Home / Pernikahan / Suami Jantanku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Suami Jantanku: Chapter 11 - Chapter 20

109 Chapters

Pagi Manis Selepas Malam Pertama

Malam pertama yang tak terlupakan bagi Suzy Malika juga membuat tubuhnya serasa tak memiliki tenaga untuk bangun dari ranjang ketika pagi tiba. Semalam-malaman suaminya bercinta seperti banteng lepas yang terus menerus menyeruduknya tiada henti. Sepasang mata cokelat keemasan itu memang terbuka, tetapi ia hanya bisa berbaring lemas memandangi sosok maskulin di sebelahnya yang masih terlelap tanpa busana di bawah selimut dengan lengan kekar yang memeluknya.Ketika Suzy bergerak pelan, suaminya pun terbangun dari tidurnya. Brian menguap dengan kelopak mata yang berat. Ia pun berkata, "Pagi, Sayang. Sudah bangun duluan rupanya! Apa kau lapar?""Selamat pagi, Mas Brian. Iya sih ... Suzy lapar," jawab wanita itu jujur. Siapa yang tidak akan merasa lapar bila dihajar di atas ranjang semalaman?Stamina Brian begitu prima, dia bangkit dari ranjang lalu berjalan menuju ke meja kerjanya di dekat jendela kamar tidurnya. Dia menelepon ke bagian dapur rumahnya dengan pesawat telepon, "Halo, Chef
Read more

Terpaksa Bayar Penalti

"Suzy, lusa kita akan terbang ke Bali. Kan ini weekend, jalan ke mall aja yuk. Aku mau beliin kamu perhiasan mewah dan asesoris branded buat memoles penampilan kamu," ujar Brian sambil menikmati rib eye steak brown sauce di piringnya.Sedikit kebingungan Suzy akhirnya harus jujur kepada Brian, "Mas, sebenarnya aku masih punya jadwal perform di The Glam Expat Club untuk nanti malam dan besok malam juga lho. Gimana ya?""Batalkan semua jadwal manggung kamu, Suz. Pekerjaanku jauh lebih berharga nilainya. Apa kamu ada nomor kontak manager night club tempat kamu kerja?" ujar Brian meletakkan pisau dan garpunya di piringnya."Aku ambil ponselku di tas dulu ya, Mas!" pamit Suzy lalu beranjak menuju ke sofa dimana tas kuliahnya tergeletak. Ketika dia membuka layar ponselnya ada puluhan missed call sejak semalam. Dia lupa bahwa seharusnya dia tampil semalam untuk menggantikan rekannya yang jatuh sakit.Dia pun bergegas kembali ke meja makan lalu duduk di samping Brian. "Aduh, Mas, aku pasti di
Read more

Dimanja Sugar Daddy

Senyuman lebar tersungging di wajah Brian yang bercambang tipis saat dia melihat penampilan Suzy Malika dalam gaun selutut berkerah sabrina yang dibelikan oleh asisten pribadinya pagi ini."Cantik! Aku suka wanita yang anggun, Suz. Yuk kita berangkat sebelum tambah siang," ujar Brian seraya mengulurkan lengan ke istri kontraknya.Pasangan pengantin baru itu pun menuruni tangga dari lantai 2. Pak Seno telah menunggu di mobil sedan Maybach hitam yang akan mengantarkan mereka ke mall. Awalnya Suzy dan Brian duduk dengan jarak setengah meter di bangku belakang, tetapi itu tak berlangsung lama karena tangan Brian segera meraih lekuk pinggang wanita sexy itu hingga menempel ke tubuhnya. "Suz, ingat 'kan pesanku?" ucapnya lalu berbisik di tepi daun telinga istrinya, "yang mesra biar semua percaya kita pengantin baru!""Ehh ... iya, Mas. Maaf, masih belum terbiasa—"Namun, Brian tak menginginkan alasan apa pun. Dia melumat habis bibir berlipstick merah jambu itu dengan penuh napsu. Setelah m
Read more

