Begitu Ardika selesai berbicara, jantung Luna langsung berdegap kencang.Dia sudah sangat mengenal temperamen ibunya.Setiap kali ibunya merasa puas, ibunya akan memperlakukan seseorang lebih baik dibandingkan siapa pun.Namun, setiap kali ibunya merasa tidak puas, tanpa banyak bicara lagi, sikap ibunya pasti akan berubah seratus delapan puluh derajat."Nggak cocok?"Benar saja, detik berikutnya senyuman di wajah Desi langsung menegang.Meletakkan alat makannya di atas meja, Desi menatap Ardika dengan lekat dan berkata, "Coba kamu katakan, mengapa nggak cocok?""Ibu, aku sudah pernah melihat CV Mikues ini selama di Suraba."Ardika tidak memedulikan perubahan sikap Desi, dia menjelaskan dengan sabar, "Orang ini terlalu memedulikan pencapaian. Dia adalah tipe orang yang tergesa-gesa dalam meraih pencapaian, orang yang ambisius. Demi meraih pencapaian, dia bisa menggunakan cara apa saja.""Kalau membiarkan dia yang memimpin Kota Banyuli, bukan sebuah keberuntungan bagi penduduk Kota Banyu
Read more