Suara anak kecil yang terus mengoceh membuat senyumanku terus mengembang. Akhirnya Lala kembali juga, setelah tiga hari mengungsi di rumah neneknya. Sejak tiga hari pula aku harus menjalani hari dengan penuh kejenuhan. Itu sudah jelas. Lala sudah sejak bayi kurawat dengan sepenuh hati seperti anak sendiri. Sehingga, saat ia jauh dariku, seketika rasa sepi itu muncul.“Bunda, kata nenek, Lala harus memanggil bunda dengan sebutan ibu. Apa perlu?”Aku mengerutkan kening berpikir sejenak. “Sepertinya tak perlu. Lala sudah nyaman manggil bunda, kan?”Ia mengangguk cepat.“Bunda itu, kan, artinya sama dengan ibu.”“Oh begitu, baiklah, Bunda.” Ia lagi-lagi mengangguk dan beralih menonton serial animasi yang berasal dari negeri seberang. Ya itu cerita anak kembar botak yatim piatu, di salah satu stasiun televisi. Gara-gara kartun tersebut, Lala kerap melontarkan bahasa melayu yang membuatku cukup terhibur. Aku memperhatikan wajahnya dari samping, perpaduan Kinara dan Rangga jelas teru
Terakhir Diperbarui : 2023-07-26 Baca selengkapnya