Semua Bab Menjadi Istri Kedua Billionaire : Bab 51 - Bab 60

123 Bab

Jatuh Cinta

"Mommy memakan mie mentah?" tanya Marc sembari menatap bungkus mie di tangan sang Mommy. "Syuuttt …." Disha mengisyaratkan agar putranya tersebut mengecilkan volume. "Pelankan suaramu, Sayang. Nanti kedengeran lagi sama Daddy.""Tetapi itu tidak sehat, Mom." Marc mengerjab beberapa kali. "Ini." Disha memberikan sejumput mie mentah ke tangan putranya, di mana Marc langsung mencobanya. "Bagaimana?" tanya Disha kemudian. "Umm … seperti keripik," jawab Marc. "Ini." Disha juga memberikan mie tersebut ke tangan Gebara, di mana dengan ragu anak angkatnya tersebut ikut mencoba. Pada akhirnya ketiganya duduk di balik pot besar tersebut, makan mie mentah secara bersama. "Mommy, ini hari minggu. Kenapa kita tidak jalan-jalan?" tanya Marc, menatap Disha dengan air muka murung. Besok, teman sekelasnya pasti akan bercerita tentang liburan mereka bersama keluarga, dan Marc … seperti biasa, hanya diam dan pura-pura tuli. Marc kira setelah Daddynya tak bersama Kinja, dia bisa jalan-jalan bersa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-14
Baca selengkapnya

Backstreet

Mendengar tawa putranya dan istrinya, Damon yang tengah bekerja sedikit terusik. Dia tidak marah atau sedang kesal karena tawa itu, tetapi dia merasa pemasaran dan terhibur. Dia terhibur karena tawa mereka sangat merdu di pendengaran Damon, dan dia penasaran dengan apa yang dilakukan anak serta istrinya. "Aku keluar sebentar. Lanjutkan pekerjaanmu," ucap Damon pada Ben, keluar dari ruangannya dan berjalan ke tempat Disha dan anak-anak mereka– tengah bermain di taman samping, dan sepertinya sedang mereka sedang seru-seruan. Damon menaikkan sebelah alis, menatap pemandangan yang menakjubkan di sana– di mana Disha dan kedua anak kecil mereka tengah balapan mobil-mobilan. Disha sendiri dengan naik mobil berwarna merah dan Gebara serta Marc menaiki mobil hitam, tengah berusaha mengejar dan menyalip Disha yang melaju di depan mereka. Seulas senyuman manis menyungging di bibir Damon. Manik matanya terang dan memancar antara takjub dan terpesona. Hell! Disha menemani anak-anak mereka berma
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-15
Baca selengkapnya

Siapa Paling Berani?

"Kau masih berani menunjukkan wajahmu di depanku, humm?!" geram Damon dingin, melepas tangan Kinja yang memeluk lengannya. "Tentu aku berani, Damon. Karena aku tahu kamu masih mencintaiku. Dan …-" Kinja mengalungkan tangannya kembali ke lengan Damon, "kau tidak bisa berbuat apa-apa, Damon. Aku bisa mempublikasi perceraian kita jika kamu tidak menuruti keinginanku, aku akan mencemarkan nama baik Disha dan tentunya bisnismu akan … bomm-- hancur," ucap perempuan itu dengan nada bangga dan cemerlang. "Kau yakin mengancamku?! Cih." Damon berdecis sinis, melepas kasar tangan Kinja yang melingkar di lengannya. "Silahkan lakukan apapun yang kau mau jika kau ingin nama mu juga hancur!" desis Damon, segera beranjak dari sana– meninggalkan Kinja dengan raut muka muram dan kusut. "Sialan!" gerutu Kinja pelan, menghentakkan kaki sembari memperhatikan Damon yang tengah berjalan ke arah Disha. Damon berjalan dengan langkah panjang, terburu-buru menghampiri Disha. Di sisi lain, Disha tengah meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-15
Baca selengkapnya

