Home / Rumah Tangga / Bertukar Pengantin / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Bertukar Pengantin : Chapter 71 - Chapter 80

90 Chapters

Bab 71. Kebohongan Nyonya Sanjaya

Nyonya Sanjaya akhirnya mempertemukan Bu Merys dan Miss Arabella. Namun sebelum mempertemukan mereka, Nyonya Sanjaya sudah bicara lebih dulu pada Bu Merys. Dia mengajak Bu Merys bekerja sama dengannya. Awalnya Bu Merys tidak setuju tapi setelah ditawarkan uang seratus juta, Bu Merys akhirnya setuju untuk mengikuti rencana Nyonya Sanjaya.Keduanya bertemu di sebuah restoran mewah yang sudah dipesan khusus oleh Miss Arabella sebagai tempat pertemuannya. Bahkan Miss Arabella memesan seluruh restoran itu agar dirinya bisa leluasa bicara dengan Bu Merys tanpa diganggu siapapun."Halo Bu Merys, saya Arabella yang ingin bertemu dengan Anda!" Miss Arabella mengulurkan tangannya, mengajak Bu Merys berjabat tangan, dan Bu Merys tentu menerima keramahan Miss Arabella."Halo Nyonya Arabella! Saya sudah dengar tentang Anda dari Nyonya Sanjaya." Bu Merys tersenyum lebar dengan ekspresi ramah melihat Miss Arabella."Silahkan duduk Bu Merys, Nyonya Sanjaya!" kata Miss Arabella mempersilahkan Nyonya S
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Bab 72. Rencana Mendapatkanmu

"Saya juga tidak rela melepaskan Yusita, Nyonya. Karena dari umur lima tahun, saya yang menjaganya. Saya membesarkan dia dengan penuh kasih sayang dan juga mendidiknya menjadi wanita terhormat.""Saya mengerti perasaan nyonya tapi tolong, nyonya juga harus mengerti perasaan seorang ibu yang kehilangan anaknya selama bertahun-tahun. Saya sudah lama menantikan ini. Bahkan saya tidak pernah sekalipun melewatkan kesempatan untuk mencari putri saya dan takdir mempertemukan saya dengan Yuriana yang akhirnya membawa saya pada kebenaran tentang putri saya.""Baiklah Nyonya. Saya akan mempertemukan Anda dan Yusita tapi saya tidak akan membantu Anda untuk membujuk Yusita agar menerima Anda," ujar Nyonya Sanjaya yang pura-pura tak senang."Tidak masalah tapi nyonya jangan menghalangi jika Yusita ingin pergi bersama saya," tegas Miss Arabella."Yusita sudah dewasa. Dia berhak memilih Nyonya Arabella. Sebagai orang tua, kita hanya perlu mendukungnya saja!"Obrolan Nyonya Sanjaya dan Miss Arabella
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Bab 73. Pergi Dari Hadapanku

“Pergi dari hadapanku Emran! Aku tidak ingin melihatmu atau pun bicara denganmu saat ini!” Matanya tajam melihat Emran. Ia geram dengan kelakuan pria tidak tahu diri itu.Emran semakin mendekati Yuriana. Bahkan dia memegang dagu Yuriana.“Lepas Emran!” Yuriana berusaha melepaskan tangan Emran yang mencengkram dagunya tapi kekuatan pria itu lebih besar darinya.Emran malah tersenyum miring menatap Yuriana yang terlihat ketakutan. “Aku tahu kamu masih marah padaku karena aku malah menikah dengan Yusita tapi ketahuilah Yuriana, aku hanya mencintaimu seorang. Sampai kapanpun itu, perasaanku tidak akan berubah. Bahkan jika kau sudah tidur dengan Erland, tidak akan membuat cintaku hilang begitu saja.”Setelah mengatakan itu, Emran melepaskan dagu Yuriana. Dengan cepat, Yuriana melangkah mundur, menjauh dari Emran. Matanya yang menatap Emran, bagai elang yang siap memangsa.“Dasar brengsek kamu!”Emran tidak mengatakan apapun. Dia hanya menaikkan ujung bibirnya sembari melihat Yuriana kemudia
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Bab 74. Pelukan Cinta

