All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO Tampan: Chapter 21 - Chapter 30

49 Chapters

Bagian 20

Dua bulan sudah pernikahan Arayi dan Kanara. Sejauh ini, tak ada masalah besar yang menghampiri. Hanya ada cekcok kecil ketika Kanara mau ini dan Arayi mau itu. Kanara pun juga merasakan perubahan yang cukup signifikan dari Arayi. Suaminya itu jadi lebih menempel padanya, lebih sering memeluknya bahkan menciumnya. Meskipun Arayi belum juga mengungkapkan bahwa ia mencintai Kanara, namun, Kanara merasa lebih dari cukup dengan perhatian yang diberikan oleh Arayi. Seperti sekarang ini, Kanara sedang sakit yang mengharuskannya absen bekerja. Wanita itu demam tinggi yang membuat kepalanya pusing bukan main, belum lagi badannya yang lemah dan lesu. Arayi menyempatkan membeli bubur untuk Kanara sebelum berangkat bekerja. Bahkan lelaki itu juga lah yang mengkompres badan Kanara agar panasnya cepat turun. “Ayo minum obat dulu,” ucap Arayi sembari membantu Kanara bangkit dari posisi berbaringnya. Kanara mengusap wajahnya, ia memijit kepalanya y
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

Bagian 21

“Arayi, ini aku.” Suara itu, Arayi kenal betul siapa pemilik suara itu. Ia masih terpaku dengan pikiran yang sudah kemana-mana. Jantungnya berdetak lebih cepat, ada gelenyar aneh yang menghampirinya, yang membuatnya kesulitan untuk mencerna apa yang sedang terjadi. “Arayi.” Suara itu kembali memanggil, berusaha agar Arayi segera menjawab panggilannya. Arayi berdehem pelan. “Ada apa?” Suaranya terdengar kaku dan canggung di saat yang bersamaan. Arayi meremas tangannya, berusaha mengusir sesak di dada yang tiba-tiba menghampiri. “Aku kangen,” ucap suara itu. Arayi terkekeh sumbang mendengar itu. Ia mengepalkan tangannya kuat, mengingat kembali momen kebersamaan mereka sebelum Andriana meninggalkannya. “Serius kamu ngomong begitu setelah ninggalin aku, Na?” Ucapan Arayi sarat akan rasa sakit. “Aku minta maaf ….” ucap Andriana parau. Tampaknya wanita itu tengah menahan tangis, terbukti dengan suaranya yang bergetar.
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

Bagian 22

“Kanara, ini ada Araya,” ucap Arayi yang kebetulan pulang kantor tak selarut biasanya. Di sampingnya ada Araya yang memakai kemeja dengan jas dokter yang ia sampirkan pada lengannya. Araya melemparkan senyum pada Kanara. “Hai, Kanara,” sapanya. Kanara tersenyum, “Hai, Mas. Tumben banget ke sini, biasanya sibuk terus," ucap Kanara ramah."Kebetulan lagi luang, Ra, jadi main aja ke sini."Kanara mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Kebetulan banget temenku juga main ke sini. Kami baru aja bikin brownies,” kata Kanara senang. “Oh ya? Mana dia?” tanya Arayi celingak-celinguk mencari seseorang. “Di dapur, bentar aku panggilin dulu, sekalian bawain brownies yang aku buat.” Tak lama setelahnya, Kanara sudah menghilang di balik pintu dapur. Sementara itu, Arayi dan Araya memilih duduk di sofa ruang tengah. Arayi menyalakan televisi agar suasana tidak terlalu sepi.Sayup-sayup terdengar perdebatan antara Kanara
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Bagian 23