Tawaran Menggiurkan Sera

"Selain berani membentakku, dia juga berhasil membuatku tergesa-gesa seperti. Sialan!" geram Damon, melangkah cepat menuju lantai tempat Disha bekerja. Sampainya dia di sana Damon harus dikejutkan oleh sesuatu. Yah, Disha– istri keduanya yang menjadi satu-satunya saat ini tengah makan siang dengan … para kedua temannya, tanpa pria bernama Tio yang menjadi alasan Damon kemari. 'Shit! Dia mempermainkanku, Heh?!' batin Damon, mengepalkan tangan lalu berjalan dengan langkah santai ke tempat istrinya. Meskipun dalam dirinya ada kemarahan, Damon tetap berusaha untuk terlihat tenang. Sera dan Stella yang tengah bercanda, sontak berhenti tertawa kala melihat siapa pria yang berdiri di belakang Damon. Keduanya buru-buru berdehem salah tingkah, lalu mendadak mengemasi makan siang mereka. Keduanya pindah meja– takut pada sosok pria di belakang Disha. "Eih, kalian mau--" Disha tak melanjutkan kalimat pertanyaannya, memilih menoleh ke belakang karena feelingnya tak enak– entah kenapa dia meras
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-17
Baca selengkapnya

Jangan Terpancing Sayang

"Lima puluh juta untuk telanjang di depanku. Berani?" dingin Ben, sudah berada tepat di depan Sera yang telah memucat pias dan gugup setengah mati. "A--apaan sih? Najis," ketus Sera, menepis tangan Ben dari lengannya dan berniat buru-buru kabur dari sana. Namun, Ben dengan cepat mencekal pergelangan tangan Sera, menghentikan langkah perempuan. "Lepas, Sialan!" "Bahasa-mu!" peringat Ben sembari melayangkan tatapan tajam ke arah Sera, menatap marah dan juga dingin. "Yaa … tolong!" pekik Sera, kesal sekaligus takut dengan tatapan mata Ben yang begitu tajam. 'Aku benci pria sejenis ini!' batinnya, memberontak dan berusaha untuk melepas cekalan Ben dari pergelangannya. "Bagaimana dengan tawaranku, Nona? Kau takut?" Ben menaikkan sebelah alis, masih dengan mencekal pergelangan tangan Sera dengan kuat sembari menatap remeh pada Sera, "takut tubuh palsumu terlihat, heh?""Sialan!" Sera menggeram marah. "Bahasamu!" Lagi-lagi Ben memperingati. Sera berdecak pelan, menatap semakin kesal da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Kesalahan Fatal

"Aku lepas. Awas saja jika kau terpancing!" Mendengarkan ucapan Sera tersebut, entah kenapa Ben merasa tak sabaran dan … hell, tubuhnya kepanasan. Sial! Kenapa dia jadi seperti ini? Bahkan ini belum apa-apa! "Eitz, tunggu dulu!" Sera menghentikan tangannya yang berniat menarik tali piyama, menahan piyama agar tidak terlepas sembari menatap Ben dengan alis naik turun. Ben sendiri, mengumpat dalam hati. Shit? Padahal sedikit lagi dan dia hampir melihat-- "Mana bayaranku? Enak saja nanti aku sudah bertelanjang di depanmu untuk menunjukkan kalau aku nggak palsu, eh kamu malah nggak bayar aku lagi. Kasih bayaran dulu!" ucap Sera, menarekan tangan sembari melayangkan tatapan tajam dan penuh penuntutan pada Ben. Ben menghela napas, mengeluarkan amplop berwarna coklat dari balik jas kemudian memberikannya pada Sera. Awal, dia hanya bercanda karena ingin melihat seberapa nekat dan berani perempuan ini, kemudian dia mulai penasaran benarkah Sera laki-laki atau perempuan--sebab perilaku per
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-19
Baca selengkapnya

Anak Kamu Sayang

"Bo--boleh aku mencoba, Pak Ando?" ucap Disha tiba-tiba, mengagetkan semua orang Disha; termasuk Ando dan juga Kinja. Disha tak ingin mencoba, tak ingin menunjukkan kemampuannya juga atau ingin pamer. Hanya saja, ini bersangkutan dengan nama baik suaminya. Jadi, Disha terdorong untuk mencoba membantu. "O--oh, silahkan, Nyo … ah, Disha," jawab Ando, mempersilahkan Disha untuk mencoba memperbaiki gaun yang rusak tersebut. Dia terlalu gugup dan kaget saat Disha menawarkan bantuan. Hell! Sangking gugupnya dia, Ando hampir kelepasan memanggil Disha dengan sebutan Nyonya. Disha tersenyum tipis ke arah Ando, berjalan mendekati Kinja dan meminta agar Kinja melepas dress tersebut. "Memangnya kamu bisa? Heh, kamu ini hanya wanita kampungan. Bisa apa kamu masalah beginian?" Kinja mencemooh, menatap sinis ke arah Disha dengan manik mata menyorot tajam. "Aku hanya ingin membantu, Kinja. Tolong lepaskan dress-nya." Disha berkata datar. "Kamu memanggil nama saya? Hei, lancang sekali kamu!" mar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-19
Baca selengkapnya

