Home / Pernikahan / Ayo Cerai Mas! / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Ayo Cerai Mas!: Chapter 1 - Chapter 10

22 Chapters

Ayo Cerai, Mas!

'Mas Diaz, bagaimana bisa kamu melakukan semua ini? Apa memang benar aku ini hanya istri pajanganmu saja? Atau hanya istri yang mendompleng kesuksesan bisnismu. Kenapa kamu sungguh kejam, Mas?'Diana menghapus air matanya begitu melihat suaminya — Ardiaz Megantara keluar dari ruang ganti. Dengan cepat ia menyimpan ponselnya agar suaminya tidak curiga. Sebagai istri yang selama ini mengurus suaminya dengan baik, Diana langsung berdiri dan membantu memasangkan dasi suaminya."Di, kamu nangis?" tanya Diaz — sapaan untuk sang suami.Diana langsung menyeka air matanya kemudian ia tersenyum manis. "Hanya kemasukan debu," kilahnya, ia kemudian kembali melanjutkan tugasnya.Diaz menjadi tidak tenang setelah mendengar jawaban ambigu dari istrinya. Mana mungkin di kamar mereka yang super bersih ini — sebab Diaz sangat menerapkan kebersihan itu bisa memiliki debu.Diana mengambil jarak dua langkah mundur dari Diaz setelah ia selesai merapikan penampilan suaminya. Ia tersenyum dan sangat jelas te
Read more

Aku Jijik Mas

"A-apa kamu bilang? Coba ulangi sekali lagi Diana Alisha Megantara."Suara Diaz terdengar pelan tapi penuh dengan penekanan. Bagai disambar petir di pagi hari, istrinya yang selama ini terlihat begitu mencintainya mendadak mengucapkan kata sakral tersebut.Yang Diaz tahu, Diana itu cinta mati padanya walaupun ia sendiri tidak pernah memberikan hatinya pada wanita ini. Diaz menikahi Diana karena kedua orang tuanya — terutama mamanya yang sangat menyukai sosok Diana.Diaz adalah sosok yang ingin hidup bebas, ia tidak pernah serius bermain hati dengan para wanita yang dekat dengannya. Wajahnya yang tampan dan hidupnya yang bergelimangan harta, dengan usaha yang sukses dan menggurita baik di dalam maupun di luar negeri membuatnya merasa semua ada di dalam genggamannya, termasuk membeli Diana sebagai menantu untuk kedua orang tuanya."Apa kamu tidak dengar, Mas? Biar aku ulangi, aku ingin kita ce—""Jangan mimpi!" potong Diaz. Entah mengapa ada bagian dari hatinya yang terasa sakit dan tid
Read more

Foto Editan

"Kamu nampar aku, Mas?"Suara Diana terdengar lirih tapi tatapan matanya cukup tajam menatap Diaz yang kini terdiam setelah ia melakukan kekerasan tersebut. Ia tidak menyangka jika tangannya sampai menampar wajah istrinya."Di, aku—"Diana langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi. Ia menumpahkan tangisnya di dalam sana karena rasa kecewa, bukan rasa sakit dan perih karena tamparan tersebut. Diaz sudah sangat menyakiti hatinya dan kini ia bahkan berani main tangan.Di atas tempat tidur Diaz termenung. Ia benar-benar kelepasan karena tidak terima saat Diana mengatakan bahwa ia jijik disentuh olehnya. Diaz bukannya sok suci, tapi selama ini Diana selalu pasrah setiap kali ia sentuh dan Diaz tahu, istrinya itu sangat mencintainya dan begitu mendamba cintanya. Hanya dengan melakukan penyatuan ia bisa membuat Diana percaya bahwa cintanya terbalas.Diaz bukan orang yang bisa berkomitmen dengan suatu hubungan sejak dulu. Ia hanya mencari kesenangan semata. Beberapa kali dipaksa menikah dan
Read more

