Beranda / CEO / Dihamili CEO Koma / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab Dihamili CEO Koma: Bab 111 - Bab 120

455 Bab

Bab 111

Setelah mobil Zayden pergi, Christian tetap berdiri di tempat untuk waktu yang lama. Kemudian, dia baru berbalik dalam keadaan pincang setelah bayangan mobil itu sudah tidak terlihat. Ini pertama kalinya dia merasa bahwa dirinya begitu tidak berguna. Dia hanya bisa melihat wanita yang dicintainya dibawa pergi oleh orang lain dan tidak bisa melakukan apa pun. Christian merasa sangat sedih saat teringat dengan kejadian yang terjadi barusan. Dia pun membulatkan tekad untuk menolong Audrey dari tangan pamannya. Saat ini, Christian tenggelam dalam pikirannya sendiri dan tidak memperhatikan suara klakson yang keras dari belakangnya. Mobil yang menekan klakson itu tidak lain adalah mobil Vivi.Setelah mengetahui bahwa Christian telah pulang, Vivi langsung bergegas datang. Satu sisi, dia ingin bertemu dengan Christian yang sudah pergi selama bertahun-tahun. Di sisi yang lain, dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk membuat Timothy berbelas kasihan kepada mereka dengan memandang kehadiran c
Baca selengkapnya

Bab 112

Saat mendengar perkataan Christian, raut wajah Vivi seketika menjadi sangat buruk. Dia merasa bahwa Christian benar-benar sudah gila. Masalah paman dan keponakan memperebutkan satu wanita ini merupakan hal yang sangat memalukan bagi keluarga besar mana pun, tetapi Christian sama sekali tidak mempertimbangkan dampaknya."Christian! Dengarkan aku, selama aku masih hidup, jangan berharap aku akan membiarkanmu menikahi wanita itu! Kamu harus menjauhinya karena sekarang dia adalah istri Zayden, yang kalian lakukan ini sudah melanggar aturan!" teriak Vivi.Saat mendengar ucapan Vivi, Christian langsung menepis tangan Vivi dengan kuat dan berteriak, "Sekalipun melanggar aturan, aku dan Audrey sudah berpacaran lebih dulu. Om Zayden sama sekali nggak menyukainya, kenapa dia nggak bisa melepaskannya? Aku nggak peduli dengan pandangan orang lain, aku bisa membawa Audrey untuk hidup di luar negeri."Christian baru saja selesai berbicara, lalu Vivi langsung menampar wajahnya dengan keras dan berkat
Baca selengkapnya

Bab 113

Setelah tidur untuk waktu yang lama, Audrey baru kembali sadar dan membuka matanya dengan perlahan. Ketika melihat lingkungan yang sangat asing itu, Audrey baru mengingat kejadian yang terjadi sebelum dirinya pingsan.Begitu bergerak, Audrey seketika merasakan rasa sakit yang luar biasa besar di setiap tubuhnya dan sama sekali tidak bertenaga. Audrey sontak merasa ketakutan dan berpikir apakah hal yang terjadi padanya telah memengaruhi kandungannya. Ketika sedang memikirkan hal ini, Audrey hendak bangkit, tetapi dia justru terjatuh kembali ke tempat tidur karena lemas dan tidak bertenaga.Saat ini, pelayan yang berjaga di luar mendengar gerakan di dalam kamar. Dia pun berjalan masuk dan merasa sangat bahagia saat melihat Audrey telah sadar. Dia lalu berkata, "Nona Audrey, Anda sudah sadar?""Anakku …," seru Audrey."Tubuh Anda baik-baik saja," jawab pelayan itu dengan jujur.Saat mendengar semuanya baik-baik saja, Audrey pun merasa lega. Audrey lalu melihat sekeliling sekilas dan menya
Baca selengkapnya

