Home / Romansa / Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA) / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA): Chapter 21 - Chapter 30

74 Chapters

21. Sebuah Tembakan

Bryan tak bisa memaafkan sikap dan perbuatan Shienna terhadapnya. Ia tak pernah sekali pun tidur dengan wanita-wanita yang ia panggil ke penthouse, tetapi mengapa Shienna mengkhianatinya?Sudah tiga gelas vodka ia tenggak habis. Namun, ia masih belum ingin pulang. Meski memiliki segalanya, tetapi Bryan merasa kesepian berada di penthouse seorang diri. Sejak kehadiran Shienna di dalam kehidupannya, segalanya berubah. Setidaknya ada seseorang yang akan ia temui ketika tiba di rumah. Tidak seperti sekarang.Akan tetapi, terus-menerus mengingat Shienna hanya menyakiti batinnya. Apa lagi sekarang rencana wanita itu? Apa yang membuatnya memilih Jun padahal ia dulunya sangat antipati terhadap pria itu?Hal-hal semacam itu tak henti memenuhi kepala Bryan. Membuatnya tak bisa berkonsentrasi. Ia tak ingin menyerah begitu saja dan membiarkan Jun memiliki Shienna.“Pak, Anda sudah terlalu mabuk. Ayo, aku akan mengantar Anda pulang,” ujar seseorang yang sejak tadi mengawasi dari kejauhan.Bryan me
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

22. Obsesif

“Bryan!” Shienna menghambur ke arah Bryan yang tergolek di tanah, sementara Jun yang tak menyangka anak buahnya akan melakukan tindakan gegabah. “Bryan, bangun. Kumohon buka matamu.”Shienna membeku sesaat, kemudian menoleh pada Jun dan bangkit mendekat ke arah pria itu. Shienna melayangkan tamparan yang mendarat telak di pipi kiri Jun.“Apakah kau sudah gila? Bagaimana jika dia mati, Jun?!”“Bukan aku yang melakukannya. Lagi pula, jika dia mati, maka tak ada lagi penghalang bagi kita, Ashira. Kau tidak perlu melakukan apa pun untuk terbebas darinya. Aku sudah tahu isi surat kontrak darinya yang telah kau tanda tangani. Kau tak akan pernah bisa lepas darinya.”“Tapi tidak dengan cara seperti ini, Jun! Aku bisa melakukan dengan caraku.”Shienna tak menunggu jawaban Jun, melainkan langsung menuju ke arah Bryan yang masih tergolek lemah. Edward tengah menghubungi ambulance untuk membawa Bryan, tetapi Shienna tak sabar karena terlalu lama menunggu.Ia bergegas menghampiri Jake yang mematu
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

23. Sebuah Rencana

Tubuh Shienna melorot ke lantai, lemah seakan tak bertulang. Jun memang tak jadi memaksa dan melampiaskan hasrat padanya. Namun, tetap saja, pria itu telah melakukan hal di luar kehendak Shienna. Ia tak kuasa menahan amarah yang membuncah akibat perlakuan Jun terhadapnya.Akan tetapi, Jun segera berjongkok dan meraih Shienna ke dalam rengkuhannya.“Maafkan aku, Ashira. Aku tidak seharusnya melakukan ini terhadapmu,” ujarnya yang membuat Shienna membeku dan bertanya dalam hati, orang seperti apa yang sedang ia hadapi saat ini.Shienna tak menolak ketika Jun membantunya berdiri lalu menggendong dan membaringkannya di ranjang. Shienna tak ingin melakukan perlawanan, karena tak ingin menjadi sasaran kegilaan lain Jun. Ia ingin memeriksa kondisi Bryan, maka ia harus bermain cantik agar bisa membebaskan diri dari pria gila itu.Jun kemudian bangkit setelah mengecup tangan Shienna, menoleh sebentar memastikan kalau kondisi Shienna akan baik-baik saja tanpanya, lalu melangkah pergi tanpa meng
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

