Beranda / CEO / SUGAR MOMMY KESAYANGAN / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab SUGAR MOMMY KESAYANGAN : Bab 31 - Bab 40

119 Bab

BAB. 31 Kekhawatiran Mami Endang

Pagi tadi, saat membereskan ruang kerja suaminya. Mami Endang sangat penasaran dengan Beberapa lembar kertas yang ada di atas meja kerja suaminya. Perempuan itu lalu membolak-balik lembaran kertas itu yang ternyata dokumen yang harus disiapkan dalam rangka mengurus administrasi pernikahan antara Indra dan Yana.Alangkah terkejutnya Mami Endang saat mengetahui jika jarak umur antara Indra, sang putra terpaut sangat jauh jaraknya yaitu sebelas tahun."Apa? Yana lebih tua sebelas tahun dari Indra?" ujarnya dalam hati.Mami Endang lalu duduk di ruang keluarga, rasa khawatirnya tentang pernikahan Yana dan Indra tak kunjung hilang. Dalam hatinya, dia merasa perlu untuk membicarakannya dengan suaminya, Papi Irwan. Mami Endang tahu bahwa berbicara tentang jarak usia yang terbentang jauh antara Yana dan Indra, kepada suaminya merupakan langkah yang bijak untuk mengatasi kekhawatirannya.Setelah pulang dari kantor, Papi Irwan terlihatsedang serius membaca koran di teras samping rumahnya. Mam
Baca selengkapnya

BAB. 32 Perdebatan Sengit

Indra baru saja tiba di Jakarta, setelah tiga hari di sana untuk mengurusi pekerjaan dan persiapan pernikahannya dengan Yana.Pemuda itu segera menuju ke rumahnya. Sepertinya dia akan di sidang oleh kedua orang tuanya. Terkait jarak umurnya dengan Yana yang terpaut sangat jauh.Kediaman Keluarga Aharon, Indra sedang duduk di ruang keluarga, pemuda itu baru saja sampai di rumahnya. Di sana juga turut duduk kedua orang tuanya, Papi Irwan dan Mami Endang.Tiba-tiba saja rasa gugup mulai merayapi pikirannya. Indra sedikit menciut nyalinya dia takut jika kedua orang tuanya tidak setuju, jika Indra mempersunting Yana karena jarak umur mereka yang sangat jauh.Namun saat ini Indra telah membulatkan tekadnya untuk menjelaskan kepada kedua orangtuanya tentang keputusannya untuk bersama Yana, meskipun perbedaan usia mereka yang sangat signifikan. Dalam hatinya, Indra tahu bahwa keputusannya ini sudah mantap, dan dia tidak akan mundur. Pria itu merasa memiliki tanggung jawab penuh dalam kehid
Baca selengkapnya

BAB. 33 Meminta Maaf

Mobil Indra berhenti di depan rumah Yana dengan hati yang berdebar. Setelah perjalanannya ke Kota Yogyakarta tanpa memberitahukan sang calon istrinya. Indra tahu Yana masih marah kepadanya padanya. Namun, pria itu membawa oleh-oleh khas kota Yogyakarta dalam usaha untuk meredakan kemarahan sang wanita kesayangan. Indra terlihat menghela napasnya, sebelum mengetuk pintu rumah Yana.Ternyata oh ternyata Yana sendiri yang membuka pintu, dengan wajahnya masih terlihat kesal."Hai, calon istriku!" ucapnya sambil ingin mengecup keningnya. Akan tetapi Yana segera menghindar dari Indra sambil melangkah masuk ke dalam rumah.Ternyata Mami Lila yang menyuruh Yana untuk membukakan pintu untuk Indra. Padahal sebenarnya Yana sangat enggan melakukannya."Sayang ... kamu kok begitu, sih?" protes Indra.Yana menatap dingin ke arah Indra. Seraya berkata, "Aku harap kamu tahu jika aku masih marah kepadamu!"Sambil tersenyum Indra pun mengeluarkan oleh-oleh untuk kekasih hatinya."Aku tahu, Sayang.
Baca selengkapnya