Malu-Malu Tapi Mau

Pesawat yang membawa Brian, Suzy, dan Hendrawan mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 16.00 WITA. Kedatangan mereka dijemput oleh bawahan Mr. Rodrigo Albruch. Koper-koper mereka dimasukkan ke bagian belakang mobil Alphard hitam dan mereka pun naik ke mobil tersebut untuk diantar ke resort pribadi milik tycoon asal Italia itu."Sudah pernah berkunjung ke Bali 'kan, Suzy Sayang?" tanya Brian berusaha mencairkan suasana sekaligus berlatih kemesraan bersama istri bayarannya."Baru kali ini aku mengunjungi Pulau Bali, Mas. Selama ini memang sibuk sekolah dan kerja. Tradisinya masih kental sekali terlihat ya di sini," jawab Suzy dengan senormal mungkin. Brian pun menyahut, "Wah, berarti kita perlu jalan-jalan nanti ya buat melihat-lihat pantai yang indah. Menonton tari Kecak saat matahari terbenam itu sangat seru. Mungkin besok sore ya kuajakin ke salah satu pantai buat nonton pertunjukan itu!""Wow, asik! Aku pasti suka banget, Mas. Aku memang penggemar segala jenis seni pertunjukan,
Read more

Kecantikan yang Memabukkan

"Sayang, kamu sudah siap belum?" seru Brian dari kamar tidur setelah mengenakan baju santai tapi sopan untuk makan malam bersama klien exclusivenya.Setelah memakai make up natural di wajahnya, Suzy pun keluar dari kamar mandi dan menghampiri Brian. "Sudah kok Mas. Ini aku pakai sandal cantik aja ya, nggak usah sepatu high heels?" jawabnya sedikit salah tingkah diamati begitu intens oleh suaminya dengan tatapan berbinar nakal.Sebuah ciuman bibir yang dalam memagut bibir Suzy hingga napasnya terengah saat ciuman itu usai. Wajahnya pun menghangat, tersipu malu ketika ibu jari tangan Brian membelai bibir bawahnya."Boleh, Suz. Kamu cantik mau pakai apa pun. Yuk kita berangkat sekarang dari pada aku mendadak ganas sama kamu," ajak Brian seraya melingkarkan lengannya mesra di pinggang istrinya meninggalkan paviliun mewah itu.Malam musim panas di Ubud, Bali bertabur bintang yang nampak jelas di angkasa. Pasangan pengantin baru itu mengobrol sambil tertawa cekikikan bersama melewati jalan
Read more

Bukan Wanita Murahan

Paviliun di resort milik Mister Rodrigo sangat nyaman dan menyatu dengan suasana alam di tengah hamparan sawah yang berlokasi di daerah Ubud, Bali.Malam itu suara binatang malam seperti simfoni nan merdu yang mengiringi kedua insan yang sedang terbakar gairah bercinta. "Mass ...," desah Suzy dengan mata berkabut hasrat menatap wajah ganteng suaminya yang berpeluh. Kedua tangannya mengalungi leher Brian yang tengah menindihnya sembari memacu badan kekarnya tanpa kenal lelah ke dalam tubuh molek Suzy.Bibir Brian melumat bibir Suzy hingga membengkak saking bernapsunya dia. "Apa, Suzz? Kok panggil-panggil?" balas Brian menyeringai sambil menggeram sesekali."Apa Mas Brian nggak capek? Suzy lemes banget deh, udah lewat tengah malam ... aahh!" Wanita itu mendesah kencang ketika dibawa ke puncak sekali lagi oleh suaminya. Brian tak lama setelahnya menyusul menuju ke puncak kenikmatan yang sama dengan istrinya lalu dia ambruk mendekap wanita itu, napasnya terengah-engah nyaris putus.Tela
Read more

Bangun Pagi untuk Menikmati Pemandangan Sunrise

Brian menjatuhkan kecupannya di pipi halus istrinya lalu berbisik di tepi daun telinga Suzy Malika, "Cantik, ayo bangun ... sudah pagi!"Rasa dingin basah di pipinya membuat mimpi indah Suzy menghilang dan dia kembali ke alam nyata. Kelopak matanya masih terasa berat, tetapi dia memaksa dirinya untuk terbangun. "Pagi, Mas Brian. Kita mau kemana pagi ini?" balasnya bersitatap dengan suaminya."Lihat sunrise yuk ke pantai dekat sini, Suz?" ajak Brian duduk di tepi tempat tidur. "Ayo aja kalo aku, Mas. Mandi dulu nggak nih?" balas Suzy beranjak bangkit dari kasur yang berantakan akibat pergulatan panas mereka semalam."Nggak usah, baru beberapa jam lalu juga mandinya. Cuci muka sama gosok gigi aja ya? Kubantuin buat beresin kopermu, sana ke kamar mandi, Suz!" ujar Brian lalu berjalan ke tempat dimana koper mereka berdua tergeletak bersebelahan dekat meja rias bercermin lebar.Suzy menuruti perintah suaminya lalu bergegas masuk ke kamar mandi. Dia berseru, "Mas, ambilin baju ganti buat p
Read more

