Naima bangun dan melihat infus ditangannya. Ada Mama dan Papanya menemani."Ya Allah, Nak, akhirnya sadar juga." Mamanya langsung memeluk Naima."Ferdi mana, Ma?" Yang Naima cari pertama kali adalah suaminya."Ma, Ferdi mana?" Mamanya masih diam."Pa, Ferdi mana, Ferdi suami Naima mana, Ma?" Naima mengulang pertanyaannya karena mamanya masih diam."Tenangkan dirimu, Nak." Papanya memeluk Naima, perasaan Naima mulai tidak enak."Bang Ferdi, kesayangan Naima bagaimana, Pa?" tanya Naima kembali karena merasa belum puas dengan jawaban dari papanya."Ferdi koma, Nak. Benturan keras dikepalanya, membuat Ferdi belum sadarkan diri."Naima menangis sesenggukan, ini seperti mimpi baginya, merasakan takut yang luar biasa kehilangan suaminya."Naima sangat mencintai suami Naima, Pa." "Sabar, Nak. Doakan yang terbaik agar Ferdi bisa melewati masa kritisnya.""Naima, kamu sudah sadar, Nak." Papanya Ferdi datang dengan mata yang sembab.Cukup lama mereka terdiam dengan perasaan masing-masing, papan
Read more