Home / Romansa / Menjadi Candu Guruku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Menjadi Candu Guruku: Chapter 111 - Chapter 120

131 Chapters

Hampir Kebablasan

Empat minggu berlalu begitu cepat. Pasangan Andreas dan Joana, mulai dapat menikmati kembali ketenangan. Orang yang telah menyebabkan kekacauan, serta ketidaknyamanan dalam keluarganya, kini sudah mendapatkan hukuman setimpal.  Ya, Pak Gunawan telah dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara. Itu artinya, mantan wakil rakyat tersebut harus menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi yang dingin, dan lembab. Istri Pak Gunawan pun tak pernah muncul kembali dalam kehidupan Andreas dan kabarnya, wanita paruh baya itu mengasingkan diri, dan pulang ke rumah orang tua nun jauh di sana, menyusul Meta.  Kondisi kaki Ricky yang patah pun berangsur pulih. Sepupu Joana itu sudah dapat berjalan tanpa alat bantu, berkat ketelatenan Melanie dalam merawat kekasihnya. Mereka semua benar-benar berbahagia kini karena badai yang sempat memporak-porandakan keluarga, telah berlalu.  "Bang. Lusa kami berencana pergi piknik. B
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Pencetak Gol Terbaik

Hari yang dinanti pun tiba. Mereka berangkat menuju puncak dengan penuh suka cita. Rombongan tersebut berangkat dengan dua mobil karena keluarga Om Jun pun diajak serta. Iring-iringan dua mobil tersebut terus melaju, menyusuri jalanan beraspal yang sedikit basah. Sebab, dini hari tadi turun hujan dengan cukup lebat. Menyisakan kubangan air di beberapa sisi jalan yang berlobang dan cukup membahayakan bagi pengguna jalan. "Jangan ngebut, Rick!" Andreas memperingatkan karena khawatir dengan kondisi jalanan yang terdapat banyak lobang. "Iya, Bang." "Masih jauh, kah?" tanya Joana. "Lumayan, Kakak Ipar. Satu jam lagi." Kini, Ryan yang membalas, setelah melihat map pada layar ponselnya. "Di depan kalau ada pom bensin, berhenti sebentar, ya, Rick. Udah kebelet banget, nih," pinta Joana. Perutnya yang semakin membesar, membuat Joana sering buang air kecil.&nbs
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Keresahan Melanie

Camping di daerah puncak telah berakhir beberapa hari yang lalu. Menyisakan kenangan manis bagi mereka semua.Terutama pasangan Andreas dan Joana yang bisa melepas kepenatan, setelah didera berbagai masalah sebelumnya.   Kini, mereka telah kembali menghadapi rutinitas keseharian dengan pikiran yang lebih tenang, dan hati yang gembira. Tidak ada lagi rasa resah atau was-was, seperti sebelum-sebelumnya. Mereka bebas melakukan apa pun di luar sana, tanpa khawatir dengan adanya ancaman.   "Nanti, Jo boleh ke mall 'kan, Bang? Jo pengin lihat-lihat keperluan untuk baby," izin Joana ketika mereka tengah menikmati sarapan.   "Jo. Kandungan kamu 'kan, belum ada empat bulan. Kata orang tua, pamali kalau belanja keperluan baby di usia kehamilan yang masih sangat muda," sahut Melanie memperingatkan sang sahabat, seperti yang pernah dia dengar dari para orang tua di keluarganya.   "Siapa yang mau belanja, Mel. Aku
last updateLast Updated : 2023-11-19
Read more

Hukuman

Andreas akhirnya menemani sang istri untuk jalan-jalan ke mall seperti yang diinginkan Joana, setelah memberikan tugas pada anak didik, serta meminta bantuan guru lain untuk mengawasi. Sepanjang perjalanan menuju pusat perbelanjaan, Joana terlihat sangat senang, dan antusias sekali. Wanita yang tengah hamil muda tak henti mengungkapkan keinginan untuk melihat barang-barang keperluan si baby.  "Pasti lucu-lucu, ya, Bang. Jo jadi enggak sabar pengin tahu jenis kelaminnya apa agar bisa memilih warna yang sesuai untuk baby nanti," ungkap Joana yang kemudian mengelus perutnya yang mulai membuncit.  Ya. Hingga di usia kehamilan lima belas minggu ini, mereka belum mengetahui jenis kelamin bayi yang ada dalam kandungan Joana. Hasil USG terakhir menunjukkan posisi paha si baby, menutupi miliknya. Mungkin, bayi dalam kandungan Joana ingin memberikan surprise untuk kedua orang taunya.  "Tapi kamu harus janji, Sayang.
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Seperti Diremas

Hari-hari berikutnya, dilalui oleh pasangan Joana dan Andreas dengan penuh kebahagiaan. Mereka berdua dikelilingi oleh orang-orang baik yang sangat perhatian. Hingga Joana tidak merasakan berat menjalani kehamilan meski tanpa sang ibu mertua yang biasanya mencurahi istri Andreas itu dengan kasih sayang.  Kini, kehamilan Joana telah genap berusia empat bulan. Dia yang sedari awal memang memutuskan untuk berhenti dahulu dan tidak langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena ingin fokus dengan kehamilannya, memiliki banyak waktu untuk belajar berbagai macam hal yang berkaitan dengan pengasuhan anak. Rupanya, Joana benar-benar ingin merasakan bagaimana menjadi seorang ibu yang seutuhnya di kehamilan pertama ini.  Selain belajar dari berbagai sumber, seperti buku-buku parenting, dan dari smart phone, Joana juga mengikuti kelas parenting. Dia belajar dengan antusias dan menangkap semua materi pelajaran dengan sangat baik. T
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

