Semua Bab Dijodohkan Dengan Petani Tampan: Bab 1 - Bab 5

5 Bab

Bab. 1 Dijodohkan

Suasana hangat di ruang keluarga yang begitu megah, di sertai dengan alunan musik klasik menambahkan hangatnya keluargaku yang sedang bersantai di sore itu. Aku Silvia Kirana Prayoga, biasa dipanggil dengan sebutan Via. Aku putri satu-satunya dari Aditama Prayoga. Ayahku merupakan pengusaha sukses di bidang property dan konstruksi di Ibu Kota Jakarta. Cabang perusahaannya pun tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Aku terpaksa menikah dengan pria pilihan ayahku. Dia Azka Dharma Ardiansyah, anak mendiang sahabat ayahku yang merupakan seorang petani di desanya. * * * “Ayah mau kamu menikah dengan Azka. Anak sahabat ayah, yaitu pak Dharma,” ucap Ayahku, dan seketika membuatku terkejut. Dengan mataku terbelalak sempurna menatapnya. Ada rasa tidak percaya dengan apa yang aku dengar darinya. Karena tidak ada hujan ataupun petir, tiba-tiba saja ayahku menjodohkan aku dengan anak dari sahabatnya. Yang seingatku teman ayah yang bernama pak Dharma itu adalah orang kampung, petani.
Baca selengkapnya

Bab. 2 SAH!

“Ma--maaf, aku tidak sengaja,” ucapku tergagap bercampur panik.“Aku akan ganti rugi. Kau tidak perlu khawatir, aku akan mengganti kerusakannya,” tawarku masih dalam keadaan panik.Sorot mata pria itu begitu dingin menusuk, hingga aku kembali meneguk salivaku karena merasa takut ke padanya. karena memang kali ini, akulah yang bersalah. Garis wajahnya begitu tegas, tetapi dia terlihat tampan. Akan tetapi, ketampanannya itu sama sekali tidak menyingkirkan rasa takut sekaligus panik yang aku rasakan. Aku yang masih merasa panik bercampur dengan perasaan takut, takut pada pria pemilik dari mobil jenis SUV berwarna hitam yang aku tabrak itu. Dan aku perhatikan, mobil miliknya bukanlah jenis mobil murah biasa.“Tidak semua masalah bisa kau selesaikan dengan uang!” bantahnya masih dengan tatapan dingin menusuk di arahkannya kepadaku.Terlihat jelas dari raut wajahnya, kalau dia merasa tidak suka dengan solusi yang aku tawarkan kepadanya.“Lalu, apa yang harus aku lakukan, hah?!” tanyaku mem
Baca selengkapnya

Bab. 3 Menolak Untuk Menerima

“mengapa rumah begitu sepi? Ke mana ayah dan ibu pergi?” batinku bertanya-tanya.karena pada saat aku keluar dari kamarku, mendapati keadaan rumah yang begitu sepi tidak seperti biasanya. lalu pandanganku mulai menelusur ke sekeliling untuk mencari keberadaan ayah dan ibuku. Aku hanya melihat pelayan di rumah kami sedang mengerjakan tugasnya. Lalu aku menghampirinya untuk bertanya. “Ayah dan ibu ke mana?” tanyaku pada pelayan itu. “Ah, Nona ... Nona ternyata sudah bangun. Mari Nona, Anda harus segera bersiap,” ajak pelayan itu kepadaku. Dia bukannya menjawab pertanyaanku, justru malah mengajakku untuk bersiap. Aku mengernyitkan dahiku, tak mengerti mengapa pelayan ini justru mengajakku untuk bersiap. Untuk apa? “Apa yang kau maksudmu? Untuk apa aku bersiap?” tanyaku bingung. “Iya Nona, Nona harus segera bersiap. Karena sebentar lagi Tuan dan Nyonya akan pulang bersama dengan suami Nona,” jawabnya sambil tersenyum simpul, disertai anggukan kepala perlahan penuh dengan rasa hormat
Baca selengkapnya

Bab. 4 Di Abaikan

"Ah, bukankah dia pria yang kemarin?" batinku saat aku kembali teringat kejadian kemarin Aku langsung teringat kejadian yang kemari, di mana aku secara tidak sengaja menabarak mobilnya. Ayah dan ibuku mata mereka mengikuti ke mana arahu melihat. Baik ayah maupun ibu, mereka berdua langsung mengulas senyuman lebar saat pelihan pria yang berdiri di depan pintu kamar itu. “Kemari, masuklah Azka. Ini dia istrimu, Silvia,” ujar Ayahku kepada pria yang dia panggil Azka. Aku tersentak kaget mendengarnya. Mataku terbelalak, menatap dengan rasa tidak percaya atas apa yang baru saja di katakan oleh ayahku. “Di--dia ... su--suamiku?” tanyaku terbata-bata. “Ya Tuhan ... bagaimana ini bisa pria itu adalah suamiku? Bukankah dia anak dari teman ayahku yang seorang petani? Seingatku ayahnya saja sangat dekil dan kampungan, tapi ini?” batinku seketika berisik dengan berbagai pertanyaan yang bercamuk. Aku masih tidak menyangka, kalau ternyata pria yang di nikahkan ayah denganku itu adalah pria y
Baca selengkapnya

Bab. 5 Di Paksa Ikut Ke Desa

“Ayah, jelaskan kepadaku tentang pria itu, pria yang kau nikahkan denganku,” pintaku pada ayah. Aku yang langsung menemui ayah dan ibuku untuk bertanya mengenai suamiku. Karena tidak ada salahnya juga, kalau aku harus mengetahui tentangnya. "Kenapa? Apa kau mulai penasaran kepada suamimu sendiri?" tanya Ayahku balik menyindir, disertai lirikan tipis dari sudut matanya kepadaku. "Apa aku punya pilihan lain Ayah? Selain dari menerimanya?" tanyaku balik dengan sinis. Ayahku langsung terkekeh mendengarku, dia berbalik menatapku dalam-dalam. "Silvia, dia Azka Dharma Ardiasyah. Anak dari sahabat ayah yang sebulan lalu meninggal, kau ingat?" Ayahku memulai penjelasannya, "Sama seperti ayah, dia juga memegang kuat amanah mendiang ayahnya. Itu sebabnya dia mau menikahimu, tanpa berkomentar apa pun. Dia pria yang sangat baik seperti Dharma ayahnya. Ya ... memang, dia sama sekali tidak mirip Dharma. Dia lebih mirip dengan Nissa ibunya. Dan Ayah tahu, kenapa kamu menolak keras untuk menikah
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status