Beranda / CEO / SUGAR MOMMY KESAYANGAN / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab SUGAR MOMMY KESAYANGAN : Bab 21 - Bab 30

119 Bab

BAB. 21 Ada Yang Sedang Iseng

Yana menatap pantulan tubuhnya di depan cermin besar yang ada di ruang ganti itu. Dia sangat suka dengan gaun pengantin pilihan Indra kepadanya. Sungguh begitu pas dan cocok dengan tubuhnya."Aku sangat suka dengan gaun ini!" serunya antusias.Dengan dibantu oleh beberapa karyawan butik, Yana pun mulai ke luar dari ruang ganti tersebut.Pandangan mata Indra seketika menjadi terpaku melihat penampilan Yana yang begitu sangat memukau hatinya. Debaran-debaran aneh mulai terasa menyesakkan dadanya."Yana ... kamu sangat cantik! Sungguh Mami sangat terpana melihat mu saat ini!" puji Mami Endang, sang calon ibu mertua."Mami juga setuju dengan pendapat Mami Endang. Kamu sangat anggun memakai gaun ini!" Mama Lila juga turut memuji sang putri.Namun Indra tidak mengatakan apapun. Dia malah memicingkan matanya. Pertanda dia tidak suka dengan penampilan Yana saat ini.Memang gaun pengantin yang dipakai oleh Yana menutupi seluruh bagian tubuhnya. Namun lekukan tubuhnya yang seksi masih saja sang
Baca selengkapnya

BAB. 22 Saat Makan Siang Tiba

"Sial banget gue dikerjain sama Tante Yana! But it's okay. Asalkan keinginan ku terwujud untuk menjadikannya sebagai istri ku," gumamnya senang dalam hatinya."Sayang! Pilihan mu memang yang terbaik!" puji Indra lalu menyerahkan setelan tuxedo itu ke tangan Madam Inces. "Madam, tolong persiapkan gaun dan tuxedo pesanan kami," perintahnya kepada pria kemayu itu."Beres, Tuan Muda!" sahut sang designer."Apa? Kok Indra malah senang, sih? Dia kok tidak marah sama sekali?" Yana malah kesal sendiri saat ini.Apalagi Indra terlihat sedang tersenyum simpul ke arahnya."Duh, bisa-bisa makin besar kepala tuh, Si Indra!" serunya kesal.Lalu tiba-tiba Indra berkata kepada kedua ibu,"Mami Lila dan Mami Endang. Bagaimana jika soal cincin biarkan aku dan Yana yang mengurusnya.""Wah itu ide yang sangat bagus, Ndra. Mami juga mau mengurus hal lainnya," sergah Mami Endang yang langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh Mami Lila.Setelah berpamitan dengan para ibu, Indra pun segera menggandeng ta
Baca selengkapnya

BAB. 23 Ada Yang Mulai Cemburu

"Ya, bisalah! Karena kami telah saling jatuh cinta!" ketus Indra kepada suami Mona karena meragukan hubungannya dengan Yana."Hah? Apa? Tapi, setahu saya Sekretaris Yana sejak dari bangku kuliah telah menyukai Tuan Fred. Masa bisa secepat itu melupakannya?" seru Joni lagi."Cih! Tentu saja Tante Yana cepat melupakan orang itu! Karena pesona yang gue miliki! Begitu sangat memikat dirinya!" Indra mengatakan itu sambil mencuri satu kecupan di pipi yana. Yang membuat sang wanita dewasa sedikit kelimpungan dengan sikap Indra kepadanya. "Hebat banget Indra bersandiwaranya. Dia sangat cocok deh menerima penghargaan sebagai nominasi orang yang jago membual," gumam Yana dalam hati.Ternyata Yana masih belum mempercayai jika Indra benar-benar tulus kepadanya. Dia masih berpikir jika pemuda itu hanya untuk bermain-main saja dengannya.Yana juga bingung bagaimana menjelaskan hubungannya yang sebenarnya dengan Indra kepada Joni. Untuk itu dia memilih untuk berdiam diri saja dari tadi."Oh, ya? Ta
Baca selengkapnya

