Semua Bab Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku: Bab 31 - Bab 40

83 Bab

Selfie

"Ini belutnya, bu." Udin menyodorkan kantong berisi belut yang sudah berhasil ditangkap dengan berbagai upaya. Sayangnya, wanita itu hingga kini masih melamun memperhatikan Nathan yang masih menjulurkan tangan belike memberi makan ayam.Udin yang memperhatikan adegan tersebut malah cekikikan dan sempat-sempatnya mengeluarkan ponsel untuk memotret momen langka tersebut."Aish. Apa yang kau lakukan, Din?" Nathan menepis benda pipih yang sedang Udin pegang hingga mencelat ke lantai dan pecah."Aduh! Ponselku." Udin memegang kepalanya padahal tidak sedang sakit."Lagian kamu ada-ada aja. Bukannya bantuin malah foto-foto enggak jelas." Nathan sudah paham isi kepala Udin."Tapi kan, mas.""Tidak ada tapi-tapian. Nanti biar kuganti.""Oh, ya sudah." Udin tersenyum senang. Lanjut menyadarkan wanita berdaster hijau lumut itu yang masih terduduk manja di lantai. "Bu? Sadar, bu. Kalau mau pingsan jangan di sini." Udin men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Pepes Belut

"Tapi aku tidak bisa masak pepes belut, sayang?" Nathan beralasan. Seumur hidupnya, jangankan memasak pepes, masak telor ceplok saja hampir membuat dapur di rumahnya terbakar. Pria itu jadi senyum-senyum mengingat momen itu yang sudah berlalu lima tahun silam saat Ijah dan Udin pulang kampung untuk merayakan idul fitri. Sementara Bu Diana saat itu sedang ke luar kota. Alhasil, hanya Nathan seorang diri yang tinggal di rumah itu."Minta ajarin sama Bi Ijah, mas.""Emang boleh sememaksa ini?""Ya. Kalau bukan kamu yang masak. Aku tidak mau makan." Leona cemberut manja sambil memalingkan wajah dari pandangan sang suami."Ya Tuhan, kalau enggak makan nanti kamu bisa sakit. Kasihan adik bayi di dalam pasti lapar, sayang?""Bodo. Aku tidak peduli.""Hadehh," Nathan geleng-geleng kepala. "Ya sudah. Kamu tunggu di sini. Aku akan buatkan pepes buat kamu." Pria itu bangkit dari duduknya."Sungguh?""Apa aku terlihat berchandyaaa?" Ekspresi Nathan memperagakan suara viral di tiktok hingga membu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Panci Sakral

"Ada apa ini, bi?" Leona berlari kecil karena mendengar teriakan Ijah yang cetar membahana."Sayang? Jangan lari-lari.""Eung. Anu mbak ....""Aku lupa masukin air ke dalam panci, sayang?""Ya ampun, mas. Bisa-bisanya kamu ini.""Tadi bibi minta aku manasin panci, sayang. Bukan ngrebus air."Ijah dan Leona kompak menepuk jidat karena herman. "Maksud bibi manasin panci yang diisi air, mas? Kalau enggak ada airnya sementara kompor dinyalain pasti gosong.""Maaf, mbak. Ini salah saya. Saya tidak bilang sama Mas Nathan kalau pancinya harus diisi air dulu." Ijah menunduk meratapi panci dengan harga selangit itu sudah berwarna blacky."Tidak apa-apa, Bi. Memang Mas Nathan yang kebangetan.""Kamu kok nyalahin aku, sayang?""Ya memang itu salah kamu, mas. Kalau bukan karena kamu lupa masukin air ke panci pasti enggak akan gosong. Untung saja bibi cepet tanggap dan langsung mematikan kompor. Kalau tidak, mungkin bukan hanya dapurmu saja yang kebakaran. Huft!" Leona geleng-geleng melihat tingka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Patah Hati

