"Kok, pada diem?" tanya Ara sambil menatap keduanya secara bergantian. Sadar kalau Ara menyadari, Rey pun mengusap tengkuknya perlahan sambil tersenyum miring."Kan lagi makan, masa sambil lari-lari," jawab Rey sambil tersenyum kaku. Kemudian ia melirik Fyan. Pemuda itu tidak ada tanda-tanda akan berbicara, dia asik mengaduk-aduk soto yang masih tersisa separuhnya.Ara mengangkat bahunya sambil duduk di tempat semula. "Ya bukan begitu juga, Bang. Maksudnya, 'kan biasanya kalian asik ngobrol," sahut Ara lagi sambil menggeser mangkok soto yang sama sekali belum disentuhnya keburu kebelet ke belakang."Kalau makan jangan sambil bicara. Habiskan sotomu, setelah itu kita pulang," ucap Fyan lembut sambil terus menyuap, pemuda itu sama sekali tidak mau melirik ke arah adik angkatnya."Lho, kok, buru-buru, Bang. Habis makan nggak jalan dulu, ya?" Ara menatap wajah pria di sampingnya, sementara tangannya masih sibuk mengaduk."Kamu 'kan lagi ngerjain skripsi, nanti kalau kita jalan, pulangny
Read more