All Chapters of STRUK BELANJA DI SAKU CELANA SUAMIKU: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Bab 21

STRUK BELANJA DI SAKU CELANA SUAMIKUBAB 21 "Kalian mau kemana? Mama belum selesai bicara. Duduk!" Mama berteriak, hingga Dina dan Nur nampak olehku mengintip dari jauh. Mereka pasti ingin melihat anak menantu yang sedang berdebat dan bertengkar.Mas Yoga mengangguk padaku seolah memerintahkan aku duduk dan memberi kesempatan Mama untuk memarahiku lagi. Entah apa yang ingin Mama bicarakan lagi, hanya Tuhan yang tahu."Mama sudah membayar mahal untuk masalah ini, demi kalian juga mama melakukan ini semua. Apa kalian tidak mau mengerti, mama ingin Yoga mempunyai penerus dari darah dagingnya sendiri, ahli warisnya yang akan mengurus kalian nanti sudah tua."Naif sekali Mama mertuaku ini. Apa dia tidak pernah mendengar dari berita. Banyak kejadian anak kandung membuang orang tua mereka. Jika untuk alasan itu Mama memaksa Mas Yoga mempunyai keturunan itu salah besar.Aku tahu anak adalah anugerah terindah dalam hidup. Tetapi, hanya untuk sebagian orang dan sebagiannya menganggap anak adal
Read more

Bab 22

STRUK BELANJA DI SAKU CELANA SUAMIKUBAB 22Sontak aku berdiri mendengar nama Rustam."Jadi benar kamu punya masalah dengannya. Raya hampir diculik gara-gara kamu, Dina. Atau ... jangan-jangan memang kamu dalang dibalik rencana penculikan Raya.""Demi Tuhan, tidak, Bu. Aku juga korban pemerasan Rustam.""Apa maksudnya dia memeras kamu? Rahasia apa yang disimpan olehmu hingga sampai kamu dan Mama memberinya uang dalam jumlah besar?"Dina terdiam cukup lama. Ia terlihat gugup dan seperti hendak bekata lagi."Rustam itu ...." Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Dina tak jadi meneruskan bicara."Masuk!" teriakku.Icha muncul dari balik pintu. "Permisi, Bu. Maaf menggangu. Anak-anak sudah datang semua. Seperti jadwal pesanan yang Ibu chat sudah siap mulai dikerjakan.""Terima kasih, Icha. Kamu memang bisa diandalkan. Kalau begitu saya akan bersiap-siap pergi. Jika nanti ada kendala segera hubungi saya, ya!"Tadi malam sebelum tidur, aku memang mengirimkan pesan pada Icha, untuk datang lebih
Read more

Bab 23

STRUK BELANJA DI SAKU CELANA SUAMIKUBAB 23***"Indri." Lamat-lamat suara Mas Yoga membangunkanku.Syukurlah aku hanya bermimpi, bisik batinku. Berlahan mataku terbuka, tapi ini dimana? Aku meringis lalu menyentuh kening karena kepala terasa pusing."Mas Yoga, kita dimana?" tanyaku tanpa ingin melihat keberadaannya dan masih memijit kepala."kamu di rumah sakit." Terasa tubuh Mas Yoga memelukku."Di rumah sakit?" Kupindai ruangan di sekitarku. Walau masih terasa berat membuka mata. Tetap kupaksakan."Kamu harus kuat." Suara Mas Yoga terdengar berat. Lalu melepaskan pelukannya.Aku berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi padaku."Mas. Raya, Mama dan Papa. Itu artinya aku tidak mimpi?" Aku mendongak, lalu menatap wajah Mas Yoga untuk meminta jawabannya dengan cepat.Ia menggeleng, menatapku dengan wajah sendu. Saat kulihat matanya mulai berair, Mas Yoga memalingkan wajahnya dari tatapanku."Raya ...." Kusebut nama Raya dengan berteriak. Lalu kurasakan tubuhku mulai lemas kembali,
Read more

