Pagi harinya Abimana, Jenala serta Sera bergegas ke lantai bawah. Mereka langsung mengambil duduk di tempat masing-masing. "Ma, Papa tidak sarapan?" Raquel menggeleng. "Papa kamu selesai satu jam yang lalu. Sudah berangkat juga ke kantor, biasalah, seperti kamu tidak mengenalnya saja." Kekeh wanita itu, yang dibalas dengan anggukan singkat dari Abimana. "Aunty, Sera maunya susu coklat." Jenala menoleh pada Sera, lalu melirik segelas susu putih yang ada di sebelah gadis kecil itu. "Sebentar ya, Aunty buatkan dulu." Setelah Jenla berlalu, Abimana mengusap kepala sera penuh kelembutan. "Sayang, untuk kedepannya makan apa yang ada di hadapan Sera saja, ya. Kasihan Aunty Jena, sarapannya jadi terganggu."Sera mengernyit bingung, dia mantap Abimana penuh tanya. "Kenapa? Apakah tidak boleh, Papa?" Abimana membenarkan posisi duduknya. Dia mengusap surai Sera telaten. "Boleh saja sayang, tapi cek dulu keadaan, dan disini posisinya makanan Sera sudah tercukupi. Lalu jika ingin meminta sesu
Baca selengkapnya