Bab 114

"Mungkin karena dia ingin keluar hari ini dan aku menolaknya, dia menjadi kesal. Bagaimana ini?" jawab pelayan itu.Raut wajah Zayden seketika menjadi suram. Dia pun berpikir bahwa Audrey menjadi semakin berani sekarang. Setelah melakukan hal seperti itu, bisa-bisanya wanita ini masih berpikir untuk pergi. Apa mungkin Audrey khawatir kepada Christian dan buru-buru ingin menemuinya?"Suruh dokter tunggu di sana, aku akan segera datang," kata Zayden dengan ekspresi suram. Kemudian, dia segera memutar kemudi mobilnya dan melaju ke arah vila tempat Audrey tinggal. Lantaran tidak memiliki cara untuk mendapatkan informasi apa pun, Audrey yang berada sendirian di kamar hanya bisa menonton televisi di hadapannya dengan tatapan kosong. Di layar televisi, sebuah drama sekolah yang sangat populer sedang ditayangkan, tetapi Audrey sama sekali tidak tertarik untuk menontonnya. Jika dia masih seorang gadis yang naif seperti dulu, Audrey mungkin akan merasa terharu dengan cerita gadis malang yang b
Baca selengkapnya

Bab 115

Saat Zayden berbicara, Audrey merasakan sorotan yang tajam dan dingin tertuju pada dirinya, lalu berhenti pada perutnya yang kecil. Di sana adalah bayi milik Audrey dengan Christian sehingga tatapan Zayden menjadi sangat tajam. Hal itu pun membuat Audrey seketika menjadi bergidik."Karena kamu tidak mau mengobati lukamu, itu artinya kamu tidak peduli dengan tubuhmu. Kalau begitu, anak haram di perutmu juga tidak bisa hidup lebih lama lagi. Aku akan menjadi orang baik untuk membantumu membereskan beban ini," seru Zayden sambil mengeluarkan ponsel dan hendak menelepon dokternya.Melihat hal itu, Audrey langsung bangkit dari tempat tidur dengan panik dan berkata, "Jangan. Kamu pernah janji nggak akan menggugurkannya!"Zayden menggenggam ponselnya dan menatap Audrey dengan dingin sambil berkata, "Sejak kapan kamu berhak bernegosiasi denganku?"Audrey merasa bulu kuduk di tubuhnya seketika bergidik. Nada bicara Zayden tidak seperti sedang ingin memaksa menggugurkan kandungannya, tetapi seol
Baca selengkapnya

Bab 116

Audrey berkata dengan suara dingin dan menolak perhatian dari Zayden. Sebab, Audrey tidak tahu, apakah Zayden akan berubah pikiran dalam sekejap nantinya. Di sisi lain, Zayden baru saja merasa sedikit bersalah, tetapi perasaan itu sontak berkurang ketika dirinya melihat ekspresi dingin Audrey. Kelihatannya, Audrey juga tidak berharap mendapatkan obat jika bukan dari orang yang dicintainya. Kalau begitu, untuk apa dia harus ikut campur?"Kalau begitu, tidak perlu urus dia. Pastikan saja dia tetap hidup," ucap Zayden sebelum berbalik dan pergi.…Zayden pun mengemudi dan meninggalkan vila sambil menatap jalanan yang luas. Ini pertama kalinya Zayden merasakan dirinya tidak tahu harus pergi ke mana. Dia sudah terbiasa melihat sosok Audrey yang muncul di hadapannya, tetapi sekarang….Setelah melamun sejenak, akhirnya Zayden mengemudikan mobilnya ke arah perusahaan. Ini juga merupakan salah satu kebiasaan Zayden. Ketika menghadapi masalah yang menyebalkan, dia akan sepenuhnya tenggelam dalam
Baca selengkapnya

Bab 117

Saat ini, Christian berdiri di depan pintu perusahaan. Tidak lama kemudian, hujan mulai turun sehingga dia hanya bisa berdiri di bawah kanopi untuk menghindari hujan sambil memantau apakah Zayden memiliki tanda-tanda untuk keluar.Christian tidak akan pergi sebelum Zayden memberitahunya keberadaan Audrey dan dia yakin bahwa Audrey baik-baik saja. Hujan semakin lebat dan pakaian Christian juga sudah basah akibat terciprat air hujan, tetapi Christian tidak terlihat memiliki tanda-tanda ingin pergi."Tuan Zayden, sekarang Tuan Christian masih menunggu di bawah. Bagaimana kalau …," kata Caleb yang merasa tidak tega ketika melihat tampilan menyedihkan Christian dari atas."Kalau kamu merasa kasihan kepadanya, turun dan temani dia saja," seru Zayden dengan suara dingin.Zayden berdiri di pinggir jendela dan melihat Christian yang tidak kunjung pergi. Hatinya pun menjadi semakin jengkel. Apa Christian berpikir bahwa berbuat seperti ini akan membuat hatinya menjadi lunak? Zayden pun berpikir b
Baca selengkapnya