Bab 24

STRUK BELANJA DI SAKU CELANA SUAMIKUBAB 24"Ma, jangan bikin keributan. Indri sedang berkabung." Kudengar Mas Yoga berbisik pelan.Lalu Mama dan Mas Yoga ikut berdiri. "Niat mama baik loh, Yoga. tidak mungkin orang-orang di sini selalu datang setiap hari menemani serta menghiburnya, paling sampai tujuh hari, setelah itu mereka akan kembali sibuk dengan urusan masing-masing. Sementara kamu bekerja, di rumah ada Dina dan Yuna yang menemaninya." Mama terus saja berbicara, dia tidak peduli pada orang di sekitar yang memperhatikannya."Mas, tolong antar Mama pulang ke rumahnya!" pintaku. Aku tidak mau mendengar Mama terus saja menyebut nama Dina dan Yuna di rumah orangtuaku. Gara-gara mertuaku yang berisik, orang-orang melirikku sambil berbisik."Kamu ngusir mama, Ndri?" Mama bertambah marah."Bukan, hanya khawatir dengan kesehatan Mama, aku tidak mau Mama kelelahan, kulihat Mama dari tadi sibuk membantu mempersiapkan pengajian, lebih baik Mama istirahat dan pulang." Kucari alasan agar b
Read more

Bab 25

STRUK BELANJA DI SAKU CELANA SUAMIKUBAB 25POV: Yoga"Takut kehilangan. Tapi, Dina sampai saat ini belum kamu lepaskan," gumam Indri hampir tak terdengar olehku. Lalu ia mengambil selimut dan bantal."Apa perlu ada ucapan talak, toh pernikahan itu hanya di atas kertas," jawabku asal.Tanpa ada ucapan itu pun sebenarnya Dina juga akan pergi meninggalkan aku, sesuai perjanjian yang disepakati Mama. Tidak lama lagi. Jadi aku pikir ada atau tidak ucapan perpisahan, tidak akan berpengaruh apa-apa. "Pernikahan di atas kertas kok bisa punya anak?!" Lagi Indri menyindirku, lalu beranjak dan melangkah menuju keluar kamar.Itulah Indri, ia tidak akan mau melupakan kesalahan yang kuperbuat."Mau dibawa kemana selimut dan bantal itu?" tanyaku heran saat ia beranjak dan mulai melangkah ke arah pintu."Aku mau tidur di luar dengan yang lain, kamu tidur di kamar ini sendiri saja," jawabnya dengan ketus.Lalu ia menghilang di balik pintu. Aku mendengkus.Kadang aku berpikir, Indri--istriku itu apa
Read more

Bab 26

STRUK BELANJA DI SAKU CELANA SUAMIKUBAB 26***POV: Dina"Dina, apa dia sudah tidur?" Nur mengibaskan tangannya ke wajah Mas Yoga."Hem, trus dia mau kita apakan?" tanyaku gugup."Buka bajunya, kamu juga!" Nur menarik bajuku dengan kasar."Bu-buka? Di sini ...? Nanti kalau Bu Rini dan suaminya datang bagaimana?" Ku benarkan leher bajuku yang terkulai ke sebagian pundak."Sudah jangan banyak tanya, ikuti saja permainan ini!" Mendengar aku protes Nur menghardikku.Aku terperanjat. Kurasakan tubuhku gemetar."Cepat, jangan kebanyakan mikir!" bentaknya lagi."Tidak mau." Aku menggeleng."Kamu jangan b*d 0h, Dina. Kamu harus mempertahankan Pak Yoga, memangnya kamu mau, kembali tinggal di kontrakan sempit itu? Aku kasihan sama kamu dan Yuna, makanya merencanakan semua ini." Mata Nur membulat."Tidak. Aku tidak mau membuat orang yang aku cintai susah karena aku, Nur." Aku berubah pikiran akan rencana Nur."Terus, kalau Rustam datang minta uang lagi, memangnya siapa yang mau bayar? Aku? Ini
Read more

Bab 27

STRUK BELANJA DI SAKU CELANA SUAMIKUBAB 27POV: DINA***Kami berbicara di ruang tamu. Saling berhadapan, jantungku berdegup kencang saat melihat tatapan Bu Rini yang sangat tajam, seperti elang yang ingin menerkam si anak ayam. Untunglah ada meja yang memisahkan, sehingga aku dapat menyembunyikan rasa takut yang berlebihan."Kamu masih ingat perjanjian kita?" Bu Rini memulai percakapan dengan pertanyaan. Aku tak berani menantang tatapannya."Iya, Bu." Aku melihat ke wajahnya lalu menunduk lagi."Kalau masih ingat harusnya kamu bisa menjaga jarak dengan Yoga. Dia tidak akan selamanya jadi suamimu. Bagaimana pun juga, Indri adalah istri satu-satunya yang akan tetap aku pertahankan. Aku tidak bisa selamanya berbohong pada keluarga besar kami tentang statusmu. Apalagi belum lama ini Rustam telah membeberkan fakta tentang latar belakang keluarga dan pekerjaanmu selama ini."Tidak bisa kubendung air mataku."Jangan jadikan air matamu itu sebagai senjata. Percuma. Perjanjian kita tidak mun
Read more

