“Kalau kalian sudah ada janji kencan, kami tidak akan mengganggu,” kata Meliana melempar senyum kepada Rajendra.Dari ekor matanya, Catleya melirik sekilas untuk melihat respon Rajendra. Ternyata suaminya itu hanya mengangguk tanpa membalas senyuman Meliana. Membuatnya merasa lega karena Rajendra bukanlah lelaki yang mata keranjang.Suasana di meja makan itu terasa canggung, hingga Nyonya Nandini kembali untuk bergabung. Perempuan paruh baya itu mendominasi percakapan dengan menjelaskan urutan acara, dari akad sampai dengan resepsi kepada Catleya dan Rajendra. Semangatnya seolah tak pernah padam setelah ia berhasil memperdaya sang anak tiri.“Mas, aku ganti baju sebentar, ya. Setelah itu kita berangkat ke rumah Mama Pamela,” kata Meliana beranjak dari meja makan. “Tapi bajumu sudah bagus, kenapa harus ganti lagi?” protes Adrian. Ia paling malas menunggu Meliana berdandan, karena bisa menghabiskan waktu berjam-jam lamanya. “Ini kurang rapi, Mas. Aku akan dikenalkan dengan saudara-sau
Last Updated : 2024-01-15 Read more