“Kau itu hanya suami kontrak! Jangan mencampuri urusanku!” Radhia membuang wajahnya, enggan melihat Aji yang menerobos masuk ke dalam ruang kerjanya.Aji membuang nafas pelan. Ia lalu mendekati Radhia dan duduk di sofa kosong di sebelah istrinya.“Tapi saya tetap suami, Nona! Wong, saya aja belum pecah duren, ini malah mau hamil sama orang lain!" seru Aji tidak terima. Radhia menggeleng sambil memijat pelipisnya pusing dengan ocehan Aji. Ia kemudian memutuskan untuk pergi, bersiap untuk menghadiri peresmian hotel baru milik Hutama Grup.“Sampai jumpa nanti malam, Tan. Aku mau shopping dulu. Mendengar ocehan anak kampung ini, aku jadi pusing.” Radhia mengambil tas tangannya lalu keluar ruangan bersamaan dengan Irene. Mereka berpisah di tempat parkir. Setelah saling mencium pipi kanan dan kiri sebagai tanda perpisahan, Radhia masuk ke dalam mobil.Sama seperti tadi, ia duduk di bangku belakang, sedang Aji duduk di belakang kemudi seperti supir“Saya sudah kayak supir beneran ya, Nona.
Baca selengkapnya