Home / Romansa / Merebut Hati CEO Tampan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Merebut Hati CEO Tampan : Chapter 81 - Chapter 90

98 Chapters

Pernikahan Wilona

Setelah sekian lama saling bersama dan mencintai akhirnya Wilona dan Reyhan telah resmi melangsungkan pernikahan. Wilona juga telah melupakan masa lalu Tuan Harizon karena saat ini yang terpenting adalah kebahagiaan Wilona. Wilona ingin menikmati momen-momen berbahagia bersama suami Wilona. Wilona dan Reyhan sudah menjadi suami istri yang sah. Banyak wartawan yang datang untuk menyaksikan kami. Wajah Wilona yang bening dan cantik membuat daya tarik orang-orang menatapku dengan tatapan terpesona.Wilona juga mendengar bisik-bisik dari para tamu bahwa Wilona sangat cantik dan terlihat seperti usia belasan tahun. Wilona hanya tersenyum saja mendengar bisikan positif tersebut. Sementara Reyhan juga sangat tampan ditambah lagi ketika ia tersenyum serasa seperti Wilona ikut tersihir oleh gigi gingsulnya yang mungil. “Selamat ya atas pernikahan kalian” ujar Lisa.“Terimakasih, ya” ujar Wilona.Reyhan hanya membalasnya dengan senyuman tulus. Lisa yang datang ke pernikahan Wilona dan ia mengaj
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Anisa Berubah

Anisa duduk di sofa ruang tamu sambil menonton acara yang ada di stasiun televisi. Sambil menonton acara kesukaan Anisa pun juga sambil memakan makanan ringan yang terdiri dari pop corn, keripik singkong pedas, keripik pisang manis dan masih banyak lagi. Melihat Anisa yang bersantai, Vino hendak memintanya untuk membantu Vino dalam mengerjakan tugas menggambar. Sebenarnya Vino bisa mengerjakannya seorang diri. Hanya saja, Vino sangat ingin ditemani oleh sosok mama dibeberapa kesempatan. Dengan membawa buku gambar dan pensil warna, Vino pun memanggil Anisa. “Mama Anisa, bantu Vino mengerjakan tugas menggambar Ma” pinta Vino. Alih-alih menyambut hangat kepada Vino, Anisa malah semakin membesarkan volume suara televisi. Memang, Anisa tidak menggubris secara langsung hanya saja Vino mengerti penolakan Anisa untuk membantunya.Dengan wajah murung, Vino pergi dari hadapan Anisa dan duduk seorang diri di teras rumah. Jam masih menunjukkan pukul 1:00 Sore dan mas Bram masih bekerja di salah s
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Shahnaz Sembuh

Beberapa Bulan telah berlalu dan kini Syahnaz telah berhasil sembuh secara total dari penyakit stroke yang ia derita. Anehnya, perawat pribadi yang selalu merawatnya itu adalah Anisa. Hubungan Bram dengan Reyhan maupun diriku juga semakin membaik karena adanya Anisa yang menjadi penengah. Bram juga memaafkan Anisa karena ia berpikir bahwa Wilona saja bisa memaafkan Syahnaz yang sudah jahat pada Wilona dan apalagi dengan Bram. Semuanya sudah berjalan dengan damai. Anisa yang mengandung tujuh bulan ini sudah sedikit kewalahan dengan kandungnya.Kadang-kadang Anisa merasa letih dan terpaksa izin bertugas di rumah sakit. Syahnaz yang sudah sembuh juga tidak henti-hentinya menangis dan memeluk kami. Wilona berharap setelah kesembuhan ini, Syahnaz dapat berubah menjadi wanita yang tidak lagi licik dan jahat seperti dulu. Wilona secara terang-terangan memberikan nasihat padanya dan dengan cepat Anisa membacanya sambil terus menangis. Wilona, mas Bram Reyhan sudah memaafkannya namun ada satu o
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Di kasih Hati Minta Jantung

