin membantai tapi setelah wajahnya di sentuh oleh sang ibu dan tatapan mereka saling beradu. Ekspresi kejam dan buruk Xiao Chen langsung menghilang, anak yang tidak akan pernah mau melawan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5758596061
...
78
DMCA.com Protection Status