Kembali Kehilangan

Joana yang baru saja membuka mata, setelah cukup lama wanita belia itu pingsan, mengedarkan pandangan. Andreas yang sadari tadi setia menemani dengan duduk di kursi, di samping ranjang pasien, buru-buru mendekatkan wajah. Pria berkacamata yang masih mengenakan seragam dinas guru itu, terlihat sangat lega mengetahui sang istri sudah membuka matanya.  "Sayang, kamu sudah sadar? Syukurlah, Yang. Aku khawatir banget tadi," bisik Andreas yang kemudian menghujani sang istri dengan ciuman di dahi, juga pipi halus istrinya.  "Bang, Jo di mana?" tanya Joana yang masih kebingungan. Kepalanya masih terasa berdenyut nyeri akibat terantuk meja ketika dia tersandung dan jatuh tadi.  "Kamu di rumah sakit, Sayang. Om Jun dan Bu Rifah yang membawamu kemari," balas Andreas seraya menggenggam tangan sang istri dengan erat. Pria itu merasa was-was, khawatir jika sang istri bertanya macam-macam.  Ya.
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Melanjutkan Studi ke Luar Negeri

Melihat siapa yang datang, Andreas segera beranjak lalu menyalami sang mama mertua. "Silakan duduk, Ma." "Iya, Nak Andre." Wanita cantik itu pun lalu di tepi pembaringan. "Mama kapan datang?" ulang Joana bertanya.  "Tadi pagi-pagi sekali, Sayang. Mama dan papa langsung ke rumah Om Ben," balas sang mama sambil mengusap punggung tangan Joana yang tertancap jarum infus di sana.  Hari ini, Mama Anggie kebetulan sedang berkunjung ke Jakarta bersama sang suami karena ada undangan peresmian rumah sakitnya yang baru di daerah selatan ibukota. Tadinya, beliau hendak memberikan kejutan buat Joana. Namun, dirinyalah yang justru mendapatkan kejutan, setelah tadi Pak Bernardus memberitahu bahwa Joana dilarikan ke rumah sakit. Wanita cantik itu segera meninggalkan sang suami yang baru akan meeting dengan para dewan direksi dan langsung menuju ke rumah sakit untuk melihat keadaan sang
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Mengendalikan Permainan

Hari terus berganti. Kehidupan Joana dan Andreas kembali seperti biasa. Meski awalnya, mereka berdua merasa sangat kehilangan, tapi lama-lama mulai terbiasa, dan mulai bisa legowo menerima takdir hidup yang telah digariskan oleh Sang Pencipta. Untuk mengisi waktu luang, Joana diminta oleh sang paman untuk membantu di sekolah, dan bergabung dengan bagian administrasi, tentunya atas persetujuan Andreas, sebagai suami Joana. Semua itu dimaksudkan agar Joana tidak terus larut dalam kesedihan, juga agar wanita belia itu memiliki kesibukan yang bermanfaat. Sebab, mereka semua masih berharap, Joana mau melanjutkan studinya yang sempat terhenti karena kehamilan kemarin. Tentu saja Andreas menyambut baik keinginan Pak Bernardus karena dengan demikian, guru tampan itu akan dapat bertemu dengan istrinya setiap saat. Hari-hari Andreas semakin bersemangat, setelah sang istri kembali ke sekolah, meski bukan sebagai siswi. Akan tetapi, sebagai staf magang
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

Kecemburuan Andreas

Tanpa terasa, satu tahun telah berlalu. Joana kini telah disibukkan dengan aktifitas baru sebagai seorang mahasiswi. Dia kuliah di kampus yang sama dengan Melanie, Ryan, juga Ricky. Hanya saja, mereka berbeda jurusan.  Sosok Joana yang cantik, tentu menjadi sorotan bagi sebagian besar kakak tingkat, terutama kaum Adam. Akan tetapi, keberadaan Ryan yang terus menempel pada sang kakak ipar, dan tak sungkan pemuda itu memanggil Joana dengan sebutan kakak ipar, membuat mereka mengerti bahwa Joana sudah ada pemiliknya.  Di satu sisi, Joana merasa nyaman dengan ulah Ryan yang senantiasa melindunginya. Namun, di sisi lain Joana pun sebenarnya merasa sungkan jika dipanggil dengan sebutan kakak ipar. Berkaki-kali dia meminta dan mengingatkan pada adik kandung sang suami agar memanggil nama saja jika mereka sedang berada di kampus, tetapi Ryan tidak mengindahkan.  "Kakak ipar! Tunggu!" seru Ryan, ketika Joana hendak
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more

Melakukan Hal Gila

Tanpa membalas sapaan pemuda yang mengejar Joana, Andreas segera membawa istrinya pergi dari sana. Diamnya Andreas sepanjang perjalanan, serta sikap pria berkacamata itu yang dingin, membuat Joana tidak berani untuk mengatakan apa pun. Dia biarkan untuk sementara waktu sang suami dengan pikirannya sendiri.  Joana sempat bingung, ketika laju mobil tersebut tidak mengarah pada jalan pulang ke unitnya. Sempat pula terbersit keinginan untuk bertanya, tetapi dia urungkan karena saat ini sang suami sedang dalam mode diam. Joana pun memutuskan untuk memejamkan mata.  Dia tak peduli, kemana pun sang suami akan membawanya pergi. Yang jelas, Andreas tak kan mungkin menyakitinya. Begitulah pikir Joana saat ini.  Joana membuka mata, ketika mendapati tepukan di pundaknya. Bukan tepukan lembut seperti biasa, bukan pula tepukan kasar. Ketika Joana menoleh, dia mendapati wajah sang suami yang masih nampak dingin. 
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status