Home / Pernikahan / Mempelai Wanita yang Tertukar / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Mempelai Wanita yang Tertukar: Chapter 11 - Chapter 20

49 Chapters

Suamiku Sedingin Es

Natasha langsung ngibrit ke rumah sahabatnya, Raya. Telepon dan pesan ada ratusan masuk di ponselnya. Begitu Raya mendengar suaranya setelah ratusan kali mencoba menghungi, Natasha langsung memintanya ke rumahnya.Raya berutang banyak penjelasan padanya. Awalnya Natasha hanya ditugaskan untuk mencoba gaun pernikahannya. Namun, Natasha juga ikut menikah di hari yang sama dengannya. Tanpa menyebar kabar baik ini. Salah menikah ceritanya."What the hell Natasha! Lihat tuh leher loe." Raya langsung setengah berteriak begitu Natasha mampir ke rumahnya. Raya melihat kissmark di leher Natasha yang lumayan masih terlihat."Loe masih main sama suami loe pagi tadi? Anjir tahan banting loe semalaman dibabat habis. Paginya minta jatah tambahan masih loe ladenin juga. Minum obat kuat apa loe?"Raya langsung melempar berbagai pertanyaan pada sahabat karibnya itu."Anjir, pantesan semua orang di rumah tertawa ngeliat gue pergi dari rumah. Dia ninggalin bekas dua biji di leher gue," ucap Natasha samb
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Cemburu?

"Ya Tuhan, Natasha. Loe mimpi apa sampai jadi suaminya dia? Eh bego istrinya si es batu?" Raya bertanya pada Natasha. "Kalau udah jadi cerita bisa nggak judulnya 'Salahkah Takdir Cinta?' cocok banget soalnya sama kejadian ini. Relate gitu,"Dug!Natasha melempar gulingnya ke arah sahabatnya itu. Bukannya memberikan solusi atas pernikahan tak sengajanya ini. Sejak awal datang menginjakkan kaki, Raya malah sibuk menginterogasinya. Dan sekarang memberikan ceramah padanya.Natasha malah tambah pusing"Trus kissmarknya Aji ditutupin pakai apa?" Natasha bertanya sambil menunjukkan tanda kepemilikan dari suaminya itu.Raya tertawa terbahak. Dia lalu menuju ke lemarinya mencari sesuatu. Dilemparnya sebuah syal begitu menemukannya ke arah Natasha."Pakai itu aja. Jangan sampai lepas. Apalagi kelihatan di hadapan Tuan Putri Ariani. Perang dunia entar. Perang Mahabarata juga ntar," kata Raya sambil terkikik."Sialan loe jadi sahabat gue ya. Bukannya ngasih solusi. Malah ngeledekin," jawab Natash
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Hanya untuk Latihan

Kini Natasha sudah diantarkan Pak Yanto pulang ke rumah. Raya juga sudah pulang ke rumahnya diantar Pak Yanto.Sahabatnya itu ikut pergi ke salon. Tentu saja minta bayar dengan Natasha. Raya beralasan bahwa Natasha harus mentraktirnya karena sudah sah menjadi istri dari laki-laki paling to the poin di kotanya.Dengan langkah perlahan, Natasha pun pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih diri. Dia tak boleh menghilangkan riasan dari salon, jika tidak mau mengulang menata wajahnya sendiri. Natasha tidak pandai berdandan.Satu jam kemudian...Aji pun naik ke lantai dua. Di tangan kanannya terdapat gaun yang baru saja dibeli di butik langganan keluarga. Aji berniat untuk memberikan gaun itu kepada istrinya untuk digunakan saat makan malam bersama kedua orang tuanya.Tok... Tok... Tok...Aji mengetuk pintu kamar dengan sopan. Natasha kata Pak Yanto sudah pulang ke rumah sejak sejam lalu."Iya, masuk!" Natasha berkata lembut.Aji pun berniat masuk ke dalam kamarnya yang kini di tempati Nata
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Perlakuan Manis Aji