24. Membawa Pergi Shienna

Beberapa pengawal tak membiarkan pria itu membawa Shienna pergi sebelum memeriksa pria dengan penampilan yang asing bagi mereka. Shienna tak menaruh curiga, tetapi ia merasa terbebani dan memutar otak bagaimana caranya agar pria yang mengklaim dirinya sebagai suruhan Jun itu tak akan mengawalnya. “Aku tidak membutuhkan pengawalan karena aku sudah dewasa dan tak akan pulang ke rumah larut malam,” ujarnya sembari menyunggingkan senyum terpaksa. Sementara itu, pria lainnya tak menggubris perkataan Shienna, melainkan memeriksa pria asing itu kemudian memandanginya cukup lama. “Lain kali kau harus mencukur berewok sebelum mulai bekerja! Penampilanmu itu mengganggu sekali!” ucap pria dengan tubuh lebih besar dibanding lainnya. “Pergilah! Temani Nona Ashira dan kembalilah tepat waktu sebelum Tuan Hashimoto tiba di rumah!” Pria itu membungkuk sebagai salam, kemudian memberi isyarat Shienna untuk berjalan lebih dulu. Mereka tidak jadi menggunakan salah satu mobil Jun, melainkan mobil lain d
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more

25. Membungkam dengan Ciuman

Bryan masih berdiam di ruang kerjanya memikirkan apa yang terjadi beberapa jam lalu di kantor polisi. Bukan hal yang serius, karena ini bukan kali pertama ia berurusan dengan Jun. Namun, yang paling mengganggunya adalah keterangan dari polisi yang mengatakan bahwa sidik jari yang terdapat di gelas hanyalah milik Shienna.“Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak terdapat obat perangsang di dalam minuman yang istri Anda minum,” ujar petugas polisi saat Bryan berada di sana. Bryan mengerutkan kening kala mendengar pernyataan yang keluar dari mulut pria dengan seragam hitam dengan emblem terpasang di sana.“Lalu bagaimana mungkin istriku berperilaku aneh seperti itu jika memang tidak ada obat perangsang di dalam jus jeruk yang ia konsumsi?”Petugas mengedikkan bahu. “Mungkin saja Anda tak pernah menyentuh dan memuaskannya, sehingga ia memakai cara itu untuk menarik perhatian Anda. Kami tahu bagaimana reputasi Nona Shienna Miller. Ia sering bergonta-ganti pasangan, dan pernikahan Anda dengann
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more

26. Undangan Makan Malam

“I-ini ....” Shienna tak mampu mengungkapkan segala yang ada di dalam kepalanya saat ini. Terlalu berantakan hingga ia ingin sekali membedah dan membersihkan otaknya. Apa yang baru saja Bryan lakukan terhadapnya, berhasil membuat Shienna tak berkutik.Sementara itu, Bryan yang dengan tenang melepaskan tautan bibir mereka, hendak bicara, tetapi terlalu banyak hal yang sulit untuk ia ungkapkan.“Sejak kapan kau berpikir untuk melakukan ini, huh?” todong Shienna yang tak bisa dijawab Bryan dengan mudah. Ia membutuhkan rangkaian kata yang cukup panjang untuk menjelaskan. Namun, setelah menilik jam tangan, ia bangkit dan meraih mantelnya dan bersiap pergi. “Kau mau ke mana?”Bryan menoleh dan menemukan Shienna yang telah berdiri di belakangnya. Ia meraih wajah Shienna dengan satu tangan dan membelainya sebentar.“Aku tidak bisa menjelaskan apa pun sekarang. Aku ingin lebih lama di sini, tetapi aku harus pergi. Jangan tunggu matahari terbit,” ia lantas bergumam setelah mengucapkan kalimat y
last updateLast Updated : 2023-12-15
Read more

27. The Twins

Shienna tak bisa berdiam di rumah. Ia bosan dan tak tahu bagaimana menjalani hari seperti di penjara. Ia lantas berulang kali bolak-balik ke taman lalu kembali ke rumah, membuat Jennifer mengerutkan kening. “Apakah kau tidak lelah? Tidak bisakah kau diam di tempat dan sekadar beristirahat? Kasihan sekali bayimu kau ajak ke sana kemari, Shie,” komentar Jennifer sembari mengurut kening. “Aku jenuh, J. Tidak bisakah kita keluar sebentar saja? Kumohon, lakukan sesuatu agar aku bisa keluar dari tempat ini.” Shienna menangkupkan tangan di depan dada, memohon pada sang sahabat agar mengeluarkan ide briliannya. Shienna sangat tahu kalau Jennifer adalah gadis yang jenius. Idenya selalu berhasil menyelesaikan masalah yang ia hadapi selama mereka bersahabat. “Kau menginginkan aku melakukan apa, Shie?” Shienna mengedikkan bahu. “Apa saja. Mungkin kau bisa mengalihkan perhatian semua pengawal agar aku bisa kabur,” ujar Shienna sembari memasang tatapan anak anjing yang membuat Jennifer mendesah
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

