Arum yang melihatnya mulai merasa gerah, padahal AC didalam mobil ini sudah menyala sejak tadi."Kita ke butik dulu kan?" Tanya Mona pada Alkana sambil menggenggam erat tangan kekasihnya itu, seolah enggan untuk melepaskannya barang sekejap mata saja."Iya kebutik dulu, nanti langsung pulang aja yah? Ga perlu jalan-jalan. Soalnya ga bebas ada yang ngikutin," sindir Alkana sambil melihat kearah belakang dimana Arum duduk."Oke siap," jawab Mona manja.Mereka bertiga sampai di butik mewah, butik yang sudah menjadi langganan keluarga Alkana sejak pria itu masih kecil."Ayo turun," ajak Alkana pada Mona."Aku ikut turun, tuan?" Tanya Arum polos. Daripada nanti dia turun tapi ternyata tidak disuruh turun, kan lebih baik bertanya."Ya iyalah ikut turun, kan nanti Lo yang harus bawain barang-barang kita!" Sungut Mona, kesal dengan pertanyaan yang Arum lontarkan."Udah sayang, sabar. Jangan marah Mulu, Arum emang gitu lemot," ujar AlkanaArum hanya mendengus kesal, andai saja Lidia tidak meny
Read more