Saat tangan berjari lentik itu akan membelai wajahnya, Ghatan segera menepisnya dan berjalan melewati Anindya tanpa menatap wanita itu. "Pergilah, aku tidak ada waktu untuk mu." Ghatan memfokuskan diri pada layar komputer di depannya, membuka beberapa dokumen yang harus ia tanda tangani. "Lain kali jika tak ada hal penting jangan langsung datang ke kantorku, lalu...." "Lalu?" tanya Anindya dengan alis terangkat, menunggu Ghatan melanjutkan kata-katanya. Ghatan menatap Anindya tajam. "Jangan seenaknya datang ke sini tanpa janji temu, aku sibuk." "Sibuk berduaan dengan wanita itu?" Brak! Ghatan mengebrak meja, kesabarannya sudah habis akibat sikap lancang Anindya. Tanpa banyak kata, Ghatan segera menghubungi sekretarisnya di depan untuk membantu Anindya keluar dari ruangannya. "Sekretaris Kim, apa kau bisa tolong bantu nona Anindya keluar?" ucap Ghatan dengan suara dingin. "Pertemuan kita sudah selesai, sepertinya dia lupa jalan pulang." Anindya tertawa hambar, menatap Gh
Read more