“Ma--maaf, aku tidak sengaja,” ucapku tergagap bercampur panik.“Aku akan ganti rugi. Kau tidak perlu khawatir, aku akan mengganti kerusakannya,” tawarku masih dalam keadaan panik.Sorot mata pria itu begitu dingin menusuk, hingga aku kembali meneguk salivaku karena merasa takut ke padanya. karena memang kali ini, akulah yang bersalah. Garis wajahnya begitu tegas, tetapi dia terlihat tampan. Akan tetapi, ketampanannya itu sama sekali tidak menyingkirkan rasa takut sekaligus panik yang aku rasakan. Aku yang masih merasa panik bercampur dengan perasaan takut, takut pada pria pemilik dari mobil jenis SUV berwarna hitam yang aku tabrak itu. Dan aku perhatikan, mobil miliknya bukanlah jenis mobil murah biasa.“Tidak semua masalah bisa kau selesaikan dengan uang!” bantahnya masih dengan tatapan dingin menusuk di arahkannya kepadaku.Terlihat jelas dari raut wajahnya, kalau dia merasa tidak suka dengan solusi yang aku tawarkan kepadanya.“Lalu, apa yang harus aku lakukan, hah?!” tanyaku mem
Baca selengkapnya