BAB. 24 Bertemu Mantan

Indra malah semakin melebarkan senyumannya. Membuat Yana menjadi sangat marah."Lo ngapain senyum-senyum sendiri, Ndra? Apakah ada yang lucu saat ini?" kesal Yana semakin cemberut wajahnya."Ha-ha-ha. Nggak ada kok, Sayang! Sudah yuk, kita masuk ke dalam toko cincin itu. Nanti mallnya keburu tutup, lho!" ucap Indra kepada sang calon istri.Yana masih saja diam. Karena masih kesal kepada Indra. Akan tetapi dia tidak tahu kenapa dirinya bisa marah dengan pria itu.Menyadari Yana yang masih saja diam. Membuat Indra tidak kehabisan akal. Dia pun angkat bicara lagi, "By the way, setelah ini kita nonton, yuk? Kamu mau nggak? Petualangan Sherina sedang tayang sekarang. Bagaimana kalau kita menontonnya? Aku suka tontonan ringan sih." rayu Indra lagi.Yana yang penasaran dengan film layar lebar itu, terpaksa mengangguk dan mengikuti saja kemauan pria muda itu.Namun sebelum masuk ke dalam toko itu, Indra berkata lagi."Sayang ... aku telah memilihmu. Jadi tidak ada celah untuk perempuan lain
Baca selengkapnya

BAB. 25 Semua Mata Melirik Ke Indra

Nayla tetap berada di dalam ruangannya dan memantau kepergian Yana dan Indra melalui kamera CCTV yang terhubung di ruangannya."Indra, aku menyesal telah meninggalkan mu dulu. Seandainya waktu bisa diulang kembali. Aku pasti tidak akan pernah meninggalkan dirimu," sedihnya lagi.Nayla terus memandang CCTV tersebut sambil menitikkan air matanya. Dia sungguh tidak sanggup melihat kebersamaan Indra dengan perempuan itu.Bahkan Nayla sampai berpikir untuk mengacaukan rencana pernikahan Indra dan Yana. Akan tetapi setengah hatinya menolak hal itu. "Apa yang harus kulakukan untuk lepas dari perasaan cintaku kepada Indra?" lirihnya sedih.Nayla pun dapat melihat dari layar CCTV jika Indra dan Yana telah benar-benar pergi dari toko cincin itu, meninggalkan perasaan Yana yang masih tertinggal kepada Indra.Setelah ke luar dari toko itu, Indra segera mengajak sang calon istri untuk menuju ke gedung bioskop yang ada di lantai paling atas mall."Sayang ... waktunya kita nonton, ya?" tutur Indra
Baca selengkapnya

BAB. 26 Kebingungan Nino

"Tentu saja untuk melihat orang utan, Sayang!" Ucap Indra kepada kekasih hatinya.Keduanya pun saling suap-suapan popcorn tentunya karena Indra yang memulainya lebih dulu.Para bodyguard juga ikut menonton di dalam bioskop itu. Untuk berjaga-jaga jika ada ancaman dari lawan bisnis Indra.Sementara itu, di parkiran mall. Kaleb melihat jika mobilnya telah dirusak. Namun dia tidak dapat melakukan apa-apa. Semuanya demi mengorek siapa dalang dari penjebakan Indra dan Yana malam itu."Ternyata orang ini bukan orang sembarangan!" gumamnya dalam hati.Kaleb pun segera menghubungi anak buahnya untuk membereskan kerusakan di mobilnya.Setelah selesai menonton film di bioskop, Indra pun mengantar Yana untuk pulang ke rumahnya. Kediaman Handoko,Ternyata Mama Lila telah memasak makanan enak untuk sang calon menantu. Sehingga malam ini, Indra ikut bergabung bersama Keluarga Yana untuk makan malam."Ndra, bagaimana persiapan pernikahan kalian?" tanya Papi Candra."Prosesnya telah mencapai delapan
Baca selengkapnya

BAB. 27 Indra Dihadang

Pagi pun telah tiba, Indra dan Nino baru saja masuk ke dalam pesawat jet pribadi milik Indra yang akan membawa mereka menuju ke Kota Yogyakarta.Pria itu ingin memeriksa secara langsung lokasi tempat pesta mereka nantinya yang bertema garden party.Pernikahan bertema garden party, sebenarnya bukanlah hal yang baru. Konsep pernikahan outdoor yang terkesan santai dan lebih intim ini sangat banyak diminati oleh pasangan calon pengantin masa kini.Untuk mewujudkannya pun tidak terlalu sulit. Sebab, sekarang sudah banyak vendor yang menyediakan tempat pernikahan yang sangat cocok untuk menggelar pesta pernikahan yang asri nan romantis untuk garden party, khususnya di Yogyakarta.Kota Yogyakarta memang dikenal dengan surganya tempat-tempat romantis, termasuk pula untuk melakukan sebuah resepsi pernikahan. Maka dari itu, untuk mewujudkan semuanya, Indra pun memilih sebuah tempat yang sangat romantis di Kota Yogyakarta yaitu Hyatt Regency Yogyakarta yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta.Sete
Baca selengkapnya

