Semua Bab Arisan Bodong Keluarga: Bab 31 - Bab 40

100 Bab

31. Penyesalan Diki

#Arisan Bodong Keluarga Bab 31 ( Penyesalan Diki ) Dengan perasaan kesal dan kecewa Diki pulang ke rumahnya. Dia bersandar di headboard merenungi semua hal yang terjadi. " Vi kamu pasti sangat marah padaku, bagaimana caranya agar kamu mau kembali ke rumah ini dan kita berkumpul menjadi keluarga kecil bahagia " Diki bergumam sendiri. Matanya menatap langit langit kamar. Diki jadi teringat putrinya Keyla, dia menyesal jarang menghabiskan waktu bersamanya. Karena dia lebih sering menghabiskan waktu bersama orang tua dan adik adiknya. Flash back on " Vi nanti kamu ke rumah ya, Amah mau ke rumah paman Dika yang di Sumedang " hari itu Novia sedang berada di rumah Neneknya bersama Keyla. Diki menelpon memintanya untuk pulang ke rumah mereka. Padahal Novia jarang ke rumah neneknya karena sibuk bekerja dan diwaktu libur waktunya dihabiskan untuk membereskan rumah. Novia izin menginap 2 malam disana, tapi baru saja semalam esok paginya Diki sudah meneleponnya untuk kembali. Rencana
Baca selengkapnya

32. Kekecewaan Pak Imam

# Arisan Bodong Keluarga Bab 32 ( Kekecewaan Pak Imam ) Setelah Diki pergi Pak Imam masih berada disana. Tatapannya seakan menghakimi. " Ayah kecewa pada kalian, apa kalian gak punya malu berbuat seperti itu? Amah juga harusnya sebagai orang tua, kewajiban Amah nasehatin mereka. Ini malah mendukung kelakuan buruk mereka. Amah sering bilang malu sama tetangga, justru Ayah lihat Amah lah yang sering mempermalukan diri sendiri. Kurang apa Novia sama Amah? Dia selalu menurut dan lebih banyak mengalah. Dan kamu Yu, posisimu sama dengan Novia sebagai menantu di keluarga ini. Seharusnya kalian bisa lebih dekat. Apalagi kamu dan Robi yang sudah menggunakan uang Novia harusnya kalian meminta maaf, ini malah mau ambil haknya Novia lagi " Pak Imam berbicara panjang lebar meluapkan rasa kecewanya. " Ayah jangan menyudutkan kami terus dong, itu semua ide Amah kan untuk pakai uang Novia. Kenapa kami terus yang dipojokan " Robi merasa kesal dan tak terima mendengar nasehat dari Ayahnya. " Gak t
Baca selengkapnya

33. Meluluhkan Hati Novia

# Arisan Bodong Keluarga Bab 33 ( Meluluhkan Hati Novia ) Pagi pagi sekali Diki sudah berangkat menuju tempatnya bekerja, dia berharap dapat bertemu Novia. Bahkan dia melewatkan sarapan pagi di rumah Ibunya. Walaupun mereka satu pabrik tapi pada saat bekerja mereka tak dapat bertemu sembarangan karena berbeda gedung. Sedangkan di jam istirahat semua orang menggunakan waktu untuk makan dan beristirahat ataupun beribadah. Sehingga akan sulit meluangkan waktu untuk mengobrol. Apalagi Novia akhir akhir ini menghindari pertemuan dengan Diki. Dari kejauhan Diki melihat Novia sedang berjalan masuki gerbang, dia segera berlari mendekati Novia. " Vi, Vi izinkan aku bicara sebentar, sebentaaar saja " pintanya. Diki mendekati Novia dan memohon. Novia terlihat berpikir, dan melihat wajah Diki yang begitu memohon " Mau bicara apa sih Mas mau nyalahin aku lagi, atauu mau nalak aku? " " Astagfirullah Vi, kamu jangan begitu aku gak mungkin nalak kamu. Aku masih cinta dan sayang kamu juga Key
Baca selengkapnya

