"Anda tidak apa-apa, Pak?"Nada begitu khawatir melihat Wandi yang hampir saja limbung. Ia memapah tubuh Wandi untuk didudukkan di kursi tunggu. Nada sempat terpaku ketika melihat wajah Wandi. Ia seperti pernah melihat pria ini, tetapi Nada lupa di mana. Wandi mengucapkan terima kasih dengan lirih. Tubuhnya terasa makin lemah, mungkin karena efek kelelahan dan banyaknya beban pikiran yang ditanggungnya akhir-akhir ini karena kondisi sang putri."Terima kasih sudah membantu saya, Nak. Maaf merepotkan.""Tidak merepotkan sama sekali. Saya malah senang bisa membantu Bapak. Oh ya, kalau boleh tahu Bapak mau ke mana? Keadaan Bapak sepertinya masih lemah. Biar saya antar, takutnya Bapak tidak kuat berjalan," tutur Nada dengan masih memperhatikan wajah Wandi. Mencoba mengingat di mana ia pernah melihat pria paruh baya ini. "Saya ... mau ke ruangan putri saya," jawab Wandi dengan lemah. "Tapi Anda tidak perlu mengantar. Takutnya malah merepotkan. Setelah saya beristirahat sebentar, nanti ju
Last Updated : 2023-11-10 Read more