Yuriana mengangguk dengan senyuman manis yang tampak diwajahnya. Hal itu membuat Erland ikut tersenyum melihat Yuriana senang. Bahkan dia mencubit kedua pipi Yuriana. “Kenapa aku baru sadar kalau kau sangat menggemaskan?” “Sakit,” protes Yuriana sembari menarik tangan Erland, dan bibirnya cemberut melihat Erland yang senang menjahilinya. “Suapi aku!” pinta Erland. Dia membuka mulutnya lebar-lebar di depan Yuriana. Yuriana menggeleng dengan senyuman yang masih tampak diwajahnya melihat tingkah manja Erland. Namun dia tidak menolak permintaan kecil suaminya itu. Dia mengambil satu kue itu lalu memasukkannya ke dalam mulut Erland. Erland menguyah, menikmati kue buatan istrinya itu. Yuriana hanya memperhatikan suaminya dengan penuh rasa penasaran. “Gimana? Enak?” tanya Yuriana. “Memangnya kamu tidak coba dulu? Kok malah tanya aku?” Bukannya menjawab, Erland malah bertanya balik. “Aku udah coba. Enak sih tapi aku mau dengar pendapat kamu. Kalau enak, berarti aku berhasil bikin kue.
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bab 75. Malam Indah

Erland melihat istrinya sedang duduk di sofa. Yuriana tengah sibuk menggambar di sana tapi Erland malah tiba-tiba datang dan langsung memeluk Yuriana. “Sayang, aku menginginkanmu mala mini!” Yuriana tidak mau diganggu untuk saat ini hingga dia mendorong tubuh Erland menjauh darinya, lalu segera berdiri. Ia melangkah menuju kamar mandi untuk menghindari lelaki itu, namun Erland dengan cepat menangkap tubuhnya dari belakang. “Kamu mau kabur gitu aja, hem. Sebelum aku bersenang-senang dengan kamu, kamu tidak boleh lari dariku,” bisik Erland di telinga Yuriana. Kedua tangan besar Erland memeluk dada Yuriana, dan bibirnya mulai bermain di telinga wanita cantik itu. “Erland, aku masih ada kerjaan yang masih harus kuselesaikan,” ucap Yuriana berusaha menghentikan Erland. “Lupakan itu dulu sayang. Malam ini, aku akan kasih kamu malam yang indah.” Bisikan lembut dari suaranya, lagi-lagi dilontarkan Erland di telinga Yuriana, dan pada saat bersamaan pula ia terus mengecup telinga Yuriana sa
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 76. Dituduh Sebagai Simpanan

Yuriana baru saja selesai mandi dan dia masih melihat Erland tidur di kasur. Padahal, sebelum ke kamar mandi, dia membangunkan suaminya itu.“Erland, ayo bangun lalu mandi!” kata Yuriana sembari menggoyang-goyangkan tubuh Erland agar cepat bangun.“Emm! Sebentar saja. Aku masih mengantuk!” Pria itu menjawab tanpa membuka matanya. Bahkan posisinya masih berbaring terlentang.“Sekarang udah jam tujuh pagi! Nanti kamu terlambat ke kantor,” ucap Yuriana."Badanku sakit semua. Rasanya sulit bangun. Tolong bantu bangun dong!" Erland kembali menjadi pria manja. Dia mengulurkan kedua tangannya di depan Yuriana, meminta perempuan itu menariknya dengan raut wajahnya yang memohon.Yuriana tidak langsung menuruti suaminya. Dia malah menghela nafas panjangnya melihat Erland. "Badanmu kok sakit semua. Padahal, orang yang terluka di sini adalah aku. Jadi orang yang seharusnya mengeluh itu adalah aku, bukan kamu.""Aku banyak menggerakkan tubuhku semalam. Jadi hasilnya begini. Makluminlah, aku berusa
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more

Bab 77. Amarah Bu Karin

“Bu Karin, nggak perlu jelasin sama mereka saya siapa. Bagi saya, nggak penting mereka tahu tentang saya. Toh, saya kerja di sini untuk masa depan saya, karir saya. Bukan untuk mereka. Saya juga nggak maksa orang untuk suka sama saya. Itu hak mereka, Bu Karin.” Yuriana lebih baik dibenci oleh teman sekantornya daripada menjelaskan tentang dirinya yang belum tentu membuat mereka menerimanya dengan tulus.“Tapi Yuriana, mereka harus tahu supaya mereka nggak seenaknya lagi padamu,” ucap Bu Karin.“Dari awal saya masuk kerja sini, mereka memang udah nggak suka sama saya. Mereka menunggu waktu yang tepat untuk bisa mengeluarkan saya dari sini. Sekarang mereka punya sesuatu yang menurut mereka bisa ngebuat saya keluar dari sini,” ucap Yuriana sembari menatap mereka dengan tatapan tajam.Stesy dan yang lainnya penasaran dengan lanjutan kata-kata Bu Karin tentang Yuriana tapi melihat respon Yuriana membuat mereka semakin tidak senang dengan Yuriana.“Jadi kamu berpikir kalau kita protes begin
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more