Hadiah Damon

Bug'Seseorang melayangkan tinju ke arah wajah Ben dengan begitu kuat, membuat Ben terpental dan berakhir tersungkur di lantai. "Kau menghamili perempuan, Ben?!" Suara geraman terdengar marah, pria yang melayangkan pukulan tersebut berdiri menghadap Ben yang masih tersungkur di lantai sembari menatap Ben nyalang dan murkah. "What the fuck! Kau salah paham!!" kesal Ben, berdiri sembari balik melayangkan tatapan tajam ke arah Ando– kakak angkatnya yang lebih galak dibandingkan Damon padanya. "Wanita ini …-" ucapan Ben berhenti, saat dia ingin melimpahkan masalah tersebut pada Sera, perempuan itu sudah tidak ada di sana. "Cik, dia pergi!" kesal Ben pada Ando. "Tentu saja dia pergi. Dia takut kau tidak tanggung jawab. You're bastard!""Kau salah paham, Kak!" Ben menekan kata-katanya, melotot marah ke arah Ando. Sialnya, perempuan pembuat masalah tersebut malah pergi di saat situasi semakin gawat begini. 'Sera!! Awas saja kau!!'"Ikut denganku, Bajingan!" geram Ando dengan nada marah d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-21
Baca selengkapnya

Aku Salah Mas

"Da--Damon?!" kaget Kinja kekita Damon menghampirinya tetapi untuk merampas kalung tersebut dari lehernya. Bukan hanya Kinja, semua orang di sana dibuat kaget oleh Damon yang merampas kalung indah tersebut dari leher Kinja. "A--apa yang kamu lakukan?" pekik Kinja tak habis pikir, menatap malu bercampur panik ke arah Damon. "Dasar PENCURI!" maki Damon pada Kinja, tepat dihadapan semua orang. Setelah itu, dia beranjak dari sana dengan wajah marah dan tatapan tajam yang menghunus mengerikan. Kinja mematung di tempat untuk persekian detik, tak dapat menguasai dirinya dari perasaan sakit akibat ucapan Damon tadi. Di--dia disebut pencuri? Kalung itu milik Kinja, dia tahu jika Damon telah menyiapkan kalung tersebut jauh hari hanya untuk wanita yang disebut lebih dari kata cinta, dan siapa lagi jika bukan Kinja?! Hanya Kinja yang Damon cintai. Walau malu hingga ke ubun-ubun, Kinja tetap tersenyum dengan elegan pada para staf yang ia kumpulan. "Hanya kesalah pahaman saja," ucap Kinja, la
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-21
Baca selengkapnya

Wanita Sinting

"Daddy, kenapa Mommy belum pulang?" tanya Marc, berdiri di ambang pintu ruangan Daddynya sembari menatap sang Daddy dengan manik mata berkaca-kaca. Damon mendongak, menghela napas dan menatap ke arah putranya. Yah, dia telah kembali ke rumah– tanpa pulang bersama Disha atau tanpa peduli sekarang wanita itu ada di mana. Damon masih marah, dia sangat kecewa karena Disha membuang hadiah pemberiannya. Sial! Damon menyiapkan kalung itu se sempurna mungkin. Ketika dia memberikannya pada Disha, dia masih kurang percaya diri karena kalung tersebut mungkin bukan selera Disha– walaupun Damon sendiri telah merancang sesuai selera Disha. Damon tak percaya diri jika kalung tersebut akan istimewa di mata Disha. Ketika dia memberikannya, ternyata Disha suka. Tentu saja Damon melambung tinggi dan senang karena melihat raut bahagia Disha ketika menerima kalung itu. Namun, tak berlangsung lama, dengan mudah Disha malah membuangnya dalam tong sampah. Sial! Jika ada kata yang lebih menyedihkan diband
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
13
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status