All Chapters of Kau Selingkuhi Aku, Kunikahi Papamu: Chapter 261 - Chapter 270

****Beberapa menit sebelum Levin mendengar sebuah fakta dan kebenaran yang membuatnya terkejut. Levin sedang mencari Laura di acara resepsi, setelah dia berhasil mendapatkan manisan mangga yang diinginkan Laura. Selama beberapa hari ini, Levin bertekad untuk menjadi suami dan juga calon ayah yang baik untuk anaknya kelak. Maka dari itu, dia memberikan perhatian kepada Laura dan menunjukkan effort-nya terhadap hubungan mereka berdua. Setelah masalah yang terjadi, tidak ada salahnya Levin mencoba menerima kenyataan yang ada. Yang mana Laura dan bayi didalam kandungannya telah menjadi tanggungjawabnya."Ma, apa Mama melihat istriku?" tanya Levin kepada mamanya yang sedang berbincang dengan besannya, Ivana."Oh...mama tidak melihatnya, Nak. Memangnya ada apa?" Sara bertanya balik kepada putranya."Tidak apa-apa Ma. Tadi Laura ingin manisan mangga, dan aku berniat untuk menyerahkan manisan ini kepadanya. Tapi, dia tidak ada disini," ucap Levin menjelaskan. Sara hanya mengangguk-anggukkan

Leon membeku, matanya terpana melihat pemandangan didepannya itu. Dia tidak percaya, bahkan sampai menggeleng-gelengkan kepalanya, mengusap-usap matanya berkali-kali untuk memastikan apa yang dilihatnya ini nyata.'Apa aku bermimpi?' Leon menepuk-nepuk pipinya sendiri. Meyakinkan ini nyata atau mimpinya saja.Sedangkan Aileen dengan pose dan pakaian seperti itu, masih ada didepan matanya dan tak kunjung menghilang. Sungguh, darah Leon langsung berdesir hebat melihat penampilan istrinya yang terlihat menggoda. Jakunnya naik turun, salivanya dia telan beberapa kali. Tiba-tiba panas membakar tubuhnya dan jiwa ke-lelakiannya berontak dibawah sana. Oh my God!"Sayang."Satu panggilan dari bibir merah Aileen dan suaranya yang terdengar merdu itu, membuat Leon terpana. Bagian selatan didalam dirinya semakin menegang."Sini! Kita minum wine bersama!" ajak Aileen seraya meneguk wine itu dengan cepat. Dia pun langsung terbatuk-batuk. Otomatis beberapa cairan wine itu tumpah mengenai dagu, bibir

Pagi itu adalah pagi yang paling indah dan membahagiakan bagi Leon, di sepanjang hidupnya. Karena dia bisa melihat wanita cantik yang saat ini berada disamping tempat tidurnya, dengan mata terpejam. Rambut coklatnya yang indah terurai memenuhi bantal dan seprai ranjang king size tersebut. Memperlihatkan wajah cantik istrinya natural tanpa make up.Leon senyum-senyum mengingat apa yang terjadi semalam antara dirinya dan Aileen. Pikirannya masih berkabut dengan gambaran adegan-adegan semalam yang dia lakukan dengan Aileen."Kak... stop... aku capek.""Kak eughh... lebih keras..ahh...""Kak, jangan keras-keras. Slow okay?""Kak Leon i love you... "Suara Aileen yang mendesah, mengerang dan melenguh bahkan menyuarakan i love you padanya, terus terngiang ditelinga Leon dan menjadi kebahagiaan, momen indah untuk Leon. Mungkin juga momen indah untuk Aileen.Putri cantik yang sedang mengandung anaknya itu, masih tertidur dengan lelap. Sementara Leon asyik mengagumi kecantikanya dalam posisi s

Perubahan Ivana akhir-akhir ini membuat Edgar curiga dan meminta seseorang untuk menyelidiki Ivana. Istrinya itu tak lagi bersikap mesra padanya, apalagi setiap kali Edgar mengajak Ivana berhubungan intim. Wanita itu selalu menolaknya dengan berbagai alasan. Kini semua kecurigaan Edgar terkuak saat orang suruhannya menyerahkan beberapa foto yang menunjukkan kebersamaan Ivana bersama seorang pria bernama Wayne yang merupakan seorang dokter disebuah rumah sakit."Kenapa kau tega melakukan ini padaku, Ivana? Apa karena aku sudah tua? Jadi aku tidak bisa memuaskanmu lagi?" cecar Edgar murka, setelah dia melempar foto-foto itu ke wajah istrinya.Ivana melihat foto-foto yang menunjukkan kedekatannya dan Wayne di sana, foto-foto tersebut menunjukkan banyak layar rumah sakit. Hatinya berdebar, dia takut kalau suaminya akan tahu apa yang dia lakukan di rumah sakit itu."Aku tidak pernah selingkuh darimu, Hubby.""Persetan dengan semua yang kau katakan! Buktinya sudah ada didepan mata. Kau seri

Edgar tak henti merutuki dirinya dalam hati, dia sangat menyesal sudah berpikiran yang bukan-bukan terhadap istrinya. Tanpa ia ketahui selama 1 bulan ini, Ivana menyimpan kesedihan dan penderitaannya seorang diri.Dia paham, kenapa Ivana sampai menyembunyikan hal sebesar ini dari semua orang? Itu semua karena sifatnya, yang tidak ingin semua orang menjadi khawatir kepadanya."Pa, aku akan menghubungi Aileen dan Aldrich.""Jangan, A."Suara Ivana terdengar lirih, namun membuat kedua pria itu terkejut mendengarnya. Mereka melihat ke arah wanita yang terbaring diatas ranjang itu. Dia perlahan mulai membuka matanya."Sweetheart, kau sudah siuman?" Edgar mendekati wajah sang istri dengan berlinang air mata. Ivana tahu, pasti Edgar dan Arion seperti ini karena mereka sudah tahu tentangnya.Bibir Ivana mengulum senyuman yang memperlihatkan ketegaran. Hebatnya wanita itu bahkan tidak menangis didepan suami dan putra sulungnya. Dia tidak mau terlihat lemah di depan orang-orang yang dia cintai.