Home / Pernikahan / Suami Jantanku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Suami Jantanku: Chapter 41 - Chapter 50

109 Chapters

Maunya Ngegenjot Melulu

"Mas, apa nggak capek sih ngegenjot melulu?" tanya Thalita yang terbaring lemas di atas ranjang menatap suami barunya yang sudah beberapa ronde bertarung dengannya dan masih belum K.O juga."Wajar dong kang becak asli Tanah Abang nih, Tha! Masa sih nggak kenal sama laki lo sendiri?" goda Indra sableng sambil senyum-senyum sendiri. "Aiihh ... pantesan kuat ngegenjot. Ganteng bingits pula si abang! Kasi kiss dong ... muaaaacchh!" jawab Thalita mengimbangi kekonyolan suaminya. Mana ada tukang becak tanda tangan proyek 2.5 Triliyun, pikirnya geli.Usai menyemburkan magmanya sekali lagi ke rahim istrinya yang masih berusia belia itu, Indra ambruk mendekap tubuh sexy Thalita. Dia menata napasnya yang terengah-engah sembari berpikir dalam diam. Sebenarnya pertemuannya dengan Thalita yang sangat kebetulan tanpa direncanakan itu nampak seperti sebuah takdir."Tha, lo sebelum gue ajakin nikah aslinya udah punya pacar belum sih?" tanya Indra kepo dengan kehidupan pribadi adik rivalnya itu.Telu
Read more

Menjaga Si Ratu Mabok

Musik techno yang dimainkan DJ Ramsey di Hard Rock Cafe malam itu membuat seisi lantai dansa bergoyang. Kebetulan rombongan Carlos cs langsung menikmati makan malam di lantai 2 saat mereka datang tadi. Band legendaris tanah air yaitu Dewa 19 tadi sedang manggung di sana karena masih belum larut malam. Namun, selepas jam 10 malam suasana Hard Rock Cafe mulai berubah semakin seru dengan nuansa dugem musik yang dimainkan oleh House DJ tempat hiburan terkenal di Kuta tersebut.Dua pasang kekasih itu duduk mengitari meja bar sambil menyesap minuman pesanan masing-masing. Ketika Thalita usai mengosongkan gelasnya, Carlos berseru, "Tha, kau mau pesan apa lagi? Aku yang traktir malam ini!"Mendengar tawaran Carlos, perempuan itu pun menoleh ke arah suaminya. "Boleh nambah minum?" tanya Thalita yang ditanggapi anggukan oleh Indra."Apple Mojito satu, Bli!" pesan Thalita kepada bartender yang sedang meracik minuman di balik meja untuk para tamu cafe yang seolah sedang kehausan. Segelas minuma
Read more

Terjerembap Di Lereng Kenikmatan

Karena proyek yang diambil oleh Indra Gustavo untuk mengerjakan pembangunan resort Mister Rodrigo berada di Uluwatu. Maka dia memutuskan untuk survey lokasi sekaligus mengajak Thalita berkunjung ke obyek wisata yang ada di daerah itu.Memang ada obyek wisata terkenal di sana yaitu Garuda Wisnu Kencana atau GWK. Patung Hindu terbesar di dunia itu memang banyak mendapat perhatian wisatawan dalam dan luar negeri. Ada atraksi tarian yang memang dipentaskan setiap beberapa jam di sana. Indra mengajak Thalita untuk berkunjung dan menonton pentas seni tersebut. Dia pun baru sekali ini mengunjungi GWK. Intinya dia sering ke Bali hanya untuk melakukan pekerjaannya bukan sekadar berwisata."Mas Indra, memangnya suka nonton pagelaran seni ya?" tanya Thalita yang dirangkul bahunya oleh suaminya saat menonton Tari Barong.Pria itu menggelengkan kepalanya lalu menjawab, "Baru sama kamu aja aku bisa santai healing begini, Tha. Biasanya mah tancap gass kerja melulu.""Ya nggakpapa sih, Mas. Sekali-s
Read more

