Yunita menemui Farel yang ternyata bersiap untuk menemui Alex. “Mama tidak usah ikut. Kalau Alex ingat Mama sudah mengunci Kiran di dalam lemari, habislah kita,” ujar Farel. Yunita berdecak, memukul kepala anaknya cukup keras dengan tas. “Masa iya, Mama akan menunggu di sini?” Yunita memutar bola matanya, kesal. Di rumah tadi dirinya tak diajak, sekarang Farel juga melarangnya ikut. Semua orang seolah-olah tak menginginkan keberadaannya. “Farel pergi dulu. Kenapa Mama tidak nonton saja? Acara penghargaan itu disiarkan langsung, kan?” Farel mengambil remot dan menyerahkannya pada sang mama. Yunita bergeming, membetulkan posisi tas di lengannya. Tangan itu malas mengambil remot yang Farel berikan.Akan menyebalkan kalau seorang Yunita malah menonton acara menantu yang ingin sekali dihancurkan. Demikian yang ada dalam pikiran Yunita. “Ayolah, Ma.” Farel memaksa Yunita untuk mengambil remot itu. Sayang, Yunita tetap bersike
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya