Home / Urban / Pembalasan Menantu Sampah / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pembalasan Menantu Sampah: Chapter 81 - Chapter 90

155 Chapters

Bab 81 - Debut Api Mawar Biru

Di tengah kesunyian malam yang penuh dengan aura mencekam, sekelompok preman dengan pandangan keji telah menciptakan kekacauan di sebuah rumah yang terletak di kawasan pemukiman elit. Rumah mewah ini adalah saksi bisu dari niat jahat mereka, menjadi tempat terjadinya adegan yang sangat menakutkan. Malam ini, seolah-olah bulan sendiri menolak untuk bersinar dan memberikan terang pada tindakan keji ini.Salah satu di antara lima preman itu adalah pria dengan tindik di hidungnya. Pria itu tampak sangat menonjol, dan nampaknya ia merupakan pemimpin kelompok itu. Pria bertindik itu berdiri di tengah ruangan, mencemooh sambil melihat gadis muda yang tak berdaya di depannya. Senyum cabul menghiasi wajahnya yang penuh dengan noda dosa."Ayo, Nona manis, cepat ikut kami. Bos kami sudah tidak sabar menunggumu di ranjang, hahahaha …" ejeknya dengan kata-kata yang kasar dan suara serak. Teman-temannya yang lain turut tertawa, bergabung dalam ejekan mesum yang tidak senonoh.Wanita itu berusaha ker
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Bab 82 - Debut Api Mawar Biru (II)

"Tu-Tuan, ka-kami hanya berusaha menjalankan perintah yang diberikan Bos kami," ucap pria bertindik itu dengan tergagap, mencoba menjelaskan situasinya.Ryan memandang pria bertindik itu dengan serius. "Apa maksudmu?"Ketika Ryan bertanya, secara diam-diam pria bertindik itu memberi kode pada ketiga temannya. Dengan cepat dan diam-diam, salah satu preman mengambil tongkat kasti yang tergeletak di trotoar, dan dengan kejam memukulkannya ke arah kepala Ryan.Buk!Namun siapa sangka, dalam sekejap mata, Ryan meraih tongkat tersebut. Tangannya begitu cepat sehingga sulit dipercaya bahwa ada tangan manusia yang bisa secepat itu. Ketika tangannya menyentuh tongkat, sesuatu yang aneh terjadi.Seketika itu juga, tongkat tersebut mulai membeku. Kristal-kristal es tumbuh di sekitar tongkat, menyelimuti permukaannya dengan lapisan es yang tipis namun tajam. Ryan meremas tongkat itu dengan erat, dan dalam sekejap, tongkat kasti yang telah membeku itu hancur berkeping-keping.Para preman tersebut
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

Bab 83 - Dalang Di Balik Semua Kekacauan

"Letakkan wanita itu," perintahnya dengan suara yang rendah namun sangat dingin, menyebabkan ketakutan menjalar dalam diri para preman."Ba-baik Tuan," jawab salah satu preman yang menggendong tubuh seorang wanita. Dari kondisi wanita tersebut, tampaknya dia sedang dibius hingga tak sadarkan diri.Ini adalah kali kedua dalam hidup mereka, kelimanya merasa sangat takut ketika berhadapan dengan seseorang. Bukannya mereka penakut, namun mereka berlima trauma, menghadapi seorang pria dengan kekuatan di luar nalar, yang kini telah menjadi bos mereka.Ryan menatap tajam ke arah mereka sambil menyadari ada tanda-tanda ketidaknyamanan pada wajah preman-preman tersebut. "Apakah kalian membunuh atau memukuli keluarga korban saat melakukan penculikan?" tanya Ryan dengan nada tegas.Mendengar pertanyaan ini, kelima preman tersebut saling pandang, bibir mereka bergetar, dan mata mereka mencari jawaban yang tepat. Mereka memang tidak pernah memukuli keluarga korban, karena mereka awalnya bukanlah p
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Bab 84 - Pergi Ke Markas Gagak Hitam Surgawi

