Bab 56"Inang, sudah bisa ya besok aku pulang. Kasihan Bang Linggom dan anak-anak terlalu lama ditinggal," bujukku dengan lembut.Ibu Mertua melihatku sekilas, lalu mengalihkan pandangannya ke tempat lain."Pulanglah, tidak usah hiraukan aku,"’ jawabnya ketus.Hm ... entah apa yang dipikirkan Ibu Mertuaku ini, setiap aku minta pulang selalu jawabannya tidak pernah enak didengar telinga."Ya sudah, nanti lagi kita bicara ya Inang, aku mau belanja ke pasar. Apa Inang mau menitip sesuatu, biar nanti aku belikan." "Tidak ada, pergilah," ucapnya masih dengan suara yang dingin ketus."Indah, ayok sayang ambil sandalnya biar kita pergi." Aku mengajak putri bungsuku yang sedang bermain masak-masak di teras rumah."Indah sama Tulang-paman saja Mama," ucapnya dengan khas anak-anak.Tulang yang dia sebut adalah anak tetangga, kebetulan marga aku dan bapaknya sama. Sehingga anakku memanggil anak kecil itu paman, walau hanya beda setengah tahun, putriku Indah lebih muda."Nanti kalau perlu apa-a
Read more