"Mas ada masalah?" Pertanyaan yang dilontarkan Kanara pada Arayi membuat makan malam itu menjadi cukup hening.Arayi meletakkan sendoknya di piring, ia memandang Kanara dengan kernyitan di kening selagi mengunyah makanannya."Tumben banget nanyain, kenapa memangnya?" Bukannya menjawab, Arayi malah bertanya balik.Kanara menggelengkan kepalanya. "Mas kelihatan murung akhir-akhir ini."Helaan napas terdengar. Arayi sepenuhnya menghentikan kegiatan makannya. Ia meneguk air, lalu memfokuskan perhatiannya pada Kanara sepenuhnya. Lelaki itu tersenyum, "Cuma masalah kecil."Kanara berdecak kesal. "Masalah kecil tapi bikin Mas Arayi kepikiran berhari-hari? Hampir tiga bulan menikah tuh memang waktu yang singkat, tapi bukan berarti aku gak kenal sama Mas Arayi. Mas gak mungkin sampai kaya gitu cuma gara-gara masalah kecil."Arayi mengusap wajahnya. Ia melirik sendok dan garpu yang ada di piringnya seraya berpikir. Memang benar apa yang di
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Bagian 24

Seperti yang diperintahkan oleh Araya kemarin, Arayi sudah memblokir nomor Andriana. Namun rupanya perempuan itu tak kapok menghubunginya.Hari ini sebuah nomor baru masuk ke ponsel Arayi. Arayi yakin nomor itu milik Andriana kala membaca pesannya.08xxxxxxxxx : Arayi, jangan blokir akuSudah jelas, itu adalah Andriana. Arayi menghela napasnya lelah. Ia menyandarkan punggungnya pada kursi kerjanya seraya memijit kepalanya yang pusing.Memang benar bahwa perasaannya masih tertinggal pada Andriana. Namun, bukanlah keinginan Arayi untuk menghianati Kanara.Ia pun sudah mengatakan hal itu pada Kanara. Ia sudah berjanji dan itu bukanlah hal yang pantas untuk diingkari.Kembali bersama Andriana pun hanya akan berujung pada masalah besar. Arayi tidak segila itu untuk melakukan hal yang jelas-jelas salah.Ia tidak akan lepas dari tanggung jawabnya. Fokusnya kini hanyalah Kanara, bukan yang lain. Terlepas bagaimana Andriana yang
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Bagian 25

Permintaan Kanara benar-benar dituruti oleh Arayi. Kala jam telah menunjukkan pukul 10 malam, mereka memutuskan naik bianglala.Kanara tak henti mengerjap kagum melihat pemandangan di bawah sana. Senyum di wajahnya tak hilang seakan menjelaskan bahwa ia sangat menikmati malam ini.Arayi yang duduk di seberangnya ikut tersenyum. Ia merasa senang bisa membuat Kanara tersenyum bahagia hari ini. "Senang?" tanya Arayi.Kanara refleks mengangguk. "Senang banget! Kayanya nanti kita harus ke sini lagi!" ujar Kanara."Kalau ada waktunya ya, Sayang," ucap Arayi. Ia meraih tangan Kanara untuk digenggam, menyalurkan rasa hangat yang membuat Kanara terpaku untuk beberapa saat."Aku senang deh kita bisa nikmatin waktu kaya gini," ungkap Kanara.Arayi mengangguk setuju, "Mas juga senang lihat kamu bahagia kaya begini."Dengkusan geli terdengar, "Aku mah selalu bahagia kalau sama Mas!" "Enggak ah, buktinya kadang kamu ngambek
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Bagian 26

Kemarin Jessica pulang tepat saat jam menunjukkan pukul 10 malam. Ketika Arayi masuk ke kamar, Kanara telah tertidur pulas.Arayi pun menyusul tak lama setelahnya.Pagi ini, saat Arayi turun dari kamar mereka, ia menemukan Kanara yang telah duduk di meja makan. Wanita itu yang tak meliriknya sama sekali."Kamu kok gak bangunin aku?" tanya Arayi yang memilih duduk di depan Kanara."Ngapain harus aku bangunin? Manja banget!" cibir Kanara yang lantas mengundang tatapan keheranan dari sang suami.Arayi melirik Bi Ani, yang diberi gelengan oleh Bi Ani karena asisten rumah tangga itu juga tak mengerti apa yang salah dengan Kanara."Kamu marah?" tanya Arayi, menyorot langsung pada Kanara yang masih sibuk sarapan.Kanara mengunyah makanannya, ia balas melirik Arayi dengan raut datar, berbeda sekali dengan ekspresi yang ia perlihatkan biasanya. "Pikir aja sendiri," ujarnya cuek.Arayi menghela napasnya. Niatnya yang akan
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