Di part sebelumnya pintu telah dibuka oleh seseorang. Awalnya Wilona mengira dia adalah Tuan Harizon, namun setelah memperlihatkan wajahnya ternyata bukanlah Tuan Harizon. Wilona belum pernah melihatnya selama Wilona mengenal keluarga Reyhan. Namun, dari parasnya... Orang ini sangat mirip dengan mertuaku. Dia memperkenalkan diri sebagai adik tiri Tuan Harizon. Wilona terkejut namun tetap mengontrol diri agar tidak terlalu terkejut atau pelanga-pelongo dihadapannya.“Jadi, Paman Rahandi adalah adik tiri dari Tuan Harizon?” Wilona mencoba bertanya lagi.“Iya. Aku memang bagian dari keluarga Harizon” ujarnya tegas.Wilona memperkenalkan dirinya sebagai menantu Tuan Harizon. Sementara Syahnaz pun terlihat terpaku. Wilona mengira ia sudah mengetahuinya, namun sangat aneh bila Syahnaz juga tidak mengenali pamannya tersebut. Tidak ingin berlama-lama, Wilona memperkenalkan Syahnaz padanya dan sedikit menceritakan kekesalan Tuan Harizon pada Syahnaz. Paman Rahandi sepertinya sangat antusias men
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Mengungkapkan Sandiwara

Di part sebelumnya, Syahnaz hendak menceritakan kelicikannya yang selama ini berhasil melabuhi orang-orang. Syahnaz mengatakan, bahwa waktu pertama kali dirinya ke rumah sakit, dia memang beneran sakit. Namun bukan terkena stroke melainkan karena kelelahan. Syahnaz kembali menegaskan bahwa dokter yang sebenarnya menanganinya telah lebih dahulu keluar dari dalam ruangan tempat ia di periksa. Wilona melotot kearahnya, merasa Syahnaz sudah sangat keterlaluan. Dari amarahku, aku kembali kepikiran soal dokter yang mengatakan dia terkena stroke. Saat Wilona bertanya, Syahnaz tertawa sampai terbingkal-bingkal. Syahnaz mengatakan, bahwa dokter itu bukanlah dokter yang asli. Rasanya Wilona ingin menampar wajahnya secara berulang kali! Sayang sekali tangan dan kakiku terikat oleh tali dengan sangat erat!“Bagaimana Wilona? apa kamu sudah paham? Atau Pelu Wilona ulang ceritaku kembali?” tanya Syahnaz dengan wajah mengejek.“Sialan kamu!” aku memalingkan wajah karena saking muaknya.Tidak lama ke
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Sulit Ditebak

Wilona mencoba melihat di sekeliling tempat Wilona dikurung barangkali ada benda yang bisa dipergunakan untuk melepaskan ikatan ini. Wilona teringat, Tuan Harizon masih bisa untuk membantuku. Wilona pun memanggilnya dengan pelan ada perasaan was-was ada perasaan sedih. Tuan Harizon tidak menoleh atau bahkan pingsan? Wilona tidak dapat benar-benar memastikan kondisinya saat ini.DREETDisaat keputusan asaan, aku mendengar suara telepon yang berasal dari kantong celana Tuan Harizon. Wilona memintanya untuk mengangkat telepon itu. Namun lagi-lagi Tuan Harizon tidak bergeming. Rasanya Wilona sudah hampir menyerah dan pasrah. Tidak lama kemudian, Syahnaz datang sambil membawa pop corn. Ia mendengar suara telepon namun tidak membuatnya terkejut dan malah sebaliknya dia mengejek Wilona dan berkata, “Mau aku ambilkan?”Wilona memalingkan wajahku dan memilih melihat tembok daripada wajah liciknya! Syahnaz meraih ponsel tersebut dan mulai berbicara, “Oh... Ini sih dari adikku tersayang” ujarnya
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Terjun Ke Jurang

Sudah tiga hari kami di sekap dan selama tiga hari itu pula mereka tidak diberi makan maupun minum. Rasanya tenggorokan Wilona sudah sangat mengering hingga membuat Wilona batuk-batuk. Disaat Wilona melemah, Wilona melirik Tuan Harizon yang masih tertidur. Wilona memang kehilangan tenaga namun tidak separah Tuan Harizon. Wilona tidak tega harus melihatnya sakit dan ditelantarkan seperti itu. Sungguh, Syahnaz begitu tega memperlakukan kami seperti ini. “Papa, sadarlah” aku mencoba memanggilnya karena aku benar-benar takut bila nyawanya melayang akibat perbuatan keji mereka!Huk!Huk!Setelah berjam-jam hanya terdiam saja akhirnya kini Tuan Harizon bisa menunjukkan reaksinya meskipun hanyalah suara batuk saja. Tidak terasa air mataku mengalir deras tak kuasa melihatnya seperti itu. Wilona juga tidak yakin bahwa Tuan Harizon bakalan bisa bertahan hingga hari esok ataupun nanti! Kelihatannya dia sudah kritis dan Wilona hanya bisa melihatnya tanpa bisa membantunya untuk yang ke terakhir ka
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Ibu Paruh Baya Yang Baik

