“Mama udah nunggu dari tadi. Uangnya mana, Nami? Udah males kamu ngasih uang gaji kamu sama mama? Mau jadi anak durhaka kamu? Udah syukur-syukur dilahirkan, dibesarkan, dan disekolahin di sekolahan elit. Jadi kamu nggak bisa ngurang-ngurangin jatah mama. Ingat, Nam! Satu tetes air susu mama yang pernah kamu minum aja, walau kamu ngasih mama alam semesta ini, tetap nggak bisa membalas semua kebaikan yang sudah mama kasih ke kamu!”Suara telepon dari wanita yang melahirkannya begitu menusuk sanubari Nami. Nami kehilangan selera makannya. Padahal pekerjaan di kantornya mulai pagi sampai siang ini, sangat membuat isi kepalanya berisik mampus dan menular pada lambungnya yang berdendang. Namun, makan siang dengan menu keluhan sang mama cukup membuat Nami kenyang. “Maaf, Ma. Mama yang sabar, ya? Nami, kan, udah bilang kalau nanti sisanya ditransfer. Soalnya Nami ada pengeluaran diluar rencana, Ma. Sebentar lagi bonus Nami cair, kok. Nanti Nami transfer semuanya ke mama.”Padahal belum ada s
Last Updated : 2023-07-07 Read more