Bab 118

Setelah berhasil membujuk Christian untuk pergi, Kenny langsung menelepon Zayden dan berkata, "Apa kamu ada waktu sekarang? Aku di bawah perusahaanmu, ayo kita pergi ke bar."Jika itu dulu, Zayden tidak akan pernah setuju untuk pergi minum-minum saat sedang jam kerja. Akan tetapi, situasi sekarang berbeda. Begitu teringat dengan berbagai masalah yang terjadi belakangan ini, Zayden pun mengulurkan tangan dan menekan dahinya sambil berkata, "Aku turun sekarang."Mereka pun bertemu di lantai dasar perusahaan, lalu langsung pergi ke bar terdekat. Zayden meminta sebuah ruang privat yang tenang, lalu langsung memesan belasan anggur. Melihat hal itu, Kenny sontak kaget. Dengan melihat gelagat Zayden saat ini, Kenny menduga bahwa perasaan Zayden bukan hanya buruk, melainkan sudah diambang murka.Anggur diantarkan dengan sangat cepat. Zayden langsung duduk di sofa, lalu membuka penutup anggur, menuangkannya ke dalam gelas anggur dan langsung meneguknya hingga habis. Dia sama sekali tidak menggu
Baca selengkapnya

Bab 119

Ini merupakan sebuah kesempatan yang langka. Shania tahu bahwa membuat Zayden menjadi mabuk seperti sekarang ini adalah hal yang sangat sulit. Oleh sebab itu, dia tentu harus menggunakan kesempatan ini dengan baik. Selama dia berhasil hamil, Zayden tidak mungkin bisa terus menunda lagi. Dia bahkan bisa membawa anaknya langsung mencari Timothy di Kediaman Moore dan meminta Timothy untuk menyuruh Zayden segera menikahinya.Saat memikirkan hal ini, Shania menjadi sangat bersemangat. Dia pun bergegas melepaskan seluruh pakaiannya, lalu mendekat ke tempat tidur dan menempel ke tubuh Zayden. Setelah itu, Shania mengulurkan tangannya, menyentuh tubuh Zayden dengan sembarangan, dan membuka satu per satu kancing di pakaian Zayden.Zayden yang awalnya masih merasa pusing sontak menjadi sedikit sadar ketika merasakan sentuhan tersebut. Lantaran sedang mabuk, Zayden tidak melihat jelas orang yang ada di hadapannya dan hanya mengetahui bahwa itu adalah seorang wanita."Au … Audrey?" seru Zayden.T
Baca selengkapnya

Bab 120

Saat mendengar perkataan Shania, Zayden tertegun sejenak.Perkataan Shania memang benar. Lantaran dia pada akhirnya akan menikah dengan Shania, kenapa dia masih enggan menyentuh Shania?Melihat Zayden tidak berbicara, Shania memberanikan diri untuk mendekat. Lalu, dia menempelkan tubuhnya yang tidak mengenakan apa pun di dada Zayden dan berkata, "Zayden, kalau kamu benar-benar mau menikahiku, lakukanlah sekarang. Aku nggak percaya, kamu masih akan menolakku seperti sekarang ini setelah kita menikah nanti."Seusai berbicara, Shania kembali meraba-raba tubuh Zayden dengan sekuat tenaga dan sebagian besar kancing di pakaian Zayden juga sudah terbuka. Saat ini, Shania menyentuh dada Zayden yang kekar untuk membuat Zayden ikut tergugah. Sayangnya, Zayden tetap tidak merasakan apa pun setelah Shania berusaha dengan keras. Bahkan, Zayden justru merasa sangat jijik melihat tindakan Shania seperti ini.Saat ini, Zayden sangat yakin bahwa dia sama sekali tidak memiliki perasaan apa pun kepada wa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
46
DMCA.com Protection Status