"Apa?!" Juna tidak menyangka bahwa Airish akan mengajaknya menikah semudah itu.Airish kembali mengulangi ucapannya, "Ayo kita nikah!""Kamu ngajak nikah kayak orang lagi ngajak nonton bioskop aja," ucap Juna seraya terkekeh geli. Airish benar-benar sudah mengocok perutnya. "Bercanda aja kamu, Rish."Tidak suka dianggap main-main, Airish pun meraup kedua pipi Juna dengan telapak tangan, memaksa pemuda itu menatap lurus-lurus ke arahnya. "Coba kamu perhatikan baik-baik wajah aku, Jun! Memangnya aku terlihat sebercanda itu di mata kamu?" tanyanya serius.Juna yang awalnya masih bisa cengengesan, kini justru terbungkam dengan wajah menegang. Dia menelan ludah, lalu melengos ke sembarang arah. Pelan-pelan menurunkan kedua tangan Airish dari pipinya. "Hm, ... sekarang udah malam, Rish. Sebaiknya kamu pulang." Percayalah, Juna hanya sedang mengalihkan topik.Seketika Airish merosotkan bahu dengan kecewa. Lagi-lagi Juna menolaknya secara mentah-mentah. Menyebalkan sekali!Detik berikutnya, Ju
Baca selengkapnya