BAB. 28 Nino Dihajar

"Gue juga tidak tahu mereka siapa, Bro. Lo tahu sendiri kan tadi orang-orang itu langsung pergi begitu saja," ucap Nino sambil tersenyum penuh misteri saat ini."Sial! Kenapa gue nggak menahan satu orang tadi!" sesal Indra."Sudahlah, Bro. Lo jangan terlalu memikirkan hal yang baru saja terjadi. Yang penting Lo selamat kali ini," ujar Nino.Indra diam saja dan tidak menjawab perkataan Nino karena menurutnya dia harus tahu siapa orang-orang tadi dan siapa yang menyuruh mereka untuk melakukan penyerangan kepada nya. Lalu Nino pun mengajak Indra untuk segera meninggalkan tempat itu."Ayo, Bro. Kita pergi dari sini. Jangan sampai orang-orang tadi datang lagi dan menghadang kita. Bukankah Lo mau meeting, kan?""Iya, sih. Gue mau meeting. Ya sudah kita pergi dari sini," sahutnya kepada Nino. "Good idea!" seru Nino lalu mereka pun masuk ke dalam mobil. Sepanjang perjalanan menuju ke tempat meeting. Indra masih tak habis pikir dengan apa yang terjadi kepadanya barusan.Indra juga sedikit c
Baca selengkapnya

BAB. 29 Kedua Sahabat Berkunjung

Hari ini rencananya kedua sahabat Yana, Cici dan Anggi berencana untuk datang ke rumah Yana sepulang kantor nanti. Keduanya sungguh tidak sabar untuk mengunjungi rumah Yana yang sedang dalam masa pingitan menjelang pernikahannya dengan Indra, lelaki tampan idaman para wanita. Mereka tahu bahwa momen bahagia sebuah pernikahan adalah impian Yana sejak dulu. Keduanya sungguh tak sabar menantikan hari istimewa dan penuh kebahagiaan bagi Yana."Anggi, jangan lupa ntar sore kita ke rumah Yana, ya?" seru Cici mengingatkan temannya."Beres, Ci. Gue nggak mungkin lupa, dong. Gue juga sangat merindukan Yana. Apa kabar dia sekarang?" Anggi ternyata sangat merindukan sahabatnya."Ya sudah, sampai nanti sore, Nggi!""Okay!" Lalu kedua gadis cantik itu berpisah di depan divisi mereka masing-masing.Pada sore harinya,Dengan hati penuh antusiasme, Cici dan Anggi akhirnya tiba di depan rumah Yana, dengan membawa berbagai hadiah dan banyak camilan untuk mereka nikmati nantinya.Ketika pintu rumah Ya
Baca selengkapnya

BAB. 30 Pergi Tanpa Pamit

Mami Lila duduk di ruang keluarga bersama Yana. Dia tahu bahwa saatnya memberitahu Yana tentang kepergian Indra ke Yogyakarta. Mami Lila pun memulai pembicaraan,"Yana, ada sesuatu yang Mami akan katakan kepadamu."Yana dengan rasa penasaran segera bertanya kepada sang ibu"Memangnya Mami mau mengatakan apa?""Indra telah pergi ke Jogja. Dia berangkat tadi pagi ke sana."Yana dengan nada bingung berkata dalam hati,"Apa? Indra ke Yogyakarta? Tanpa memberitahuku?"Mami Lila pun berkata dengan lembut."Ya, sayang. Indra pergi terburu-buru, hanya dalam beberapa hari kok. Dia ingin memastikan semuanya persiapan di sana sebelum pernikahan kalian."Yana dengan rasa kebingungan dan kesal kembali bergumam dalam hatinya."Bagus banget Indra pergi tanpa pamit! Kenapa dia melakukan ini? Apakah dia ke sana dengan sekretarisnya, Shinta?" Sepertinya Yana mulai cemburu."Hei ... kamu tidak perlu khawatir begitu. Dua hari lagi, Indra akan kembali ke Jakarta. Mami dengar dari Papi, Indra ke sana juga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status