Brakk!Joshua melempar ponselnya hingga mencelat entah ke mana. Pria yang masih mengenakan seragam kantoran itu terlihat emosi mendengar semua percakapan Nathan dengan seorang wanita yang cukup familiar.'Apa dia benar-benar Leona? Kenapa suaranya sangat mirip? Tapi kenapa bisa bersama Nathan?' Joshua mondar-mandir belike setrikaan jadul sambil meremas tangannya kesal."Jangan-jangan selama ini Nathan menyembunyikan sesuatu?" Pikiran Joshua jadi ke mana-mana. Dia jadi tak sabar ingin mendengar langsung penjelasan Nathan tentang semua ini.Argh! Rutuknya frustrasi, lantas berniat pergi meninggalkan kantor untuk menenangkan diri. Namun ketika baru membuka pintu, pria berkumis tipis itu berpapasan dengan Dea."Joshua." Dea sudah terbiasa dengan panggilan tanpa sebutan 'pak' di depannya. "Mau ke mana? Kok buru-buru. Ada dokumen yang harus kamu tanda tangani.""Apa tidak bisa nanti saja. Aku sedang sibuk." Joshua akan pergi. Tetapi langkahnya dicegah oleh Dea yang dengan gesit mencekal len
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Tiang Listrik Cinta

Dea tersenyum miris. Hatinya terasa nyeri mendengar pernyataan Joshua yang masih mengharapkan Leona padahal jelas-jelas sahabatnya sudah menikah. Dunia Dea seakan hancur mendapati kenyataan pahit yang menyayat hati.'Mengapa kamu terus dicintai Joshua, Leona. Bahkan setelah kamu menikah sekalipun.' Batinnya berkata sembari menyeka air asin yang terus membanjiri wajah.*** Malam menjelang, Leona dan Nathan duduk di balkon usai menyantap hidangan makan malam bersama dengan menu pepes belut."Makasih ya, mas? Kamu sudah mau menuruti ngidamku untuk makan pepes belut.""Tidak, sayang. Kamu buat sendiri pepesnya. Aku sudah gagal membuatkannya untukmu.""Tapi kamu sudah berusaha, mas. Dan aku sangat menghargai usahamu meskipun belum membuahkan hasil." Leona tertawa mengingat kejadian panci gosong hanya gara-gara tak diisi air."Tangan kamu masih sakitkah?" Nathan mendekati istrinya. Lanjut meraih lengan Leona yang melepuh karena menyenggol ujung panci lumayan panas."Sedikit. Tapi nanti pas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Perjalanan Indah

Leona terkejut setengah mati usai mendengar pertanyaan sang suami yang diluar dugaan. Jantungnya berdegup sangat kencang hingga keringat dingin mulai membasahi pelipis wanita itu."Iya, sayang. Aku ingin merasakan rasamu kembali dengan penuh cinta." Nathan menatap Leona seperti harimau lapar yang ingin memangsa lawannya."Merasakan rasaku? Apa maksudmu, mas?" Leona pura-pura polos. Padahal sebenarnya dia sudah tau ke mana arah dan tujuan suaminya.Sesuatu yang sudah tegak dan berdiri itu dapat Leona rasakan dengan jelas di bawah sana. Dia sungguh takut mengingat momen saat Nathan meruda paksanya tanpa ampun sekalipun dia sudah minta berhenti.Bahkan karena ulah Nathan, Leona jadi tak bisa berangkat kerja karena kesusahan berjalan. Bekasnya tak mereda sampai hari ke tiga. Mau berobat, tapi Leona malu hingga akhirnya memilih untuk mendekam diri di kamar."Aku ingin mengulang kembali momen saat kita bersama di restoran ibuku sebulan yang lalu. Apa kamu mengingatnya."Sudah Leona duga. "
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Terbongkar

"Mas?" Leona memanggil suaminya ketika samar-samar mendengar percakapan Nathan dengan Ijah. Sayup-sayup ia pun membuka mata dan melihat seorang pria sedang berdiri di ambang pintu."Apa bibi tidak bisa beralasan kalau aku tidak di rumah?" "Bisa sih, mas. Tapi mobil mas Nathan kan ada di luar. Udin juga secara enggak sengaja keceplosan bilang kalau mas ada di rumah."Pria itu mengacak rambut karena kesal. Ketika baru saja dia akan turun untuk menemui Joshua. Wanita yang masih polos tanpa sutera pun memanggil Nathan dan membuat si tampan urung akan niatnya."Mas?" Panggil Leona dengan nada yang dinaikkan satu oktaf. Tubuhnya masih lelah karena efek dari semalam belum hilang. Pun dengan bagian inti milik wanita itu yang masih terasa nyeri meski sudah kedua kali keduanya berhubungan.Nathan menoleh, lanjut menghampiri istrinya setelah menutup pintu dan menguncinya."Ya, sayang. Kamu sudah bangun?""Hm.""Apa yang k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Rebutan

