Usai menyantap nasi goreng di pinggir jalan, Nala dan Bastian pun kembali ke rumah dengan perut terisi penuh."Om, besok masih libur, kan?"Bastian yang ditodong dengan pertanyaan seperti itupun lekas menoleh ke arah Nala dan menganggukkan kepalanya singkat. "Iya, kenapa?""Om masih ngerasa bersalah, nggak? Gue masih belum maafin soalnya. Makanan yang Om buat nggak enak."Ujung bibir Bastian tertarik, terdengar lucu di telinganya. "Iya, maaf. Jadi, saya harus gimana biar dimaafin, hm?""Emmm ... besok tuh aku pengen produktif. Kayak yang pagi-pagi work out, terus sambung masak sesuatu, nonton, dan yang lain-lain gitu.""Iya, boleh. Sesenengnya kamu aja, nikmati liburnya."Mendengar jawaban yang sama sekali tak diinginkannya itu lekas membuat Nala melirik tajam ke arah Bastian, berdecak dengan jelas hingga membuat Bastian kembali menoleh sekilas ke arahnya. "Hihhh. Gue ngomong gitu tuh ya maksudnya temenin, Om. Anggap aja sebagai bentuk permintaan maaf." Dirogohnya dengan kasar ponseln
Last Updated : 2023-11-10 Read more