"Karina.""Fajar.""Aduh maaf, ya. Kamu gak papa, Sayang?"Fajar jongkok memeriksa tangan dan kaki Talita. Memastikan tak ada yang terluka apalagi berdarah. Terlalu berlebihan jika mengira Talita bedarah karena jatuhnya tidak terlalu keras. "Gak papa, Jar. Talita yang salah lari gak lihat kanan kiri. Dia terobos saja sampai menabrak tubuh kamu dan jatuh.""Ini anak kamu, Rin?"Aku mengangguk, kemudian tersenyum pada lelaki itu. "Siapa namanya, Cantik?" tanya Fajar seraya mengulurkan tangan kanan. "Talita, Om.""Maaf, ya, Jar.""Gak papa."Lelaki itu menoleh kanan dan kiri, ekor matanya mencari sesuatu yang entah apa. Aku sendiri tak tahu, hanya menerka dia tengah mencari seseorang. Mungkin Mbak Salwa, tunangannya. "Suami kamu mana, Rin?""Kita udah gak tinggal satu rumah dengan papa, Om."Talita berbicara dengan polosnya. Seketika aku ingin berlari dan bersembunyi di dalam lemari. Sungguh aku seperti tak memiliki muka, malu sekali. "Talita mau es krim? Om traktir deh."Talita mel
Last Updated : 2023-11-07 Read more