Leona tengah mondar-mandir belike setrikaan jadul di dalam kamarnya. Wanita hamil yang sudah berusia dua bulan itu terpaksa masuk ke dalam kamar setelah mendapat perintah langsung dari suaminya.Ya. Nathan tidak ingin Leona melihat perdebatan dirinya dengan Joshua karena tengah hamil. Dia tidak mau Leona jadi berpikir yang macam-macam dan akan berpengaruh dengan kandungannya."Kenapa mas Nathan harus melarangku, sih? Aku yakin kandunganku akan baik-baik saja," Leona berbicara sendiri.Di ruang tamu."Kenapa kau selalu merebut apa yang seharusnya menjadi milikku, Nath." Joshua berkaca-kaca. "Aku tidak merebut Leona darimu, Jo. Dia masih milik orang tuanya sebelum menikah.""Ya, aku tau itu. Tapi kenapa kamu harus menerima perjodohan itu kalau kamu sudah tau aku juga mencintainya? Ini tidak adil untukku, Nath. Kamu mendapat dukungan penuh lewat Ibumu. Sementara aku? Aku harus berjuang sendirian untuk mendapatkan cintanya Leona.""Saat ibu menjodohkanku, aku juga sudah mencintainya, Jo.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bodyguard?

Ceklek!"Kamu kenapa, mas?" Leona terkejut melihat penampakkan suaminya yang tak seperti manusia normal. Wajahnya memar, bibirnya jontor dengan salah satu sudutnya yang masih meneteskan darah.Hening.Nathan tak menjawab dan memilih untuk duduk di sofa diikuti Leona yang ikut duduk di sampingnya.Wanita itu memindai wajah suaminya lalu mengapitnya dengan telapak tangan. "Apa ini semua gara-gara aku?" Leona merasa bersalah. Dia lalu beranjak dari duduknya untuk mengambil kotak P3K yang ada di dalam laci.Jika sebelumnya dia ingin marah pada Nathan karena sudah mengurungnya. Tapi sekarang dia justru kasihan melihat suaminya babak belur. Dia tau Nathan pasti akan ribut dengan Joshua."Bukan gara-gara kamu, sayang?" Nathan tetap tersenyum meski masih terasa nyeri."Kalau bukan karena aku lalu siapa lagi?" Leona membuka kotak berwarna putih bergambar simbol plus, lalu mengambil kapas dan revanol untuk membersihkan luka.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Tambah Lagi Ya

Ijah yang sedang menyapu di depan kamar majikannya itu refleks menjatuhkan sapu dengan gagang warna pink."Kenapa kamu, Jah?" Udin ikut herman. Lelaki berpakaian mirip tentara itu tak sengaja juga melintas di sana."Itu teh mbak Leona kenapa teriak-teriak begitu?" Mengambil sapu yang jatuh."Mana saya tempe. Tanyakan saja sama yang bersangkutan langsung." Udin terkekeh hingga membuat Ijah cemberut."Kamu tuh ya, Din.""Paling mereka lagi anu-anuan." Pikiran Udin mulai traveling. Dia pernah tak sengaja mendengar majikannya yang sedang ena-ena saat menjelang tengah malam ketika Udin sedang berkeliling rumah."Anuan apa, Din." Ijah yang masih perawan itu pun meloading. Ya, benar. Ijah memang masih perawan alias masih lajang hingga sekarang. Wanita berusia hampir setengah abad itu belum pernah merasakan nikmatnya surga dunia yang teramat dirindukan oleh semua manusia normal.Apa artinya Ijah tidak normal?Pikir sendiri.Udin garuk-garuk kepala. "Anuin itu, Jah. Kamu emang beneran enggak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status