Malam semakin larut di kota Kampong Cham, dan langit dipenuhi bintang yang berkilauan seperti berlian. Setelah menyelesaikan Kontrak Budak-Tuan dengan Vithu, Sothy, Samang, Vichear, dan Veasna, Ryan meminta mereka untuk mengembalikan wanita yang mereka bius kembali ke rumahnya. Sementara itu, Ryan akan pergi menemui pasangan Ayah dan anak perempuan yang sebelumnya ia selamatkan.Sorotan lampu temaram menerangi halaman di depan rumah mewah bertingkat dua milik pasangan Ayah dan anak perempuan yang pernah diselamatkan Ryan. Di depan pintu, telah menunggu seorang pria berambut abu-abu dengan wajah penuh keriput. Tampak ekspresi lelah tercetak di wajahnya. Dia adalah Sokha, ayah dari Sreyneang, wanita cantik yang sebelumnya hampir saja diculik.Melihat Ryan tiba, Sokha tersenyum hangat kepadanya. Ia kemudian menghampiri Ryan dan menggenggam tangannya dengan penuh penghargaan. "Tuan Ryan, kata-kata tidak cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasih kami. Anda telah menyelamatkan kami dari b
last updateLast Updated : 2023-09-22
Read more

Bab 85 - Wuya Tiantang

Dalam hati, Ryan terkejut. 'Bagaimana dia tahu?' batinnya. Walau begitu, Ryan tetap tanpa ragu membuka pintu kamar 3001. Begitu pintu terbuka, Ryan melihat seorang remaja berusia sekitar 16 tahun mengenakan piyama putih yang berdiri dengan tenang menunggu kedatangan Ryan."Anak muda pemilik Api Surgawi, senang berjumpa denganmu. Seperti yang telah kamu ketahui, nama Dao Orang Tua ini adalah Gagak Hitam Surgawi," kata Gagak Hitam Surgawi dengan logat kuno.Ryan tetap waspada. "Nama Dao? Apa kamu seorang Kultivator?""Itu benar. Orang Tua ini adalah pemimpin dan pendiri Sekte Gagak Berkaki Tiga. Mungkin kamu tidak akan pernah mendengarnya," jawab Gagak Hitam Surgawi dengan ekspresi sedih.'Sekte Gagak Berkaki Tiga? Bukankah itu ...' Ryan hampir menyambungkan pikirannya, tetapi Gagak Hitam Surgawi melanjutkan perkataannya."Baiklah, tidak perlu banyak bicara lagi. Mari kita mulai pertarungan kita. Aku sangat tertarik untuk memiliki Api Surgawi milikmu," lanjutnya sambil tersenyum penuh k
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

Bab 86 - Segel

"Bahkan setelah sekian lama tidak bertemu, kamu tetap saja orang yang bodoh, Wuya Tiantang," ucapnya seraya tersenyum.Dengan cepat, Ryan melambaikan tangannya, mengaktifkan Api Mawar Biru-nya. Api biru yang membara membentuk lingkaran di sekitar sosok semi-transparan itu. Dalam sekejap, jiwa Wuya Tiantang terjebak dalam perangkap api biru. Sosok transparan itu berjuang, tetapi akhirnya, api itu membekukannya. Dengan kendalinya yang luar biasa, Ryan mengubah jiwa Wuya Tiantang yang membeku menjadi bola kristal es seukuran kelereng. Melihat bola kristal di tangannya, Ryan bernafas lega. Bola kristal itu berkilauan dan memancarkan aura dingin yang menusuk hati. Ryan melihatnya dengan cermat, tahu betapa berbahayanya jiwa dalam bola ini. Perlahan, Ryan menyimpan bola kristal es yang berisi jiwa Wuya Tiantang ke dalam saku jaketnya. Pandangan Ryan kemudian beralih ke sekitar kamar hotel yang telah menjadi medan pertempuran. Kamar yang tadinya mewah ini kini hancur berantakan. Debu, pecah
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Bab 87 - Kucing

Ryan segera keluar dari bak mandi dan mengeringkan dirinya. Ia mengenakan pakaian tidur yang nyaman dan mendekati kucing yang masih bersantai di luar jendela kamar mandi. Kucing itu menatapnya dengan mata yang penuh keingintahuan.Dengan lembut, Ryan mendekati kucing oranye itu dan mengundangnya masuk ke dalam. Kucing bertubuh gemuk itu pun langsung masuk dan mengusap-usap tubuhnya ke kaki Ryan."Maaf ya Pus, semoga kamu bisa hidup berdampingan dengannya," ucap Ryan dengan hangat seraya memusatkan kekuatannya.Ryan kemudian melelehkan bola kristal es yang berisi jiwa Wuya Tiantang dengan hati-hati. Aura hijau yang lembut menyelimuti tubuh kucing itu saat jiwa Wuya Tiantang perlahan-lahan berpindah ke tubuh hewan itu.Kucing itu tiba-tiba mengeluarkan suara cemas dan mencoba melarikan diri. Namun, Ryan meraihnya dengan lembut dan terus berkonsentrasi. Prosesnya memakan waktu beberapa menit, dan selama itu, kucing itu tampak tak nyaman.Akhirnya, ketika transfer selesai, kucing itu melep
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Bab 88 - Kembali

