"Alana!"Leo mengetuk serta memanggil Alana. Keponakannya itu mengunci pintu kamar karena marah padanya."Alana, buka pintunya!" teriaknya lagi.Namun, percuma. Panggilan dan ketukan yang dilakukan tidak mendapat jawaban, tapi malah terdengar isak tangis."Alana, maafkan aku. Aku-""Pergi, Om! Aku mau tidur," teriak Alana dari dalam kamar. Suaranya terdengar sedikit serak bercampur tangis."Alana, buka pintunya!" Leo kembali mengetuk.Hingga beberapa saat Leo tidak beranjak dari depan pintu kamar Alana. Dia masih menunggu hingga Alana mau membuka pintu. Ada rasa sesal, ada rasa bersalah. Namun, ada juga perasaan kacau yang tidak bisa dipungkiri. Dia tidak ingin menyakiti Alana, tapi secara tidak sengaja dan tidak langsung Alana telah terluka oleh sikap hati-hati dan keraguannya."Alana, buka pintunya, Sayang. Maafkan aku," ucap Leo frustasi karena tangis Alana masih terdengar.Alana sendiri merasa kacau. Dia juga tidak tau kenapa harus marah dan menangis hanya karena Leo menolak menem
Terakhir Diperbarui : 2023-12-18 Baca selengkapnya