Bagian 27

Di Minggu pagi ini, Kanara berhasil membuat Arayi kaget dengan membawa puzzle berisi 1000 pasang padanya."Mas! Ayo bantuin aku pasang ini!" ujar Kanara dengan senyum cerah.Arayi menghampiri Kanara dengan pandangan tak habis pikir. Ia duduk di atas karpet, tepat di depan Kanara yang sudah membongkar puzzlenya."Kamu beli ini kapan?" tanya Arayi keheranan."Kemarin, aku gak nyangka datang hari ini, kirain bakal dua atau tiga harian lagi," jawab Kanara antusias.  Ia mulai memasang puzzle Sedaya melihat kertas petunjuk di tangannya.Sementara Arayi masih melongo tak percaya. "Kok bisa kepikiran beli ini sih?" tanyanya seraya mulai membantu Kanara memasang puzzle yang banyak ya tak terkira itu. Arayi menduga mereka membutuhkan waktu seharian untuk memasang puzzle ini."Waktu itu gak sengaja liat adik sepupuku main ginian, jadi pengen, ya udah aku beli aja," ujar Kanara.Arayi mendengkus geli, "Kamu ini memang persis bocil b
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

Bagian 28

"Happy Birthday, Sayang." Itu adalah kalimat pertama yang Kanara dengar begitu ia membuka matanya.Kanara menyipitkan matanya, berusaha membiasakan matanya dengan sinar matahari yang masuk melalu celah jendela."Mas Arayi?" ucapnya serak.Arayi tersenyum, "Iya, Sayang. Ini aku, selamat ulang tahun Kanara sayangnya Mas," ucap Arayi. Ia mengusap kepala Kanara, membantu wanita itu untuk bangkit dari tidurnya.Senyum di wajah Kanara muncul ketika menyadari bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia tak bisa menyembunyikan rasa senangnya karena Arayi tahu hari ulang tahunnya."Kok Mas tahu kalau hari ini hari ulang tahun aku?" tanya Kanara dengan wajah ceria."Apa sih yang Mas gak tahu?" balas Arayi yang lantas membuat Kanara berdecih."Banyak, Mas. Buktinya Mas gak tahu warna kesukaan aku itu ungu, Mas juga gak tahu buah kesukaan aku, terus makanan kesukaan aku juga gak—" Belum sempat Kanara menyelesaikan ucapannya, Arayi
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

Bagian 29

"Mas, aku mau keluar sebentar bareng Alea boleh gak? Mau nyari gelang sekalian jajan," ucap Kanara pada Arayi.Arayi yang baru saja mandi mengernyit keheranan. Ia memandang Kanara yang sudah siap dengan pakaiannya. "Gak mau sama Mas aja?" tawar Arayi seraya mendekat.Kanara menggeleng, "Gak perlu, Mas mending istirahat aja, pasti capek habis pulang kerja. Aku sebentar aja kok, nanti jam sembilan udah pulang.""Buat apa sih emangnya? Penting banget ya?" Arayi bertanya, merasa terlalu sulit memberi izin."Buat seneng-seneng aja sih, Mas," jawab Kanara."Gak mau besok aja? Ini udah malam lho, Mas khawatir," ujar lelaki itu. Kanara berekspresi sebal, ia menatap Arayi sambil menggerutu kesal karena Arayi seakan menahannya agar tak pergi."Please deh, aku gak bakal kenapa-kenapa. Lagian aku pake mobil juga, sama Alea, jalanan ramai, gak ada yang perlu dikhawatirkan, Mas. Kamu gak perlu sampe segitunya," ucap Kanara berusaha m
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status