Veronika

Diaz menanti keputusan Diana, ia berharap istrinya yang dulunya sangat polos dan mempercayai dirinya seperti ia mempercayai Tuhan kini berubah menjadi menyeramkan. Diaz sangat takut dan entah mengapa perubahan sikap Diana semakin membuat Diaz khawatir. Ia tidak suka istrinya melawannya apalagi sampai menjauhinya. Ia tidak mencintainya, Diana hanya wanita yang pantas untuk mendampinginya."Kamu itu istri aku. Nggak akan pernah ada yang lain, Di. Bukan sekadar istri-istrian. Kamu percaya 'kan sama aku? Kamu cinta 'kan sama aku, Di?"Kembali Diaz mencoba untuk menyentuh hati Diana. Dulu sekali setiap kali Diaz sudah menanyakan cinta dan kepercayaan, pipi putih Langsat milik Diana itu pasti akan bersemu merah. Entah Diaz sadar atau tidak, ia sudah memiliki istri yang sempurna akan tetapi ia tidak pernah merasa puas."Aku butuh waktu untuk berpikir, Mas," ucap Diana pada akhirnya.Ada rasa lega dan juga kesal yang menghampiri Diaz. Ia lega karena istrinya itu mau membuka suaranya tetapi ia
Read more

Dongeng Cinderella

Braakk ... Diana terkejut begitu pintu dibuka dengan begitu kasar oleh Diaz. Ia baru saja selesai memasukkan pakaiannya di dalam koper kecil nan lusuh miliknya. Koper yang dulu ia bawa masuk ke kediaman Megantara dengan pakaian seadanya dan biasa saja sampai akhirnya kehidupan Diana berubah jadi bergelimang harta. Diana yang dulunya hanya gadis sederhana dengan dandanan seadanya. Pakaian biasa dari barang yang bisa dikatakan entah bahkan versi ke berapa. Belum lagi tubuhnya yang polos tanpa hiasan perhiasan mahal, imitasi pun tak punya karena hidup Diana memang hanya cukup untuk makan sehari-hari dan membiayai kuliahnya yang tidak selesai karena lamaran dadakan dari keluarga Megantara. Saat ijab kabul terucap, saat itu pula kehidupan Diana berubah, dari yang sederhana menjadi mewah dan elegan. Dari yang tidak punya perhiasan kini setiap saat selalu mendapat perhiasan terbaik dengan harga yang mahal. Entah datang dari suaminya, mertuanya atau dari klien suaminya yang memberikan hadia
Read more

Janji di Makam

Suasana duka menyelimuti kediaman Megantara. Keluarga, kerabat, kolega dan begitu banyak pelayat yang datang bahkan hingga pejabat pemerintah memenuhi rumah duka sebab semasa hidupnya, Tuan Megantara adalah orang yang terkenal dan juga merupakan konglomerat dengan banyaknya anak perusahaan dan juga banyak membantu negara dari segi ekonomi maupun sosial.Nampak Diaz sangat sedih, ia adalah kesayangan ayahnya dan yang paling sering membuat ayahnya kecewa sebab dulu selalu saja membangkang tetapi ia berhasil memajukan perusahaan ayahnya tersebut hingga akhirnya menjadi kebanggaan.Belum lagi keinginan ayahnya untuk menggendong cucu darinya dan Diana, hal itu belum bisa ia wujudkan dan setelah ini ia akan memikirkan bagaimana agar Diana bisa hamil mengingat istrinya itu sempat minggat dari rumah."Ma, sebaiknya Mama istirahat di kamar, nanti saat waktu penguburan aku akan membangunkan Mama. Wajah Mama terlihat sangat pucat, atau Mama biar aku buatin teh hangat? Mama mau ya," ucap Diana de
Read more

Orang Asing

Sungguh berat hati Diana mengucap janji, apalagi janji ini di depan ibu mertua dan makam ayah mertuanya yang masih basah, mana tega ia melihat wajah mendung mertuanya yang sedang berduka lantas ia kembali membuatnya semakin terluka.'Oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mungkin menyakiti Mama ... tapi bagaimana dengan perasaanku sendiri? Aku juga ingin bahagia walau harus kehilangan segalanya ....'Diana hanya bisa merintih dalam hati, dilihatnya wajah Diaz yang juga sedang menatap menanti jawabannya. Diana muak dan perasaannya terhadap Diaz saat ini yang ... entah.Senyuman terbit di bibir Diana manakala ia menatap mertuanya. Ia menggenggam tangan sang mertua yang walaupun sudah usianya sudah 60-an tahun tetapi masih begitu halus karena perawatan."Diana nggak bakalan pernah ninggalin Mama. Jangan sedih lagi Ma, ada Diana yang selalu sayang sama Mama dan bakalan jagain Mama dan nemenin Mama menggantikan Papa. Lagi pula Diana dan Mas Diaz pasti akan selalu baik-baik saja, M
Read more

