“Ikut ke mana, Yu?” Serentak menoleh karena kaget, aku menemukan bayang-bayang penuh amarah datang dari muka lorong. Seorang pria yang masih memakai setelan rapinya muncul mengendarai sepeda motor yang familier untukku. Aku bergegas mundur selangkah, jarak dengan Bang Bayu sudah terlampau dekat hingga bisa menimbulkan kesalahpahaman. Seolah paham, Bang Bayu juga mengambil langkah ke belakang, lalu berdiri di sisi mobilnya sembari bersandar. “Pulang saja, Bang. Aku bisa selesaikan sendiri,” pintaku pada pria itu. Bang Bayu malah melipat kedua tangannya di dada. Ekspresinya seolah berkata, “Lanjutkan, aku masih ingin menonton lebih banyak drama.” “Mau ke mana kamu sama Brengsek ini?” seru Bang Fuad. Dia meninggalkan helem di spion, namun benda bulat itu malah tergelincir dan menggelinding ke aspal. Bunyi berdentumnya sedikit memilukan hati, sebab se
Last Updated : 2023-11-07 Read more