All Chapters of Satu Malam Bersama Kembaran Suamiku: Chapter 31 - Chapter 40

115 Chapters

Bab 31

Wajahnya tidak panik, santai karena sudah memiliki alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Galuh. Sembari menyisir rambutnya yang indah, Aleena tersenyum manis. "Ponsel itu hadiah dari teman arisanku, Mas. Teman-teman yang sudah merusaknya," sahut Aleena meyakinkan. Dari sorot matanya tidak ada dusta di sana, jadi Galuh percaya dengan mudahnya."Syukurlah kalau gitu, jadi aku gak usah mengeluarkan uang untuk memperbaiki ponselmu yang rusak, juga tidak usah membelikan mu yang baru kalau ternyata tidak bisa diperbaiki." Galuh memberikan senyuman sinis. Selanjutnya, pria itu menginterogasi Aleena. Ngapain saja di rumah dan pertanyaan yang lainnya. Dengan gampang sang istri menjawabnya, kali ini wanita itu harus pintar bersilat lidah agar tidak disalahkan lagi, sekalipun dia bersalah. "Awas saja kalau kamu berani keluar rumah atau macam-macam, aku gak akan segan-segan berbuat sesuatu yang lebih dari sebelumnya!" hardik Galuh dengan sorot mata yang tajam."Aku gak mungkin berani, Ma
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

Bab 32

Aleena mengedikkan bahu, lalu meminta tolong pada Ambar untuk mengecek di luar sana. "Gimana kalau kita rame-rame saja ngeceknya? Jadi kalau seumpama yang datang itu orang jahat, kita bisa menyerangnya. Jangan lupa membawa peralatan masak untuk dibuat senjata," kata Friska antusias. Kalimat yang baru saja dilontarkan berhasil membuat Aleena, Lili dan Ambar tertawa."Emang ada yang lucu? Udah, mending percaya deh sama aku, pokoknya harus bawa peralatan masak," tegas Friska yang memiliki firasat buruk. Ketiga temannya cuma bisa nurut karena tidak ingin Friska kecewa. Mereka membawa peralatan masak satu-satu dari berbagai jenis, ada yang membawa spatula, wajan, sendok dan garpu. Selanjutnya, mereka siap bertarung. Tugas membuka pintu adalah Ambar, sedangkan yang lain bersiap ada di sampingnya untuk memantau. Perlahan pintu rumah terbuka, betapa terkejutnya Ambar ketika melihat mertua Aleena yang ada di depan pintu. "Om, Tante. Aku temannya Aleena, lagi main-main ke rumah ini." Ambar b
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

Bab 33

Dia mulai mengirimkan pesan pada Dira, memberitahu kalau Fathan malam ini ada di rumahnya. Berharap yang dilakukan malam ini berhasil, tapi tak ada balasan pesan juga. Akan tetapi, terdengar suara dari luar pintu papa mertuanya menerima panggilan telepon. Aleena bisa bernapas lega karena yakin pasti Dira yang menghubungi papa mertuanya. "Kayaknya sudah aman kalau aku keluar sekarang untuk mengecek keadaan," gumamnya. Wanita cantik berkulit putih bergegas mengecek keadaan, tapi tidak ditemukan Fathan di sana. Bahkan pintu rumah sudah kembali tertutup seperti semula."Syukurlah kalau dia sudah pergi, jadi aku bisa tidur nyenyak sekarang." Aleena bergumam. Dia kembali ke kamar dan langsung merebahkan tubuh di atas tempat tidurnya. ***"Mas Galuh ke mana ya? Sampai saat ini belum pulang juga. Katanya besok pagi akan pulang, sekarang sudah jam delapan." Aleena mulai cemas memikirkan suaminya. Pesan yang dikirim kepada sang suami juga tidak dibalas, jadi dia khawatir terjadi hal buruk pa
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