Malam ini Wilona tidak bisa tidur. Wilona menatap bintang diatas langit dan merenung tentang diriku sendiri. Wilona masih belum bisa mendapatkan ingatannya kembali. Namun, air mataku seakan terus ingin mengalir hingga membasahi kedua pipi Wilona. Wanita paruh baya tadi melihatku dan dia menghampiri Wilona dan ikut duduk disampingnya.“Ayo Neng geulis, kita makan malam yuk”ajaknya sopan.Wilona menggelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa Wilona tidak bernafsu untuk makan malam. Wajahnya menatap wajah wikondengan prihatin lalu dia pun mengatakan bahwa aku pasti akan bisa mengingat kembali. Hanya saja, perlu membutuhkan waktu yang belum bisa dipastikan kapan akan tiba. Wilona diam tidak tahu harus membalasnya apa? Sementara dia kembali mengajak Wilona untuk makan malam. Kali ini Wilona mengiyakan ajakannya karena sebenarnya Wilona sudah sangat lapar. Seperti belum makan hingga beberapa hari. Dimeja makan Wilona melihat anak kecil tadi dan dia seakan menerima kehadiran dirinya. Wilona la
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Ada Apa Dengannya?

Anisa membawa Reyna ke rumahnya karena ia kasihan melihat Reyna sendirian didalam rumah Reyhan. Anisa juga telah mengirim pesan ke Reyhan terkait Reyna yang ia bawa ke rumah. Sebelum pulang, Anisa mampir ke restoran karena ia tahu anak-anak tersebut belum sempat makan sore. Anisa menyuruh mereka untuk mencari tempat duduk yang kosong sementara dirinya sibuk memesan hidangan. “Kak Reyna, ayo kita duduk disitu” ujar Vino sambil menunjuk tempat duduk yang di pojok kanan. “Iya” Reyna dan Vino berjalan menuju ke tempat duduk tersebut. Melihat Anisa masih sibuk memesan hidangan, Vino pun menunjukkan jam tangan bermodifikasi mainan ke pada Reyna. “Ini jam tangan baru aku kak Reyna. Mama Anisa yang membelikan aku” ujar Vino kegirangan.Mendengar kata mama, Reyna pun mendadak menangis hingga membuat orang-orang disekitarnya pada menoleh kearah Reyna. Sementara itu, Anisa telah selesai memesan dan menuju ke anak-anak. Dia heran melihat Reyna menangis sementara Vino terlihat kebingungan.“Vin
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Identitas Paman Rahandi

Sudah satu bulan lamanya Wilona tinggal bersama ibu Tuti dan Adi. Selama satu bulan itu juga aku tidak kunjung mengingat ingatan Wilona kembali. Hingga ibu Tuti berkata secara terang-terangan kepada Wilona, beliau ikhlas bila menganggap Wilona sebagai anaknya. Hal itu berarti, Wilona harus mengikhlaskan masa lalu yang tidak Wilona ingat dan kembali membuka lembaran baru. Antara senang dan sedih kini bercampur aduk dihati Wilona. Senang karena ibu Tuti begitu baik padaku dan sedih karena Wilona meninggalkan keluarga kandung Wilona. Ibu Tuti menyisir rambut Wilona yang hitam dan lebat. Dia memuji rambut Wilona yang katanya bagus dan Wilona hanya membalasnya dengan senyuman terbaik. Wilona yang tidak ingat nama sendiri kini telah memiliki nama yang baru. Yakni Andini, nama yang anggun dan Wilona menyukainya. Ibu Tuti telah selesai mengikat rambutku dan sekarang menyuruh Wilona untuk beristirahat. Sementara dirinya kembali sibuk dengan urusan pertanian. Sebenarnya Wilona ingin membantu i
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status