Ajeng syok, ketika mendapati dirinya terbangun di kamar hotel. Lebih terkejut lagi ada Steven yang berlutut tepat di samping ranjang, tempatnya berbaring. Wajah laki-laki itu babak belur. "Steven?" Ajeng terperanjat, langsung melompat dari ranjang. Perempuan berambut panjang itu lega, semua baju masih melekat di badannya. Tepat di belakang Steven, berdiri Bian. Laki-laki yang merupakan asisten papa Ajeng itu, menatap marah pada Steven. Kedua tangannya di samping, mengepal kuat-kuat. "Maafkan aku, Ajeng. Aku tidak bermaksud untuk —“ "Enggak usah banyak alasan. Dasar laki-laki mesum!" Bian mencengkeram ujung rambut Steven kemudian menariknya. Steven pun memekik kesakitan. Melihat pemandangan itu, Ajeng sampai menutup mulut dengan kedua tangannya. Bian lalu menyeret Steven ke arah pintu. Sementara Ajeng, masih berusaha mengumpulkan kesadarannya. Tangannya mengurut pelipis karena masih terasa pusing. Meskipun masih dalam keadaan bingung, perempuan itu sudah bisa menyimpulkan apa yang
Last Updated : 2023-06-29 Read more