Home / Fantasi / Warisan Sang Phoenix / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Warisan Sang Phoenix: Chapter 61 - Chapter 70

123 Chapters

Pavilion Para Jenius.

Karena hari telah menjelang Tengah malam. Dan saat itu sudah tidak memungkinkan bagi Kiran dan Nona Zetta Mui untuk menemui Kepala Akademi. Keduanya lalu membuat janji akan bertemu lagi pagi-pagi benar di Gedung Utama Akademi Golden Arrow, dan Bersama-sama bertemu Master Akiko Yamazaki.Zett Mui berpamitan, dan Kiran diantar seorang pelayan perempuan yang bernama Panovera untuk beristirahat di kamarnya.Memperoleh gelar jenius, itu adalah suatu keuntungan. Misalnya saja. Bagi Kiran setelah memenangkan turnamen sihir antar akademi di Kekaisaran Qingchang, tahu-tahu saja ia sekarang disebut jenius dan di tawari bersekolah di ibukota pada akademi sihir yang lebih bergengsi.Sedangkan keuntungannya? Kiran setelah diterima melanjutkan pendidikannya di Akademi Golden Arrow ini, ia akan hidup sehari-hari di kompleks elit – jenius dan terpisah dari pemukiman murid akademi kategori biasa-biasa.Menurut Nona Zetta Mui, kamar Kiran nanti akan sangat luas dan istimewa. Letaknya pun terpisah dari
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Sepuluh Mantra Rumit.

Di ruangan Kepala Sekolah Akademi Golden Arrow, ketika itu Kiran dan Zetta Mui di kejutkan dengan kata-kata Akiko Yamazaki - Kepala Sekolah akademi,“Perkenalkan Master William Cho, seorang ahli tempur dan taktik yang akan menjadi guru pembimbing Kiran nanti!”Kiran dan Zetta Mui berbalik dan terkesima.Tampak sosok yang disebut kepala sekolah tadi, dia berdiri tinggi menjulang di belakang mereka. Sosoknya tampak menindas, membuat Kiran dan Zetta Mui merasa kecil. “Jadi ini Master William Cho?” batin Kiran.Pria yang bernama William Cho itu masuk kedalam ruangan kepala sekolah tanpa menimbulkan suara sama sekali.Kiran dan Zetta Mui menyadari, semua ketrampilan menyusup semacam ini, jelas menggambarkan, sampai dimana tingkat budidaya keahlian sihir Master William Cho itu. Seseorang yang datang tanpa suara, dan kedatangannya tidak terdengar atau terbaca auranya, dia bukanlah figure yang sederhana.Kiran menatap kagum pada Master William Cho itu.Master Cho tampak mengenakan baju zirah
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Sembilan Mantra Dalam Bahasa Devari.

Matahari telah berada diatas kepala, ketika Kiran berdiri di perpustakaan besar, aroma kuno buku-buku tua yang memenuhi udara. Langit-langitnya yang tinggi terbuat dari kayu tua dengan dekorasi ukiran yang rumit. Cahaya suram dari jendela tinggi masuk dan menimbulkan bayangan misterius di puluhan rak buku yang menjulang tinggi di perpustakaan lantai tiga.Kiran mencium aroma lembaran kertas kuno yang menguar dari buku-buku yang tertata rapi di rak kayu tua. Permukaan kayu terasa kasar di bawah jari-jarinya, dan debu beterbangan ke udara saat dia mengambil buku dari rak.Kiran baru saja menyelesaikan hafalan mantra kejutan listrik dengan sempurna dalam kurun waktu dua jam. Wajahnya tersenyum puas. Tanpa sadar ia berkata, “Mantra ini terlalu mudah.” Lalu senyum kemenangan yang lebar menghiasi wajah kecilnya.Sekonyong-konyong suara itu terdengar mencela Kiran yang tampak puas dengan pelatihan mantra pertama. “Kepandaianmu dalam menghafal mantra rumit itu masih kalah dibanding Master
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

Sepuluh Mantra Sihir Pertahanan.