Bab 34

"Dari pada aku simpan sendiri, mungkin lebih baik aku ceritakan saja apa yang tengah aku alami sekarang." Aleena tidak mungkin terus merahasiakan apa yang dialami. Jadi, wanita itu pun menceritakan pada Gala. Respon kakak iparnya sangat jauh berbeda dengan tanggapan Galuh ketika mengeluh sakit. "Kamu harus periksa sekarang, Aleena. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu," ujar Gala lirih. Wajahnya terlihat gelisah sebelum memastikan kalau Aleena baik-baik saja. Wanita cantik itu hanya menggelengkan kepala karena masih terlalu pagi, juga tidak mungkin dia keluar dengan kakak iparnya di saat sang Suami sebentar lagi pasti pulang ke rumah."Mau sampai kapan kamu menahan rasa sakitmu? Bukankah lebih baik periksa, dengan begitu kamu tahu kamu sakit apa?" cecar Gala bingung. Kekhawatirannya terlihat lebih jelas sekarang. "Aku akan periksa nanti, bareng mas Galuh." Aleena berkata lirih."Apa kamu yakin dia akan peduli?" tanya Gala penuh keraguan. Aleena terdiam sejenak, kalimat yang perna
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

Bab 35

Aleena memang demam, jadi wanita itu tidak kuasa membuka mata. Galuh sendiri tidak tahu harus melakukan apa, jadi pria itu malah menghubungi Dira. Beruntung mamanya mau direpotkan oleh putra kesayangannya. Galuh tidak melakukan apa pun selain menunggu Dira datang dan memberikan bantuan. Bahkan dalam benaknya masih menyalahkan diri sendiri karena menghubungi Dira, seharunya pria itu menghubungi dokter saja. "Tapi kalau aku menghubungi dokter gak enak juga, nanti uangku bisa berkurang untuk biaya dan membeli obat," pikir Galuh mulai perhitungan.Dia mondar-mandir ke kanan dan ke kiri sembari menunggu kedatangan Dira. "Mama kok lama banget sih!" pikir Galuh sembari melihat jam tangan di pergelangan tangannya. Sudah tidak tahan menunggu di kamar sembari menatap tubuh Aleena yang semakin menggigil, jadi pria itu memutuskan untuk menunggu di teras depan rumah. Gala masih memperhatikan dari kejauhan, gerak-gerik Galau terus dipantau. Hingga firasatnya mengatakan bahwa ada yang tidak ber
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

Bab 36

Aleena memberikan testpack kepada Dira dengan membuang muka. "Gapapa, Aleena. Mungkin belum waktunya, kalian harus mencobanya lagi ya. Mama yakin, kalian pasti akan memiliki anak nanti. Lagi pula, kamu gak usah khawatir karena batas waktunya masih kurang sepuluh hari lagi." Dira memberikan semangat pada menantunya.Wanita cantik itu tidak mengatakan sepatah kata apa pun, hanya diam dan segera duduk kembali di tepi ranjang. Kali ini, perasaan sedih menyelimuti hatinya. Dira merasa prihatin, jadi wanita setengah paruh baya itu pun menghampiri. "Kamu gak usah sedih, Aleena. Hal seperti ini bisa saja terjadi, tapi Mama yakin kamu pasti bisa memberikan cucu pada Mama." Dira berusaha untuk menyemangati menantunya.Aleena menarik napas panjang, lalu mengeluarkan secara perlahan. "Kalau pada akhirnya aku tidak bisa hamil, bagaimana?" tanyanya pesimis."Kamu gak usah pesimis dulu, Aleena. Kamu harus yakin deh sama Mama, kalau kamu pasti bisa memiliki anak." Dira terus memberikan energi posit
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Bab 37

Malam yang indah itu akhirnya terjadi, setelah sebulan tidak pernah disentuh suaminya, Aleena akhirnya bisa merasakan belaian mesra kembali dari Galuh. Harapannya satu, bisa memiliki keturunan dari rahimnya. Wajah Aleena tampak bahagia sekali hari ini, bahkan pipinya merah merona karena mengingat kembali adegan semalam dengan sang suami. Lain hal dengan Galuh yang tetap terlihat biasa saja sembari menikmati sarapan yang dibuatkan oleh istrinya. "Karena aku lagi baik, kamu boleh keluar rumah hari ini. Terserah kamu mau melakukan apa pun yang kamu inginkan. Asalkan harus pulang terlebih dulu sebelum aku ada di rumah." Galuh berbicara setelah menyelesaikan sarapannya. "Baik, Mas. Terima kasih." Hanya itu yang keluar dari mulut Aleena. Dia terlalu senang, jadi tidak tahu untuk merangkai kata. Sudah lama dia ingin jalan-jalan untuk sekedar melepaskan suntuk yang dirasakannya. Aleena segera mengambil piring kotor yang ditinggalkan oleh suaminya untuk dicuci bersih, selanjutnya dia akan
last updateLast Updated : 2023-12-13
Read more

