Jovi berlarian mengikuti gerakan ranjang rumah sakit. Di atasnya, terbaring Vanessa yang nyaris sebagian tubuhnya ditutupi oleh warna merah dan luka. Aurora mengikuti di belakang, dengan kondisi yang seratus persen baik-baik saja. "Maaf dokter, Jovi." Seorang perawat menghalangi. "Kami harus memeriksa dia dulu, jadi Dokter Jovi juga bisa merawat luka." "Tapi aku tidak bisa berjauhan dari Vanessa," jawab Jovi terus menatap istrinya yang sudah mulai dikerumuni tenaga kesehatan di ruang IGD. "Dokter Jovi." Perawat yang sudah berumur itu kembali menghalangi, ketika lelaki yang dia ajak bicara mencoba untuk maju. "Kau tidak sedang dalam kondisi yang baik untuk membantu memeriksa keadaan Vanessa, jadi lebih baik kau pergi merawat lukamu saja. Setelah kau sudah merasa lebih baik, datanglah untuk membantu." "Dia benar." Kali ini, Aurora ikut berbicara. "Biar aku bantu merawat lukamu." "Ini karena kau lagi kan?" gumam Jovi dengan tatapan yang masih terlihat kosong. "Kau bekerjasama d
Last Updated : 2025-01-03 Read more