Malam itu adalah bulan mati di langit Kota Qingchang. Namun keadaan itu bukan berarti bahwa langit ikut muram. Cahaya bintang-bintang tampak menerobos dan masuk ke sela-sela di lantai tiga perpustakaan Akademi Golden Arrow, membuat suasana misterius terasa jelas, ketika sosok remaja tampak duduk dengan tekun di antara tumpukan buku-buku dan perkamen Salinan berbagai Teknik sihir kuno.Ketika cahaya suram dari bintang-bintang yang bercampur cahaya lampu minyak yang banjir sebagai penerang di dalam perpustakaan, sesekali tampak butiran debu bergerak tipis, tiap kali Kiran membuka lembar demi lembar salinan teknik dan mantra serangan sihir, pada perkamen Kuno dalam Bahasa Devari.Meski dadanya terasa sesak, dan sesekali di barengi bersin-bersin akibat kepulan debu tak terlihat, namun Kiran tekun mempelajari mantra kuno dalam Bahasa asing itu.Ada juga kamus tebal yang sandarkan di dekat Kiran, kamus khusus untuk menerjemahkan bahasa Devari kedalam bahasa umum yang digunakan di semua mahl
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

Enam Bangsawan.

Hari telah siang dan matahari berada tepat diatas kepala. Di luar perpustakaan, Akademi Golden Arrow terlihat mulai sibuk dengan orang berlalu lalang. Saat ini adalah jam makan siang, sehingga semua siswa dan para tenaga pengajar bersiap-siap menuju kafetaria untuk makan siang.Anaki-anak muda dengan jubah longgar yang melambai-lambai tertiup angin, tampak berseliweran ketika dering bel akademi berbunyi.Demikian halnya juga dengan keadaan di perpustakaan, tempat pelukan lembut dimana seseorang membuka lembaran demi lembaran rahasia didalamnya. Kiran saat ini masih focus pada sihir pertahanan saat itu.Banyak siswa dan pengunjung yang tadinya duduk diam dalam perpustakaan sambil membaca buku, seketika beranjak berdiri dan meninggalkan perpustakaan beramai-ramai menuju kafetaria.Seorang messenger – dia ras peri yang bekerja di akademi sebagai tiba-tiba telah muncul di samping Kiran yang masih berkutat – bertahan untuk membaca buku-buku pertahanan sihir.“Master Cho memberitahu bahwa d
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

Tambang Eliksir Nipanan.

Kiran bukan seorang yang awam dalam bidang sihir. Meskipun tingkat kesaktiannya di dalam budidaya energi Pesona ungu, baru di level satu, tapi pelatihan dan tingkat kewaspadaannya terbilang tinggi untuk level satu.Setelah merasakan getaran halus dan merasakan energi asing, Kiran berjingkrak-jingkrak melalui lorong-lorong buku yang kuno dan remang-remang dengan penerangan lampu minyak itu. Suara langkahnya menyatu dengan kesunyian, terhanyut oleh kehadiran buku-buku yang menyimpan banyak Teknik dan rahasia kuno didalamnya.Kiran merasa dadanya berdegup kencang ketika ia menyelinap diantara rak demi rak buku, dengan aroma kertas usang yang di beri pengawet khusus dengan arome yang terasa asing.Dan sosok itu berdiri membelaknagi Kiran, sosoknya tampak tinggi membentuk siluet."Kena kau!" bisik Kiran, mata penuh keberanian. Ia senang karena memergoki sosok asing yang mengeluarkan energi sihir yang kuat itu. Tanpa sadar, Kiran mengeluarkan The Tempest, tongkat sihir yang tahu-tahu saja t
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Tambang Eliksir Nipanan – Bagian Dua.

Sejak seminggu lalu, Kiran telah mengukir kemajuan yang luar biasa dalam menghafal sepuluh mantra serangan dan sepuluh mantra pertahanan. Meskipun semua mantra tersebut termasuk dalam kategori mantra kelas nol, namun keistimewaannya tak bisa diabaikan. Itu adalah mantra kuno yang berasal dari suku Devari yang terkenal sebagai suku penyihir.Pada hari terakhir latihan, Master Cho melihat hasil usaha Kiran dan menyatakan, "Kamu sepertinya sudah siap untuk berlaga di Tambang Eliksir Nipanan. Sihir serangan dan pertahananmu sudah sangat memadai untuk menghadapi pertarungan di sana."Sejak pagi hari, Kiran menunjukkan seluruh kemampuannya, menggabungkan sihir serangan dan pertahanan, dan Master Cho memberikan pujian yang tulus atas kemajuan Kiran."Namun, untuk mempermudah pertarungan, sangat disarankan untuk meningkatkan skill CAST-mu. Dan cara termudah untuk meningkatkannya adalah melalui eliksir," jelas Master Cho kepada Kiran, di tengah latihan intensif mereka di ruang khusus yang dipe
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Pintu Black Hole.

