Sejak keluar dari ruangan Steven, raut wajah Piranda sangat masam. Darwin menaikkan satu alisnya bingung. Pasalnya, wanita itu saat pergi kelihatan sangat sumringah. Tetapi saat kembali raut wajahnya sangat tak sedap dipandang. Ditambah lagi, cepolan rambut seperti pramugari yang membuat wajahnya bersinar kini telah terurai.Ya, meskipun wajahnya masih terlihat cantik. Hanya saja berbeda daripada sebelumnya.Darwin dan Farwah saling pandang satu sama lain. Mereka bertiga sedang menunggu pesanan makanan tiba di cafetaria kantor. Di atas meja sudah ada minuman. Piranda mengaduk-aduk minumannya dengan sangat malas. Decakan kasar terus keluar dari mulutnya."Kamu kenapa, Piranda? Kok kelihatannya galau begitu?" Farwah sedikit khawatir pada Piranda, biasanya wanita itu sangat berisik. Namun, sekarang banyak diam-nya.Piranda mendongak menatap Farwah. Hembusan kasar keluar dari mulutnya. "Hari ini mood-ku hancur, Farwah." Sahutnya."Bagaimana bisa? Bukannya tadi pagi kamu sangat semangat be
Baca selengkapnya