28. Kemarahan Bryan

Malam semakin larut, tetapi Shienna masih juga tak mampu terpejam. Ia merasa kesal karena Bryan tidak datang dan sama sekali tidak memberi kabar. Ia telah mengingkari janjinya.Hal lain yang membuat Shienna sulit terpejam adalah pertemuannya dengan Zanara, saudara kembarnya. Apa yang dikatakan oleh Zanara membuatnya terus berpikir tanpa henti. Benarkah kedua orang tua mereka memperlakukan mereka dengan sangat berbeda? Selama ini Shienna tidak pernah melihat sendiri bagaimana perlakuan sang ibu terhadap Zanara, karena yang ia tahu, sang ibu adalah orang yang sangat berambisi untuk menjadikan anak-anaknya menjadi orang yang sukses. Tak terkecuali Zanara. Maka rasanya tak masuk akal kalau ibunya lantas berbuat curang dengan selalu menjadikan Zanara sebagai prioritas terakhir. “Hey ... mengapa kau belum tidur?” tanya Jennifer saat keluar dari kamar untuk mengambil minum dan menemukan Shienna masih duduk di sofa dengan TV menyala. Namun, tak sedetik pun ia menoleh pada televisi itu mel
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

29. Sebuah Siasat

Bryan pergi begitu saja setelah memberi pesan dan ultimatum pada Jennifer agar keduanya tidak melakukan hal-hal tanpa seizinnya karena mungkin saja akan membahayakan nyawa Shienna.Ia tak sanggup membayangkan jika apa yang ia takutkan kembali terjadi. Demi mencegah itu semua, ia telah menghubungi beberapa teknisi kepercayaannya untuk datang ke kediaman Shienna dan memasang sistem pengawas seperti CCTV dan perangkat keamanan lain yang terbaik.“Kalian harus menjaga Shienna dan Jennifer dengan baik. Aku tidak ingin hal-hal seperti kemarin terjadi lagi. Semua karena kelengahan kalian!” tegas Bryan yang disambut jawaban patuh oleh beberapa pengawal yang ia tugaskan berjaga di mansion itu. “Aku akan mengirimkan beberapa orang untuk mengawasi di ruang pengawas. Teknisi akan datang untuk memasang CCTV dan salah satu kalian harus berjaga dan memastikan para teknisi melakukan pekerjaannya dengan baik.”“Baik, Tuan Sanders! Kami tidak akan melakukan kesalahan lagi.”Bryan mengangguk, masih deng
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab 30

Malam telah beranjak dan sudah seharusnya Bryan bersiap, tetapi ia masih tenggelam dalam angan yang membuatnya terkaget saat sadar bahwa hampir satu jam ia hanya merenung di ruangannya. Edward sudah berdiri dan menanyakan kesiapannya hingga sepuluh menit berselang, dan ia masih tak memberi respon. “Apakah Anda ingin makan malam ini dibatalkan, Tuan Sanders? Aku akan kabarkan Nyonya Shienna—“ “Tidak, Ed. Kita berangkat sekarang.” Bryan bangkit dan meraih jas, kemudian berjalan bersama Edward mengikuti di belakang. Ia hampir tiba di mobil yang telah menanti di lobi, tetapi seseorang telah berdiri menghadang langkahnya. “Apakah kau akan menemui wanita itu?” tanya wanita yang kini berjarak hanya beberapa langkah di hadapan Bryan. Ia tak menjawab pertanyaan yang baginya tak penting. Menurutnya, sudah cukup apa yang ia jelaskan kemarin dan ia tak lagi perlu memberikan pemahaman apa pun. “Bryan! Jangan mengabaikanku!” Bryan terus mengayun langkah lebar dan masuk ke mobil tanpa peduli ter
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status