Terpaksa Bertemu Kakak Ipar

"Halo, Tha. Lo ada di mana sekarang? Abang di Jakarta sudah empat hari nggak juga ketemu lo di rumah. Apa sudah lupa alamat rumah lo?" cecar Brian di telepon tepat ketika adiknya baru saja landing pesawat yang ditumpanginya dari Bali."Halo, Bang Brian. Emm ... ini mau balik ke rumah kok. Emang Abang nggak kerja ke kantor hari ini?" tanya balik Thalita mencoba berkelit dengan alasannya yang tiba-tiba menghilang dari rumah begitu lama."Nggak usah ngeles mulu lo kayak bajaj. Pokoknya Abang tunggu lo di rumah! Butuh dikuliahin 3 SKS nih bocah!" sembur Brian di teleponnya ke Thalita."Ampun dong, Bang. Ini Thalita udah otewe kok, tunggu ya. Sabaarrr!" jawab perempuan cantik itu lalu menggandeng lengan suaminya menuju ke pintu keluar bandara.Mobil dengan sopir pribadi Indra Gustavo sudah menunggu mereka di depan lobi keluar bandara dan menyambut pasangan pengantin baru yang pulang berbulan madu tersebut."Selamat datang lagi di Jekardah, Mas Indra!" sambut Pak Marno seraya mengambil alih
Read more

Perang Dingin Kakak Adik Teja Kusuma

"Lo emang ya, didiemin malah ngelunjak. Nggak sudi gue jadi kakak ipar lo!" teriak Brian mencak-mencak menunjuk muka Indra dengan mata melotot sarat amarah.Thalita yang pusing mengetahui abang dan suaminya ternyata rival bisnis yang berseberangan, sama sekali tidak rukun mencoba melerai kedua pria bertubuh besar itu bersama Suzy. Para wanita itu memegangi suami mereka masing-masing agar tidak rusuh berkelahi secara fisik."Mas Indra, kayaknya kita pergi aja deh dari sini. Bang Brian nggak terima kehadiran kamu di rumah ini," ujar Thalita mencari solusi sementara untuk situasi konflik tersebut.Setelah melirik tajam ke wajah kakak iparnya, Indra Gustavo pun menganggukkan kepalanya kepada Thalita. Dia merangkul bahu istrinya lalu membalik badan untuk meninggalkan rumah keluarga Teja Kusuma. Namun, suara menggelegar Brian terdengar dari belakang punggung mereka."THALITA, KALO LO PERGI DARI RUMAH INI, JANGAN BERANI LO BALIK LAGI KE MARI!" teriak Brian emosional dengan dada yang kembang
Read more

Sesi Marathon Olah Raga Sore

Di dalam mobil yang tengah membelah hiruk pikuk jalan raya ibu kota, Indra Gustavo mencoba menghibur istrinya yang bermuram durja dan mengomel sedari mereka naik ke mobil. Semua itu dikarenakan Thalita diusir dari rumah keluarga Teja Kusuma oleh kakak kandungnya sendiri."Kamu jangan sedih terus dong, Tha. Kali aja abangmu itu cuma terbawa emosi sesaat makanya galak sama kamu," ujar Indra mengusap-usap puncak kepala Thalita sembari memeluknya di bangku belakang mobil.Sopir pribadi Indra melirik dari kaca spion tengah, dia tahu bosnya yang mantan playboy menikahi kilat gadis cantik bernama Thalita tersebut tanpa persetujuan dari keluarganya. Memang nekad pemuda blasteran Indo-Cekoslowakia itu! Tapi kembali lagi ke slogan populer 'sultan mah bebas', Indra Gustavo memang tajir melintir di usia yang masih kepala 3."Mas Indra sengaja ya ngelakuin semuanya karena tahu aku adiknya Bang Brian?!" tuduh Thalita dengan nada menggerutu."Ehh—nggak gitu juga sih, Tha!" kelit Indra sekalipun mema
Read more

Akhirnya Ditinggal Lagi Ke Bali

"Tha, malam ini kita terakhir bobo bareng ya ... besok pagi Mas Indra terbang lagi ke Bali buat mulai proyek Mister Rodrigo!" ujar Indra usai makan malam di apartmentnya.Dia tak menyangka istri belianya itu bisa memasak juga. Thalita membuat nasi uduk dengan ayam panggang oven yang bercita rasa manis pedas ditemani dengan acar mentimun dan wortel segar. Sekalipun terkesan hidangan itu sederhana, tetapi cocok di lidah Indra. Thalita yang sedang sibuk mencuci bekas perkakas dapur dan alat makan malam tadi pun menyahut, "Berapa lama tuh Mas Indra menetap di Bali?" "Kuusahaain dua minggu sekali buat balik ke Jakarta. Kalau seumpama sibuknya pake banget, please kamu yang ke Bali ya buat nengokin suami kamu yang ganteng ini!" jawab Indra yang ditanggapi kenarsisannya dengan tawa cekikikan oleh Thalita."Siaaap deh. Deket kali kalau naik pesawat dari Jakarta ke Bali, Mas. Nggeeeng gitu aja sampe deh!" ujar Thalita sembari mengeringkan tangannya dengan serbet bersih di dapur. Mengetahui i
Read more