BAB. 34 Hari Pernikahan

Pernikahan Yana dan Indra di Hyatt Regency, Yogyakarta adalah sebuah pesta taman yang mempesona di bawah langit biru dan cahaya matahari yang lembut. Suasana di tempat pernikahan ini memancarkan keindahan dan ketenangan dengan nuansa alam hijau yang sangat sungguh memanjakan mata. Terhampar hijaunya taman yang rimbun dengan berbagai tanaman tropis yang tumbuh subur, menciptakan lanskap yang sangat menakjubkan. Bunga-bunga yang bermekaran dengan warna-warna cerah seperti mawar, anggrek, dan kamboja menghiasi setiap sudut taman. Kembang-kembang itu memberikan aroma harum yang menguap di udara, menciptakan nuansa yang begitu memikat.Tenda putih yang megah dipasang di tengah taman sebagai tempat utama pernikahan, dan kursi-kursi putih tersusun rapi untuk para tamu. Ranting-ranting kayu dan dekorasi alam yang disusun dengan apik menyelaraskan segalanya dengan tema garden party yang diinginkan oleh keduanya.Cahaya lampu-lampu kecil yang tergantung di antara cabang-cabang pohon semakin
Baca selengkapnya

BAB. 35 Saling Menyematkan Cincin

Indra dan Yana, dua insan yang telah menantikan momen indah ini, berjalan beriringan menuju altar pernikahan. Mereka berdua mengenakan pakaian yang penuh kemewahan dan bercahaya, menggambarkan keindahan yang memancar. Gaun pengantin yang dipakai oleh Yana mengalir anggun di sekelilingnya, sementara setelan jas yang dikenakan Indra sungguh menunjukkan kegantengannya. Mereka berdua saling berpegangan tangan, sentuhan lembut yang penuh makna, sebagai tanda kesatuan dan kebersamaan mereka dalam menempuh hidup yang baru.Langkah kedua nya penuh ketenangan dan keyakinan, menghadapi masa depan yang cerah bersama-sama. Di sepanjang lorong menuju altar, bunga-bunga segar yang ditempatkan dengan indah di sisi lorong mengeluarkan aroma yang manis, seolah-olah bunga-bunga itu sendiri menjadi saksi indah dalam pernikahan ini. Tamu-tamu dan para undangan yang hadir berdiri di kedua sisi lorong, menyaksikan kedua pengantin dengan mata penuh harapan.Musik pengiring yang dimainkan oleh ansambel mus
Baca selengkapnya

BAB. 36 Masih Suasana Pesta

Di tengah gemerlap cahaya lilin yang hangat dan hiasan bunga yang indah, Indra dan Yana berdiri di depan altar, tangan mereka saling berpegangan erat. Keduanya telah saling menyematkan cincin sebagai tanda kesetiaan dan cinta yang abadi.Pandangan keduanya penuh dengan kasih dan harapan, mencerminkan perjalanan panjang kehidupan mereka bersama nantinya. Keluarga dan teman-teman tercinta, yang hadir sebagai saksi, ikut memancarkan aura cinta dan dukungan untuk keduanya.Mengenakan gaun yang indah, Yana tersenyum penuh kebahagiaan. Matanya berkilau seperti permata yang bercahaya, mencerminkan kisah cintanya yang luar biasa bersama sang kekasih hati. Indra, yang mengenakan setelan jas yang elegan, tidak bisa menahan senyuman penuh cinta saat melihat Yana.Kedua pengantin saling memandang satu sama lain dengan tatapan yang dalam. Mereka terlihat bahagia dalam momen yang begitu suci ini, membiarkan alunan cinta meresap lebih dalam lagi.Para tamu undangan menyaksikan dengan penuh haru.
Baca selengkapnya

BAB. 37 Kesedihan Shinta

Ternyata Shinta sedang duduk di sudut ruangan yang remang, terpisah oleh sejumput tirai tipis yang terlihat begitu samar di tengah cahaya gemerlap lentera-lentera pesta. Tatapan matanya yang sayu terfokus pada pemandangan yang pahit di hadapannya. Indra dan Yana, dua nama yang tak mungkin terlupakan dalam hidupnya, berdiri bersama di pelaminan dengan senyuman bahagia yang menghiasi wajah keduanya. Mereka adalah lambang kebahagiaan yang Shinta inginkan, tapi juga sumber kesedihan yang tak terungkap baginya.Semilir angin sejuk merayap perlahan, menyentuh pipi Shinta yang basah oleh air mata. Hatinya seakan-akan diikat dalam belenggu emosi yang tak terbantahkan. Rasa cintanya kepada Indra, cinta yang telah tumbuh dan berkembang selama bertahun-tahun, begitu kuat dan dalam. Namun, cinta itu tidak pernah diberi kesempatan untuk tumbuh lebih jauh oleh pria itu. Indra hanya menganggap Shinta sebatas teman dan sahabat saja. Tidak lebih dari itu. Selalu dalam diam, Shinta merahasiakan peras
Baca selengkapnya