Bab 28

STRUK BELANJA DI SAKU CELANA SUAMIKUBAB 28POV: DinaPak Yoga mengambil Yuna dari pangkuanku. Lalu ia mecium pipi Yuna dan mengajak Yuna berbicara. Aku tertawa melihat mimik wajahnya ketika menimang Yuna dan menggodanya."Yuna masih tidur, Pak," ucapku, masih dengan senyum terkembang.Lalu Pak Yoga menatapku dan ikut tersenyum. Setelahnya ia meletakan Yuna kembali. Ia juga mulai mengusap pipiku yang masih basah, lalu menggenggam kedua tanganku dengan erat, mendekatiku dan menempelkan bibirnya ke pipiku, setelah itu ....***Setelah aku keluar dari kamar mandi, aku mendengar Pak Yoga sedang berbicara sendiri."Sayang, Maaf aku belum segera pulang, tadi aku tertidur di rumah Mama. Aku juga akan pulang ke rumah kita untuk mengambil beberapa baju untuk kubawa kesana."Aku yakin Pak Yoga sedang menghubungi Bu Indri. Ia berbicara menghadap lukisan di dinding sambil menempelkan telpon genggam ke telinganya. Sedangkan tangan satunya lagi masih memegang kemejanya. Lalu aku mendekatinya."Ja
Read more

Bab 29

STRUK BELANJA DI SAKU CELANA SUAMIKUBab 29POV: Dina"Maafkan aku, Pak. Aku tidak bisa. Jika aku tinggal di sini, andai Bu Indri mengetahuinya, pastinya ia akan merasa sakit hati. Rasanya aku seperti benar-benar menjadi perempuan paling jahat di dunia." Aku mencoba memberikan alasan penolakanku.Pak Yoga mengembuskan nafas dengan kasar serta memijit pelipisnya."Lalu apa bedanya sekarang, bukankah kamu mengharapkan suaminya mencintaimu, apa itu tidak jahat?" tanyanya terus terang.Hatiku terasa sakit ketika ia mengingatkanku akan kebenaran do'aku pada Tuhan."Pak, tega sekali Bapak berkata seperti itu.""Aku tidak salah ucap kan? Kita sudah menyakitinya sejak ia menemukan struk pembelian susu itu. Lalu apa bedanya sekarang? Kini istriku sudah ragu akan cintaku padanya. Ia bersikap dingin dan tak acuh lagi tentang keberadaanku. Maka dari itu, aku memberimu kesempatan untuk bersamaku, sebagai cadangan andai suatu saat nanti Indri mencampakkan aku.""Cadangan?""Iya, cadangan. Apa sekar
Read more

Bab 30

STRUK BELANJA DI SAKU CELANA SUAMIKUBAB 30Kenapa ia harus menyebutku sebagai istri ke dua Pak Yoga, harusnya kan bisa menyebutku istri Pak Yoga saja, tanpa embel-embel ada kata kedua.Lagi ia melirik pada Yuna yang tangisannya tambah membahana, lalu mempersilahkan aku untuk maju mendahuluinya setelah ibu di depan telah menyelesaikan transaksi pembayaran."Terika kasih," ucapku sambil melangkah maju, lalu mulai meletakan barang yang hendak kubayar dekat kasir.Ketika kasir mulai melakukan scanning barcode barang, kasir itu sesekali melirik aneh padaku, seperti sedang memperhatikan penampilanku. Aku menjadi risih, rasanya ingin segera cepat pergi dari sini."Apa kabar, Dina?" Pria itu memulai membuka percakapan. Malas rasanya menjawab basa basinya."Kamu tidak mau berbicara padaku?" tanyanya lagi."Baik," jawabku singkat dan membuang muka saat ia menatapku."Dina, kamu tahu, menurutku kamu sangat beruntung, ketika Bu Indri mengetahui tentang suaminya yang mendua, dia tidak murka padam
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status