Aji tak menjawab. Ia tiba-tiba memeluk Natasha erat. Aji tiba-tiba menangis. Penampilan keduanya kacau balau. "Maafkan aku ya istriku. Jika nanti aku di luar batas lagi dan tak terkendali kamu bisa memukulku, mencubit, atau apapun itu untuk menghentikanku. Aku hampir melakukannya lebih jauh," "Nggak papa, Mas. Aku kan istrimu. Jadinya nggak papa kok." Natasha berkata dengan tulus. Ditepuknya punggung sang suami dengan penuh kasih sayang. Entah mengapa dia pernah melakukan hal yang sama. Namun, ia lupa dengan siapa.Natasha membenahi pakaiannya yang sudah diacak-acak oleh suaminya. Natasha juga memoles ulang bedak dan lipstik lagi. Semuanya mulai pudar. Entah hal apa yang dilakukan oleh suaminya sampai membuat hal itu terjadi.Sementara itu Aji akan pergi ke kamar mandi. Namun, Natasha mencegahnya. "Aku gantiin di kamar mandi, Mas. Gimana?" tanya Natasha sambil memutar badannya dari meja rias."Nggak usah ya. Biar aku sendiri aja. Nanti aku kelepasan lagi di kamar mandi," kata Aji. N
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Perkenalan dengan Mertua

Ia lalu membenahi tali spageti bajunya yang dilepaskan oleh suaminya asal. Dia melihat gaun selutut yang diberikan Aji memang layak dan sopan. Tapi setelah tali spagetinya dilepas semuanya jadi berubah. Dadanya menjadi terlihat sangat berisi dan menggairahkan.Pantas saja suaminya sampai tak terkendali. Raya bilang tubuhnya terlihat memabukkan apabila dilihat oleh mata lelaki. Begitu penuturannya."Eh, bukan begitu cara pakainya!" Aji terdengar menginterupsi apa yang dilakukan oleh Natasha.Ia lalu meraih paksa bedak yang digunakan Natasha. Natasha seolah seperti amatiran dalam menghilangkan kissmark di tubuhnya."Anjir, bener kata Raya. Suami gue nafsuan," kata Natasha di dalam hati. Matanya lekat memandang Aji yang entah mengapa sangat teduh dan menenangkan."Sekali aja gapapa deh. Tanggung aku nggak bisa menahannya." Aji berkata di dalam hati.Aji langsung mengecup bibir Natasha dengan perlahan lagi. Kecupan itu disambut hangat oleh istrinya. Aji pun dengan perlahan menuntun sang i
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Perlakuan Manis Natasha

Hari sudah larut malam. Aji dan Natasha pun memutuskan untuk pergi ke kamar. Besok masih harus pergi oe sekolah.Meskipun pengantin baru, Aji tidak mau mengambil cuti. Dan Natasha tidak mengambil cuti karena awalnya bukan dirinya yang akan menikah, melainkan Raya sahabatnya.Aji pun menuju ke lemari pakaian sesampainya di kamar. Ia berniat mengambil selimut lain. Natasha menunggu sambil duduk di atas ranjang."Kamu tidur di kasur ya. Aku mau tidur di sofa aja nggak papa," ucap Aji sambil melirik ke arah sang istri."Loh, kok gitu?" Natasha bertanya. Ia seolah tak mengerti dengan apa yang dipikirkan suaminya tersebut."Kok gitu gimana sih?" Aji berbalik bertanya kepada istrinya. Natasha mencebikkan bibirnya. "Kalau-kalau pinggangmu sakit gimana? Udah deh tidur di atas kasur barengan aja gapapa." Natasha berkata. "Udah enggak mungkin terjadi hal buruk kayak yang kita pikirin. Kita sama-sama jaga diri masing-masing aja udah," tambah Natasha panjang kali lebar. Dia tak mau juga membuat
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Sebuah Rahasia

Aji keluar menuju dapur untuk membuat kopi hitam pahit tanpa gula. Ia masih agak mengantuk. Namun, takut untuk melanjutkan tidurnya. Ia pasti akan berminpi buruk lagi mengenai dirinya yang tenggelam. Setelah bangun dia pasti akan menangis ketakutan. Persis seperti itu. Makanya ia agak sangsi tidur lagi.Aji pun membuka lemari penyimpanan kopi dan gula. Ia banyak menyimpan kopi karena hampir jarang tidur. Mimpi itu selalu datang semenjak ia kecil. Semenjak ia habis tenggelam di waterboom sekolahnya.Ia mengambil sebungkus besar kopi robusta siap seduh. Mengambil dua sendok kecil dan menuangi dengan air panas. Pusing juga dia tak pernah dapat tidur. Paling lama dia hanya akan tidur maksimal tiga jam. Sisanya pasti akan dipergunakan untuk bekerja.Aji banyak mengambil kegiatan selain sebagai guru. Mimpi buruknya yang memaksanya mengambil hal itu. Jika tidak pasti ia akan bermimpi buruk tiap malam.Saat akan membawa kopinya ke ruang kerja, Aji bertemu papa. "Tumben udah malam ngopi, Ji?
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Gairah Nakal Suamiku