BAB. 38 Pendekatan Kaleb

Suasana pernikahan Indra dan Yana dipenuhi kebahagiaan yang menyiratkan cinta sejati terus saja berlanjut.Pernikahan mereka yang diselenggarakan di taman yang indah, dengan hamparan bunga-bunga yang menghiasi setiap sudutnya. Lampu-lampu sorot yang lembut memberikan kilauan romantis di bawah langit yang mulai beranjak senja yang mulai dipenuhi langit berwarna jingga, semakin memanjakan semua mata yang telah hadir sebagai saksi dari penyatuan cinta keduanya.Di area pesta kebun yang luas, meja-meja makan dengan taplak meja berwarna putih dipenuhi hidangan mewah. Beberapa hidangan termasuk daging panggang yang empuk, hidangan laut segar, dan berbagai jenis hidangan khas dari berbagai negara. Aromanya menggoda selera.Cici dan Anggi, yang merupakan sahabat dekat dari mempelai wanita, ikut duduk bersama di salah satu meja, menikmati hidangan lezat. "Anggi, pernikahan Yana dan Indra benar-benar indah, ya?" tutur Cici."Iya, Ci. Semua tampak begitu sempurna. Dan lihat hidangan ini, rasan
Baca selengkapnya

BAB. 39 Acara Pemotongan Kue Pernikahan

Kesedihan mulai menghantui Viktor ketika pria itu menyaksikan pernikahan Indra dan Yana, wanita yang selama ini diam-diam dicintainya. Pernikahan itu berlangsung dalam suasana penuh kebahagiaan dan Viktor merasa hancur melihat wanita yang menjadi cintanya bersama dengan musuhnya saat ini.Setelah makan satu meja dengan para koleganya Viktor pun duduk di kursi yang agak jauh dari kerumunan orang. Tatapan matanya kosong, dan hatinya penuh dengan amarah dan rasa pengkhianatan. Rencana balas dendam pun mulai terbentuk di dalam benaknya.Viktor masih duduk sendirian, wajahnya semakin suram. Dia terlihat menghela napas dalam-dalam saat ini.Sang asisten, Tono yang ikut mendampingi Viktor untuk menghadiri pesta pernikahan Indra dan Yana. Dari tadi sibuk mencari Viktor yang tiba-tiba menghilang dari pandangan matanya.Setelah lama berkeliling, akhirnya Tono menemukan Viktor yang sedang duduk menyendiri. Pemuda itu pun segera menghampiri atasannya." Ya ampun Bos Viktor, dari tadi saya mencar
Baca selengkapnya

BAB. 40 Berdansa Dengan Penuh Kemesraan

"Akhirnya acara puncak dari segala rangkaian acara dari tadi pagi sampai pada malam hari ini. Maka tiba saatnya bagi kedua mempelai berdansa di hadapan para tamu dan undangan untuk pertama kalinya sebagai pasangan suami dan istri. Kami persilakan kepada kedua mempelai," seru MC.Berdasarkan aba-aba dari sang master ceremony, Indra dan Yana pun mulai melangkah ke tengah-tengah ballroom.Keduanya pun mulai berdansa di tengah ballroom mewah yang dihias dengan cahaya gemerlap, bunga-bunga segar, dan orkestra yang memainkan lagu-lagu cinta. Mereka tampak luar biasa. Indra mengenakan setelan jas hitam yang elegan, sementara Yana mengenakan gaun putih mewah yang memancarkan keanggunan.Indra memandang Yana dengan mata penuh kasih sayang. "Sayang, aku tak pernah melihatmu begitu cantik seperti ini."Yana tersenyum lembut. "Terima kasih, Indra. Kamu juga sangat tampan malam ini."Mereka bergerak dengan gemulai, langkah-langkah keduanya beriringan dengan melodi yang indah. Yana merasa seperti
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status