Maaf, Istriku Tidak Dijual

Ketika kembali ke villa milik Brian di tepi Pantai Pabean untuk sarapan pagi, Suzy dibuat takjub. Komplek villa yang megah yang dimiliki oleh suaminya sangat luas. Rasanya dia bisa tersesat bila tidak diantarkan oleh karyawan Brian ke unit yang akan mereka tempati."Wow, keren sekali lho villa punya Mas Brian!" puji Suzy dengan kekaguman yang tak dapat ditutupi.Penataan villa yang diberi nama Bali Heavenly Bliss Villa itu sungguh menarik. Ada kesan homy dan juga asri menyatu dengan alam yang memang indah bak surga dunia. Pohon-pohon Frangipani yang sedang berbunga rimbun menguarkan aroma wangi manis di sekitar jalan setapak yang juga ditanami rumpun bunga mawar Perancis yang juga sedang berbunga dan pohon bonsai berbentuk unik.Sebuah kolam renang yang tersedia sebagai fasilitas tamu villa tersebut membentang luas berair jernih kebiruan tertimpa sinar matahari pagi. Suzy yang berjalan di tepi kolam renang menggandeng lekuk lengan suaminya pun berkata, "Aku jadi pengin berenang deh M
Read more

Sandiwara Mesra yang Meyakinkan

"Anda pastinya belum sarapan bukan, Mister Carlos?" tanya Brian berpura-pura ramah sekalipun merasa terganggu dengan tamu tak diundangnya pagi itu.Seringai kesombongan muncul di wajah Carlos Albruch, dia merasa berada di atas angin karena Brian masih memerlukan megaproject dari papanya. Dia pun menjawab santai, "Tentu saja belum, aku bangun jauh lebih awal dibanding biasanya hanya demi bertemu kembali dengan idolaku, Suzy Malika. Kenapa? Apa kau ingin mengajakku sarapan pagi, Sir?" "Baiklah kalau begitu saya akan minta asisten saya untuk menyiapkan sarapan untuk kita bertiga di villa ini," sahut Brian tanpa memedulikan perkataan pria berdarah Italia itu mengenai Suzy. Dia bergegas masuk ke kamar tidur lalu meraih ponsel di nakas samping ranjang dan menelepon Hendrawan. "Halo, Hen. Suruh chef villa gue menyiapkan sarapan untuk 3 orang, kirim ke unit yang kami tempati. Jangan lama-lama! Ohh iya, setelah itu kemarilah untuk menjaga Suzy, gue perlu mandi karena ada Carlos Albruch di si
Read more

Suami Paket Komplit

"Kami mau mengunjungi Pantai Keramas untuk menghabiskan siang hingga sore nanti, Mister Carlos," tutur Brian usai mereka bertiga sarapan bersama. Niatnya ingin mengusir putera dari klien kelas kakapnya itu agar tidak merecoki bulan madunya bersama Suzy."Ohh, aku akan ikut ke mana kalian akan berjalan-jalan hari ini," sahut Carlos tanpa jengah. Dia tersenyum simpul menatap Suzy dan Brian bergantian.Tangan Brian menggenggam tangan Suzy di bawah meja di pahanya. Dia merasa perlu menjauhkan Suzy dari pria yang tak tahu diri itu. Dia pun bertanya, "Apa Anda suka surfing di atas ombak, Sir?""Tentu saja. Itu hal yang mengasikkan di Pulau Bali ini, aku jago surfing!" sahut pria berdarah Italia itu dengan antusias sekaligus narsis."Baguslah kalau begitu, mari kita berselancar bersama di Pantai Keramas nanti. Ayo kita berangkat saja kalau begitu sebelum tengah hari dan ombak terlampau besar," ajak Brian lalu menyuruh Hendrawan menyiapkan mobil fasilitas villa miliknya untuk mengantar mereka
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status