34. Kegigihan Bu Murni

# Arisan Bodong Keluarga Bab 34 ( Kegigihan Bu Murni ) Bu Murni bangun lebih pagi untuk membuat sarapan suami dan anaknya. Semenjak Novia pergi Diki makan di rumahnya. Namun pagi ini dia heran karena tak mendapati Diki sarapan. Padahal yadi dia mendengar Diki mengeluarkan motornya kemudian di panaskan. Hal itu kebiasaan Diki setiap pagi sebelum pergi bekerja. Bu Murni tak menyangka Diki pergi tidak sarapan dan tidak pamit padanya. " Huhhh dasar anak kurang aj@r. Sudah cape cape buat sarapan malah gak di makan. Dia pikir gak cape gitu, marah marah sih marah tapi jangan keterusan " Dia sibuk menggerutu tanpa dia sadar suaminya sudah berdiri di belakangnya. " Ada apa sih pagi pagi sudah mengomel? " " Eh Yah, itu si Diki pergi kerja gak pamit. Gak sarapan juga di pikirnya gak cape gitu siapin semuanya " " Makanya jadi orang jangan keterlaluan, Amah pikir Diki gak punya perasaan? " Bu Murni langsung mencebik bukannya di bela malah di bikin tambah kesal. Sayangnya pagi ini
Baca selengkapnya

35. Minta Maaf

# Arisan Bodong Keluarga Bab 35 ( Minta Maaf ) Ddrrtt ddrrtt Hp Novia berbunyi dan terlihat ada notifikasi pesan masuk. Novia membukanya. " Dari Bu Ningsih ada apa ya? pagi pagi udah kirim pesan " [ Nov, maaf ibu ganggu pagi pagi gini. Ibu cuma mau kasih tahu barusan Bu Murni datang maksa minta video rekaman kemarin. Tapi gak ibu kasih karena kan ada di HP suami ibu. Kebetulan suami ibu belum datang karena mau belanja barang ] [ Iya bu makasih buat infonya, biar saya yang atasi. ] " Duh Amah niat banget pagi pagi sudah bela belain minta video, untung saja sudah di duluin " Novia tersenyum membayangkan wajah kecewa mertuanya. " Lebih baik aku kerjain mereka saja lah " gumamnya dalam hati. [ Assalammu alaikum Amah mertuaku yang baik eh lupa calon mantan mertua hehee. Gak usah repot repot minta video ke Bu Ningsih, ini aku kirim saja ya. Salam buat Ayu dari calon mantan kakak ipar ] send [ Video ] send Setelahnya Novia berniat mengirimnya pada Ayu. Novia : [ Assalammu alaikum
Baca selengkapnya

36. Gosip Novia

# Arisan Bodong Keluarga Bab 36 ( Gosip Novia ) Sampai di ruangannya Diki duduk termenung masih memikirkan kejadian tadi. Kini dia tambah bingung karena ucapannya makin menambah masalah. " Jangan melamun Pak masih pagi nanti dimarahi manager " tiba tiba ada Bu Teti cleaning service yang bertugas di tempat Diki bicara dan membuyarkan lamunannya. " Eh Bu Teti, saya cuma lemas belum sarapan tadi saya kesiangan hehee " balas Diki karena malu. " Pak, kok jarang lihat bapak boncengan sama Bu Novia Adm gudang sana ya Bapak lagi ada masalah ya?" Bu Teti kembali berbicara setelah beberapa menit terdiam. " Ngapain dia nanya nanya, pasti dia mau ghibahin aku. Pantes saja dari tadi dia bolak balik nyapu di dekat mejaku padahal lantainya bersih gak ada sampah sama sekali sepertinya dia sengaja pengen tahu masalahku " Diki menggerutu dalam hati kesal juga kalau ada yang ikut campur urusannya. " Ah gak ada apa apa kami gak lagi marahan. Cuma terkadang jam masuk istri saya lebih cepat kar
Baca selengkapnya

37. Gagal

# Arisan Bodong Keluarga Bab 37 ( Gagal ) Diki pulang membawa kegelisahan. Ternyata laki laki yang banyak di bicarakan orang itu sangat tampan. Jika benar apa yang di ceritakan Bu Teti pastinya Novia tak akan menolak jalan dengan sang audit. Tiba di rumah sang Ibu Diki merasa heran karena rumah dalam keadaan sepi. Hanya ada Ayahnya yang sedang menonton TV sambil menikmati gorengan pisang. Di comotnya satu pisang karena dia merasa lapar. " Yah pada kemana kok sepi, biasanya Amah ada disini nonton TV bareng menantu bestinya si menantu kesayangan " tanya Diki sambil duduk di sebelah Pak Imam. " Ikbal di kamar, Amah sama bestinya di rumah Dina. Rencananya nanti malam kami mau ke rumah Novia. Amah sama Ayu sudah bersedia minta maaf " jawab Pak Imam tanpa menatap ke arah putranya. " Benaran Yah? baguslah kalau begitu. Seharusnya dari kemarin mereka meminta maaf. Aku jadi malu sama Novia dan keluarganya Yah. Selama ini aku belum membahagiakannya " ucap Diki sendu. " Bagu
Baca selengkapnya