Bab 38

"Belum, Dok. Terima kasih atas informasinya, Dok." Gala berbicara dengan raut wajah yang tidak bisa digambarkan. "Sama-sama. Jangan lupa jaga perasaan si Ibu agar pertumbuhan janinnya juga bagus." Zeera menasihati. "Baik, Dok." Hanya itu ucapan pria tampan yang dikira sebagai suami Aleena. Gala berlalu pergi setelah berbincang dengan Zeera. Dia segera melangkahkan kaki ke ruangan Aleena untuk menemui wanita yang tengah hamil itu. Pikirannya mulai kalut, sebab kehamilan wanita itu mungkin akan menjadi boomerang dalam hidupnya. Dia tidak bisa lagi punya alasan untuk mendekati adik iparnya selain mengikhlaskan wanita cantik itu hidup bahagia dengan saudara kembarnya, Galuh. Sesampainya, Gala segera menghampiri Aleena yang sudah beranjak dari hospital bed karena ingin pulang ke rumah setelah keadaannya dirasa lebih membaik. Wanita cantik itu tidak betah kalau harus lama-lama di puskesmas. "Kenapa kamu gak bilang, Aleena. Kalau kamu hamil? Tahu gitu aku akan menjagamu lebih baik lagi,"
last updateLast Updated : 2023-12-15
Read more

Bab 39

Setelah berkonsultasi dengan Zeera, wanita cantik berkulit putih itu pun pulang ke rumah dengan wajah bahagia. Bagaimana tidak? Sebentar lagi dia akan menjadi seorang ibu, akan mewujudkan permintaan kedua mertuanya untuk memiliki cucu. "Aku akan memberitahu kabar baik ini pada mas Galuh nanti kalau dia pulang, tapi sebelum itu aku harus merias diri secantik mungkin. Aku uga akan memasak makanan kesukaannya." Aleena bermonolog. Dia mulai bergegas ke dapur untuk memasak makanan favorit suaminya, tapi ternyata bahan makanan sudah habis tidak tersisa. Terpaksa, wanita itu harus ke luar rumah lagi untuk pergi ke supermarket terdekat. Dia akan membeli bahan makanan dengan sisa uang yang diberikan Galuh. "Oya, aku hampir saja lupa. Kalau masih punya simpanan uang tabungan, mungkin aku gunakan uang itu saja dulu. Untuk keinginanku membeli tas idaman lebih baik nanti saja. Toh, aku bisa menabung lagi." Aleena segera membuka laci tempat dia menyembunyikan uang. Lima lembar kertas berwarna me
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more

Bab 40

Aleena menatap semua hidangan makanan yang sudah tersedia di atas meja, meratapi usahanya yang tidak membuahkan hasil apa-apa. Dia menghela napas panjang, lalu mengembuskan secara perlahan."Aku tidak mungkin menghabiskan semua makanan ini?" Aleena mendesah pelan. Dia duduk di kursi, lalu mengambil gawainya yang tergeletak di atas meja. Wanita cantik berkulit putih berinisiatif untuk menghubungi sang suami, menanyakan kabar serta kepulangan suaminya. Akan tetapi, tidak ada jawaban bahkan ketiga kalinya panggilan justru dirijeck. Dia menaruh kembali ponselnya di atas meja, lalu mulai mengambil piring. Kemudian mengambil nasi serta lauk pauk yang lezat tapi tidak ada yang menyentuh selain dirinya.Di saat melamun, tiba-tiba kedatangan Gala mengagetkannya. "Siapa yang memintamu untuk masuk dan duduk di situ?" tanya Aleena sinis.Tanpa menjawab, Gala mengambil piring dan mengambil nasi serta ayam panggang yang sudah tersedia di atas meja."Mending kita segera makan secepatnya, sebelum ma
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status