Perjalanan berikutnya tidak lagi memiliki pengalaman yang berarti. Kereta kuda itu berlari cepat menuju Tambang Nipanan tanpa kendala apapun. Tidak ada monster atau makhluk iblis yang berani menghalangi jalannya kereta, apalagi penyamun atau penjahat jalanan. Seolah semua telah merasa ketakutan dan memilih untuk tidak berurusan dengan penumpang kereta tersebut, seorang panglima perang yang disebut Master Cho yang dibuktikan kekuatannya melalui sang murid; Kiran!Malam Pun berlalu dengan tenang, suara ayam hutan menandai kedatangan pagi. Kereta kuda itu, kini mulai menapak tanah berbatu menuju puncak bukit Nipanan. Sepanjang jalan melintasi bukit berbatu, membuat seisi kereta berguncang.Kiran merasa mual, namun tak berani mengungkapkannya. Apalagi ia melirik sang master yang tampak hanya bersemedi, seolah tak terusik dengan guncangan itu.Pada sore hari, saat matahari hampir tenggelam, itu adalah titik puncak dimana Kiran merasa ingin mengeluarkan sesuatu dan mulutnya.Tiba-tiba saja,
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

Di Goa Penuh Elixir.

Kiran melompat ke dalam pusaran hitam yang berputar-putar seperti lubang hitam di ruang angkasa.WUSH!Tubuhnya tiba-tiba lenyap.Pemandangan di sekitarnya berubah menjadi cahaya yang berkilauan, seolah-olah petir melintas di langit. Meskipun pengalaman ini baru, Kiran tetap menatap lorong perjalanan singkat itu dengan percaya diri. Ia mencoba merasakan sensasi dalam jalur portal yang dengan pesat terasa menjadi akrab dengannya.BLAM!Saatnya berubah dalam sekejap mata. Kiran merasa tubuhnya terhempas keras keluar dari lorong bercahaya perak tersebut. Beruntungnya, Kiran selalu siaga.Tap - tap!Dia tersadar ketika sedang jongkok dengan tangan dan kaki berpijak ke tanah. Dan ia sadar bahwa itu adalah satu ruangan luas yang sepertinya kosong. Ada banyak Lorong-lorong yang terlihat didepan mata, yang merupakan pintu keluar dari ruang kedatangan itu."Proses perjalanan melalui portal black hole begitu cepat. Jika aku kurang waspada, tubuhku bisa terbentur keras di tanah ini," batin Kiran
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Makhel - Sang Waterbender.

Namanya Makhel, seorang Pengendali air berusia 16 tahun. Wajahnya cukup menarik dihiasi rambut abu-abu, dengan postur tubuh yang kecil, namun ia terlihat kekar. Namun Makhel ini memiliki karakter yang sangat menjengkelkan, yang membuat banyak orang tidak suka padanya. Dia adalah jenius terbaik dari Klan Scarlett Call di Kota Tengzhi. Semua anak muda dan ahli sihir di Klan ini tidak bersekolah di akademi atau sekolah sihir, mereka berlatih di dalam Klan dengan Teknik dan sihir turun temurun.Makhel inilah yang membokong dan menyerang Kiran. Dan karena hanya berlatih di dalam Klan tanpa bergaul dengan dunia luar, Makhel tak tahu bahwa Kiran adalah pemenang turnamen sihir.Kembali pada saat Kiran diserang oleh Waterbender, Makhel, yang sebelumnya membuatnya terkejut. Kiran baru saja akan memetik Elixir berwarna hijau ketika serangan tak terduga itu menghantamnya.BRAK!Kiran terjerembab dan mencium lantai tanah, kepala pusing, dan bintang-bintang berwarna perak tampak memenuhi benaknya.
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status