Bab 78. Berhasil Menipu Miss Arabella

“Aku dengar kamu ada masalah dengan karyawan lain?” tanya Erland pada istrinya yang duduk di sampingnya.Keduanya berada di mobil yang dikendarai Paman Hans. Baru saja mobil itu melaju meninggalkan perusahaan, Erland tiba-tiba bertanya.“Pasti kamu dengar dari Bu Karin.”“Benar. Tadi siang Karin kasih tahu aku kalau sebagian karyawan menuduh kamu sebagai simpananku. Aku mau mendatangi tempatmu tapi Bu Karin melarang karena katanya, kamu nggak suka kalau aku ikut campur,” jelas Erland dengan serius.“Aku nggak suka kalau kamu ikut-ikutan. Bukan karena nggak menghargai kamu. Aku hargain kamu kok tapi kalau masalah karyawan itu, aku nggak perlu bantuan siapapun. Nanti malah jadi kebiasaan. Aku nggak mau jadi manja. Lagipula, nggak penting juga aku jelasin sama mereka tentang hubungan kita. Toh, aku kerja di sana untuk aku sendiri, bukan untuk mereka.”Erland malah terlihat tidak senang setelah mendengar penjelasan Yuriana. “Aku tahu kalau kamu begini karena ingin mandiri. Tapi Yuri, beke
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Bab 79. Berangkat Ke Luar Negri

Yuriana berencana berangkat ke Amerika untuk memenuhi tugasnya sebagai salah satu desainer yang terpilih di perusahaan Star King. Hari ini dia mempersiapkan semuanya. Termasuk pakaiannya dan terutama beberapa gambar desain miliknya.Erland yang baru saja mandi, mendatangi istrinya yang sedang berada di kamar ganti. Perempuan itu sibuk merapikan pakaiannya ke dalam koper.Erland berdiri di belakang Yuriana sembari mengusap rambut basahnya. “Yuria, sebaiknya kita berangkat bareng saja! Aku khawatir membiarkan mu pergi ke luar negri tanpaku!”Yuriana menoleh sebentar melihat suaminya dengan bibir tersenyum, kemudian kembali memasukkan pakaiannya satu persatu ke koper.“Aku nggak sendiri kok. Aku bareng Bu Karin dan dia rekan kerjaku yang lain. Lagian kalau aku ikut sama kamu, rekan kerjaku pasti bakal curiga. Apalagi kan kita juga ketemu di sana.” Lalu Yuriana menoleh ke Erland, “Dan sebagai karyawan yang ngurus acara di sana, aku harus datang lebih awal.”Erland menghela nafas panjangny
last updateLast Updated : 2024-02-07
Read more

Bab 80. Mempengaruhi Miss Arabella

Yuriana dan Erland kini sampai di Bandara. Perempuan itu tampak tak rela pergi meninggalkan suaminya. Padahal, ia hanya beberapa hari saja di luar negri. Hatinya berat, seolah ia merasa ada sesuatu yang tidak benar jika meninggalkan Erland tanpanya. Begitu pula dengan Erland yang merasa khawatir dengan Yuriana. Pria itu ingin sekali menemani Yuriana sampai di luar negri, bahkan sampai kembali lagi tapi apalah dayanya. Yuriana sudah memutuskan sendiri untuk pergi bersama dengan rekan-rekan kerjanya. “Anternya sampai di sini saja! Aku khawatir rekanku lihat kamu sampai mereka makin beranggapan kalau aku adalah simpananmu,” ujar Yuriana pada Erland yang terus memegang tangannya, tak ingin melepaskannya. “Baiklah. Hati-hati. Sampai di sana, kau harus hubungi aku supaya aku tidak khawatir terus padamu. Kau tahu kan, sekarang aku sedang khawatir karena membiarkanmu pergi tanpaku?” Yuriana mengangguk. “Aku tahu kok. Dan aku akan baik-baik saja. Jadi nggak perlu mencemaskanku. Lagipula ada
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status