Perlahan, Maura membuka matanya. Pemandangan yang dia lihat saat pertama kali membuka mata, adalah sebuah atap berwarna putih, dan juga lampu yang menyala terang. Maura lantas memegangi keningnya yang masih saja terasa berat. Pandangan Maura menelusuri setiap sudut ruangan, tidak ada siapa-siapa disini. Hanya ada dirinya yang terbaring lemas di brankar.Tunggu, apa Maura saat ini, sedang berada di klinik kantornya?CeklekSuara pintu terbuka itu, mengalihkan pandangan Maura. Dan ternyata itu adalah Salwa. Salwa tersenyum, kala melihat Maura sudah sadar dari pingsannya. Gadis itu, lantas berlari dengan girang menuju kearah Maura.“Bagaimana keadanmu, Mau? “ tanya Salwa dengan nada khawatir.“Aku tidak apa-apa, Salwa.”“Maura, maaf ya. Sudah meninggalkanmu sendirian. Mungkin jika aku tetap bersamamu tadi, kamu tidak akan jadi seperti ini.”Salwa, mengatakan hal tersebut dengan nada yang penuh dengan penyesalan. Dia terkejut, saat dijalan hendak menuju kembali e kantin tadi untuk menyusu
Last Updated : 2023-07-19 Read more