Mencoba Berdamai Dengan Ipar

Pagi itu Brian dilepas kepergiannya ke Bali di bandara oleh istrinya. Suzy menemaninya menunggu panggilan boarding yang dijadwalkan keberangkatannya 30 menit lagi."Suz, kamu kalau ada sesuatu yang nggak beres di Jakarta langsung telepon aku ya!" pesan Brian sembari menggenggam tangan wanita cantik beriris mata cokelat karamel di sampingnya. Sebuah anggukan patuh disertai senyuman manis membuat hati Brian lega. Dia sangat menyukai istri kontraknya yang anggun dan berhati lembut. Sayang sekali Suzy masih sibuk dengan kuliah tingkat akhirnya dan juga pentas kabaret di The Glam Expat Night Club. Jadi Brian tak dapat mengajaknya tinggal di Bali. Sekalipun perusahaan induk milik Grup Teja Kusuma berlokasi di Jakarta, tetapi mega proyek milik Mister Rodrigo ada di Bali. Brian memutuskan untuk lebih banyak mengurusi langsung proyek pembangunan resort di Candi Dasa tersebut."Lho Bang Brian juga berangkat ke Bali ya?" Suara perempuan yang terdengar mendekati bangku Brian dan Suzy di ruang t
Read more

Jeratan Sang Pelakor

"Wah, akhirnya pulang juga ke Candi Dasa ya, Mas!" seru Bella dengan wajah berseri-seri menyambut kedatangan Brian di mess karyawan.Namun, bosnya yang tak lain juga mantan pacar Bella dulu hanya menanggapinya dengan dingin. Brian menjawab, "Iya sudah kelamaan di Jakarta, Bell. Gimana karyawan di sini kerjaan nggak ada kendala 'kan selama kutinggal mudik kemarin?"Wanita itu duduk berseberangan dengan Brian di sofa kantor managemen di lantai 1 gedung bertingkat yang menjadi mess karyawan grup Teja Kusuma. Dia menatap manja dengan kerlingan bulu matanya kepada bosnya. "Ohh ... pastinya lancar, Mas. Tenang aja, aku sama Hendrawan selalu survey langsung ke lapangan sekalipun panas-panasan gitu!" jawab Bella lebay agar dipuji oleh Brian."Hmm ... good job kalau gitu!" tukas Brian singkat lalu ia pun bangkit berdiri untuk naik ke kamarnya. Dia mengajak Hendrawan agar mengikutinya.Pemuda berusia 25 tahun itu ikut masuk ke kamar Brian lalu duduk di sofa kamar berukuran 7x5 meter persegi ter
Read more

Menghukum Biang Onar

Saat Bella mandi di bawah shower air hangat di kamarnya sendiri, wanita itu merasa begitu puas dengan persenggamaannya dengan Brian tadi siang hingga sore. Memang pria itu tak sadar sepenuhnya, tetapi kejantanannya masih tetap bisa dimanfaatkan olehnya."Biarin aja deh sekalipun tadi main sendirian, gue emang jablay udah lama kagak kawin sama laki! Hmm ... ukuran si Brian yang paling mantap dibandingin mantan-mantan gue yang mokondo itu dulu. Jadi nyesel dulu selingkuh sama Rio!" ujar Bella kepada dirinya sendiri sambil menyabuni tubuhnya dari keringat dan pejuh Brian yang menyembur berulang kali tadi ke dalam rahimnya.Dalam benaknya Bella sudah menyusun rencana selanjutnya. Sekali saja tidak akan menggoyahkan keteguhan hati Brian yang mungkin dulu menyimpan trauma pengkhianatannya sewaktu kuliah. Bagaimanapun pria incarannya itu tajir melintir jadi sangat bodoh bila ia melepaskan Brian begitu saja."Huhh! Persetan dengan istri pertama si Brian. Emang gue pikirin, kalau sampai cuma b
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status