Wuya Tiantang menggigil saat ia merasakan aura marah dari Ryan yang mendominasi ruangan. Ia mencoba menjelaskan, "A-aku terpaksa melakukannya! Energi Qi di dunia ini sangat tipis. Walau aku tahu teknik Kultivasi lainnya, tapi Teknik Kultivasi Ganda adalah satu-satunya yang dapat meningkatkan tingkat Kultivasiku dengan cepat!"Ryan tetap tegas dalam sikapnya, "Tapi itu tidak menjadi alasan untuk menyakiti wanita-wanita itu! Masih banyak cara lain untuk meningkatkan Kultivasimu, tidak harus dengan cara seperti ini!"Kultivasi Ganda memang dapat menguntungkan kedua belah pihak yang melakukannya. Namun, itu harus dilakukan antara dua Kultivator yang setara. Dalam Kultivasi Ganda, keduanya berbagi energi Qi melalui hubungan fisik, memperkuat dan mempercepat kemajuan kultivasi masing-masing. Energi yang dilepaskan selama hubungan seksual dapat membuka pintu kultivasi yang lebih tinggi atau memasuki tingkat yang lebih dalam.Namun, jika salah satu pasangan dalam Kultivasi Ganda adalah manusia
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

Bab 89 - Berjudi Di Makau

Setibanya di bandara Phnom Penh, Ryan, Arunny, Munny, Winnie, dan Ratna telah berdiri di depan sebuah sebuah jet pribadi besar yang sedang menunggu mereka. Ini adalah Airbus A380 yang sangat mewah, sesuatu yang sangat di luar ekspektasi Arunny dan Munny yang berasal dari keluarga sederhana. Mereka terkagum-kagum oleh interior pesawat yang mewah ini, dari kursi-kursi yang nyaman hingga fasilitas lengkap yang disediakan.Ryan memastikan semuanya dalam kondisi baik dan mereka pun segera menaiki pesawat. Ini adalah pengalaman pertama bagi Arunny dan Munny naik pesawat pribadi sebesar ini, dan mereka tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Mereka berdua memutuskan untuk menikmati setiap momen perjalanan ini.Setelah kurang lebih lima jam perjalanan yang nyaman, pesawat akhirnya mendarat di Makau. Mereka disambut dengan cahaya neon yang megah dan gemerlap dari kasino-kasino besar yang mendominasi kota ini. Sebelumnya, Ryan telah menghubungi Arnold, seorang kontak yang memiliki hubungan dengan
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

Bab 90 - Menang Besar

Diam-diam, tangan Dealer meraih sebuah tombol yang tersembunyi di bawah meja. Saat tombol itu ditekan, ketiga dadu di dalam gelas kayu mulai bergerak, bergulir secara perlahan. Angka dadu yang tadinya 1, 3, dan 2, dengan tiba-tiba berubah menjadi 6, 6, dan 6.Aturan main Sic Bo menyatakan bahwa jika Dealer berhasil mencapai angka 18, maka secara otomatis Dealer akan menang, dan para pemain akan kehilangan taruhannya. Ryan, yang telah memperhatikan pergerakan dadu dengan seksama, menyadari tindakan curang ini. Ia merespons dengan senyum tipis yang menyiratkan pengetahuannya atas kecurangan tersebut. 'Menarik sekali, beraninya mereka mencoba untuk menipuku.'Dalam diam, energi Qi setipis rambut dan hampir transparan terpancar dari ujung jari Ryan. Rambut Qi ini bergerak melalui udara, menembus gelas kayu, dan terhubung dengan ketiga dadu tersebut. Dengan gerakan jari yang halus, dadu-dadu itu bergerak kembali, mengembalikan angka 6, 6, 6 menjadi 1, 3, dan 2 seperti semula."Waktu menemp
last updateLast Updated : 2023-09-28
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status