Wanita Tua

Veronika tersenyum begitu ia melihat pria yang berdiri tepat di hadapannya. Akhirnya dia datang juga setelah lama tidak lagi mau berkomunikasi dengannya dan Veronika memang harus bekerja keras untuk bisa mengundang Diaz datang ke pelukannya."Apa maumu?" tanya Diaz tanpa basa-basi, ia muak melihat wanita yang sudah membuat rumah tangganya berantakan.Rumah tangga? Diaz teringat perkataan Diana yang mengatakan bahwa mereka bukanlah berumahtangga melainkan hanya sedang main rumah-rumahan saja."Mengapa tidak masuk dulu? Kita bicara di dalam, udara di luar sangat dingin dan kamu bisa masuk angin," ajak Veronika.Diaz mengangkat sebelah sudut alisnya. Udara memang sangat dingin tetapi lebih dingin lagi ranjang di kamarnya semenjak seminggu istrinya itu memilih pisah kamar secara diam-diam tanpa diketahui oleh mamanya.Veronika membuka pintunya lebar-lebar, ia ingin Diaz masuk ke rumah yang sudah ia beli dari hasilnya memuaskan Diaz semalaman di hotel pada beberapa waktu yang lalu. Pada sa
Read more

Kecupan di Pagi Hari

Sesampainya di rumah dengan dua mobil berbeda, Indria melenggang pergi ke kamarnya begitu saja tanpa mempedulikan Diaz yang sedang ingin berbicara dengannya. Indria sudah cukup kecewa pada putranya tersebut, ia tahu segalanya termasuk saat ini menantunya memilih pisah kamar. Tidak ada yang ia lewatkan, ia tahu segalanya tentang yang terjadi pada anaknya dan juga pada menantunya, hanya saja Indria yang sudah sangat menyayangi Diana tidak akan mampu kehilangan menantunya itu.Diaz berjalan terus ke arah kamar mamanya dan ternyata pintu kamar itu tidak dikunci. Ia tahu mamanya menantinya di dalam kamar untuk berbicara. Namun, yang ia dapatkan adalah mamanya yang sudah berbaring di balik selimut."Ma, aku—""Mama lelah, pergilah karena Mama ingin beristirahat. Simpan semua penjelasannya untuk dirimu sendiri. Mama bosan dan muak mengetahui setiap kelakuanmu. Mama hanya berharap Diana tidak meninggalkanmu. Ingat Diaz, dibalik suksesnya seorang pria, ada doa ibu dan istrinya yang senantiasa
Read more

Milik Permanen

Diaz tersenyum mendengar permintaan mamanya. Ia merasa itu adalah cara yang jitu untuk membuatnya kembali dekat dengan Diana. Ia memang tidak cinta atau belum cinta atau mungkin juga sudah cinta tapi tidak menyadarinya, tetapi ia juga tidak ingin kehilangan wanitanya. Diana adalah miliknya yang permanen. Tidak ada kesempatan bagi Diana untuk pergi dan melepaskan gelar Nyonya Megantara."Diaz sibuk, Ma. Ada banyak proyek yang harus ditangani Minggu ini," ucap Diaz mencoba untuk sedikit menolak agar terkesan ia tidak langsung iya-iya saja. Diaz sadar diri ia masih memiliki kesalahan yang sedang coba ditutupi oleh mamanya. Diana melirik Diaz, kembali hatinya merasa kecil. Jika saja dirinya memang dicintai oleh Diaz lagi pria itu akan menerima usul mamanya atau setidaknya tidak langsung menolak seperti ini.'Aku mikir apa sih? Sudah jelas aku tahu Mas Diaz tidak jatuh cinta padaku, mengapa terus berharap begini?' rutuk Diana dalam hati."Biarkan Bihan yang mengurus proyek. Mereka sudah ha
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status