38. Usaha Perdamaian

#Arisan Bodong Keluarga # Bab 38 ( Usaha Perdamaian ) Seharian ini Novia tak sempat membuka ponsel lagipula pekerjaannya sangat banyak sehingga ia terfokus pada pekerjaan. " Ada pesan dari Ayah, kenapa ya tumben banget Ayah kirim pesan. Oh ternyata Ayah telepon tapi gak aku angkat angkat " gumam novia. [ Vi, nanti malam Ayah mau ke rumahmu bareng Amah dan Ayu. Kalau bisa pulang kerja jangan kemana mana ya. Tadi Ayah telepon tapi gak diangkat ] [ Ya Yah, Novia langsung pulang. Maaf tadi sibuk banyak kerjaan ] send " Ri, teteh duluan ya ada mertua mau ke rumah. Teteh udah pesan ojeg online biar gak keduluan nyampe nya " " Deeuuh yang udah baikan asik nih hahaa " ejek Lori. " Enak saja siapa juga yang musuhan, Teteh cuma mau ngasih pelajaran saja biar mereka gak seenaknya " jawab Novia sembari mengambil tasnya. " Oke hati hati, salam ya buat mertuanya " Ucap Lori. Novia tertawa mendengarnya, kemudian dia keluar dari pintu dan bergegas menghampiri ojeg online yang su
Baca selengkapnya

39. Tidak Ada Titik Temu

#Arisan Bodong Keluarga Bab 39 ( Tidak Ada Titik Temu ) " Maksud kamu apa bicara di jajah?" Cantika seketika berdiri dengan wajah memerah. Suasana didalam terasa menjadi panas padahal pintu dalam keadaan terbuka lebar. Cuaca malam juga cukup segar sebelum kedatangan keluarga Diki. Walau tidak menggunakan AC tapi sirkulasi udara rumah ini sangat baik. " Duduk kamu Cantika " titah Pak Imam. Cantika langsung duduk kembali walaupun hatinya masih terasa emosi " Saya gak terima Yah dia berkata seperti itu. Wajar dong kalau adiknya bantu pekerjaan rumah Amah. Apalagi dia numpang ". " Lah emang itu kenyataannya kok, kamu likir keluarga kita gak tahu kalau Novia sudah seperti pembantu. Kalaupun kami diam itu hanya karena tak ingin ikut campur dalam urusan rumah tangga Novia dan berusaha menjaga perasaanya.Tapi tidak dengan keadaan sekarang, kami merasa sudah cukup dengan perlakuan yang Novia terima selama ini " Manda pun tak kalah emosinya menjawab ucapan Cantika. " Lebih aneh
Baca selengkapnya

40. Keresahan Cantika

# Arisan Bodong Keluarga Bab 40 ( Keresahan Cantika ) Pov Cantika Aku dibuat geram oleh Manda, dalam hati aku terus mengumpat " Dasar perawan tua berengse*k, seenaknya saja mulutnya berbicara. Sial@n ". Jauh jauh aku datang tapi tak membawa hasil, kalau bukan karena Amah yang terus memaksa minta antar sebenarnya aku malas untuk ikut. Tiiinn Tiiiinn Kutekan klakson mobil dengan kuat bahkan berkali kali untuk memanggil Ayah yang masih ada di dalam. Kami hanya tinggal menunggunya saja mungkin dia sedang berbasa basi untuk pulang. Karena kami pulang tanpa permisi. Aku tak peduli banyak orang orang di komplek ini melihat ke arah mobilku karena suara klakson yang bising. Sebab hatiku terlanjur emosi. Kudengar Amah terus menggerutu didalam mobil dan terus diamini Ayu, Amah sangat marah dan tidak terima dengan ucapan dan perlakuan Manda. Tapi mau gimana lagi ini kan rumahnya. Tidak terbayangkan saja kalau sifat bar barnya keluar. Di luaran saja dia berani apalagi di kandangnya. K
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status