“Sekarang buka mata lo, Cil!”Perlahan, kelopak mata Larissa terbuka. Pandangannya langsung disuguhkan dengan sesosok gadis cantik dalam pantulan cermin. Dia lalu meraba wajahnya, sedang matanya masih terpaku pada cermin di hadapannya.“Tante ...” lirih Larissa. “Yang di cermin itu beneran Ica? Kok, cantik, sih?” tanyanya, terperangah. Dia berdecak kagum melihat wajahnya sendiri yang tampak lebih cantik dan fresh dengan sentuhan make up ala Korea hasil karya Faezya.“Bukan, itu kalong wewe!” seru Faezya, sewot.Larissa mendelik tak terima. “Enak aja! Udah jadi jelmaan Bae Suzy gini masa dibilang kalong wewe!”“Cantik ketutup dempul aja bangga lo, Cil.”“Enggak papa, dong, cantik bantuan dempul. Make up, kan, emang untuk mempercantik. Yang salah itu cantik berkat ubah ciptaan Tuhan. Namanya enggak bersyukur.” Larissa berceloteh dengan pongahnya. “Pinter ngomong lo sekarang, ya!” Faezya menarik ujung rambut Larissa, kesal mendengar celotehan gadis itu.Mulut Larissa sudah terbuka henda
Last Updated : 2024-10-29 Read more