Aji kini sudah berada di depan kamarnya. Dengan perlahan ia membuka pintu kamarnya. Tak mau ia membangunkan istrinya seperti semalam. Ckrek! Aji perlahan masuk ke dalam. Ia sangat kaget saat melihat Natasha sudah bangun tidur. Istrinya itu saat ini tengah duduk sambil membersihkan wajahnya. Sontak mendengar suara pintu kamar dibuka Natasha segera menoleh. Ia mendapati suaminya masuk ke dalam kamar. Natasha melihat mata suaminya sedikit merah. Efek tidak tidur sehabis mimpi buruk itu. "Kamu baik-baik aja, Mas?" tanya Natasha penasaran. "Aku nggak papa kok. Aku juga sudah terjaga semenjak bangun tidur," ucap Aji menjawab pertanyaan sang istri. Ia lalu menutup pintu kamar perlahan. "Kamu udah mandi?" Aji bertanya. "Sudah kok. Ini baru aja selesai." Natasha menjawab pertanyaan suaminya sambil melempar senyum. "Oh baiklah kalau begitu," kata Aji. "Kita berangkat pagi ya hari ini. Aku kebagian menjadi pembina upacara hari ini," kata Aji menambahkan. "Baik, suamiku," jawab Natasha s
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Canggung

Aji melihat istrinya sudah hampir selesai memakan nasi gorengnya. Aji langsung melihat ke tempat lain. Terlalu lama memandang Natasha membuat otaknya konslet. Masa iya dia nggak datang ke sekolah karena melakukan hal yang sama dengan semalam? Mau ditaruh di mana mukanya. Apalagi bagaimana cara menjelaskannya kepada Ariani? Apa iya dia harus berkata jujur. Jika dia sudah membabat habis Natasha tanpa ampun. Dan kegiatannya dilakukan di pagi hari. Sampai dirinya dan Natasha tak dapat bangun dari tempat tidur. Malas melakukan hal lainnya. Seharian berkutat di tempat tidur. Memeluk Natasha sampai sesak napas. Mau dibunuh Ariani setelahnya? Aji menelan salivanya paksa. Ia lalu menjauhkan kedua matanya dari Natasha. Dua benda milik Natasha membuat Aji lupa diri. Ataupun leher jenjang Natasha sangat menggodanya karena putih tanpa kissmarknya. Rumput tetangga memang lebih hijau, bukan? Aji lalu duduk di sebelah Natasha tanpa memandangi istrinya. "Oh, anakku baru selesai mandi? Sampai jam
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bermain Dengan Api

Janganlah kamu bermain dengan api. Jika tidak ingin dirimu terbakar."Oh iya mari duduk dahulu. Terlalu asyik berbincang denganmu membuatku lupa mempersilakan tamuku ini duduk," ujar Pak Zainal sambil tersenyum."Ah, tidak apa-apa, Pak Zainal," ujar Aji sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang tak gatal. Keduanya langsung duduk. "Sekarang jangan panggil, bapak lagi ya. Kok kesannya saya itu malah terlihat sudah tua. Kita kan hanya terpaut umur berapa tahun, Ji," ujar Pak Zainal sambil bergurau.Ia kemudian memanggil asisten pribadinya untuk mengambil makanan dan minuman yang ada di rumah dinasnya."Lha wong kita sama-sama masih muda kok. Kamu panggil 'Mas Zainal atau Mas Wali' saja," ujar Zainal sambil tertawa.Aji agak risih juga. Masa iya dia harus memanggil orang nomor satu di kotanya itu dengan sebutan demikian. Kok ya agak tidak enak didengar.Aji sangat menghormati walikotanya itu. Sudah hampir tiga tahun beliau menjabat walikota. Dan tidak pernah ada hal yang dirasakan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status